3. I'm Going to Find You Now

901 135 33
                                    

Kemana komen kalian? Aku jadi ngerasa buruk karena... tulisanku kurang baik sepertinya :((

______________________


__I'm Going to Find You Now__

Saat tiba saatnya kau dan aku berjumpa, aku akan memeluk dirimu
Sampai aku tiba disana, kau harus tetap baik-baik saja
Aku sungguh sungguh ingin meihatmu

_________________________



Rasanya terlalu lucu untuk mengingat kembali kejadian beberapa malam lalu. Kejadian yang tak masuk dalam salah satu wadah di kepalanya bernama logika. Jika mengulang kembali dalam kotak memorinya, Min Gyu akan tersenyum sendiri tanpa sebab. Bukan karena sebuah lelucon, melainkan menggemaskan dan lucu dalam artian yang berbeda. Ah, bahkan Min Gyu tidak mengerti kenapa ia mendadak bertingkah seperti ini.

Menggulir matanya ke sisi kanan--salah satu pojok ruangannya. Di mana dia menyimpan lukisan Rose yang ia terima secara percuma. Min Gyu sudah berusaha untuk menolak, tetapi gadis itu mengotot agar Min Gyu menerima pemberiannya secara percuma. Min Gyu hanya pasrah karena ia tak mau menjadi pusat perhatian di sana.

Kejadian itu sudah berlangsung hampir satu bulan lamanya. Namun, Min Gyu tak jemu untuk mengulas dan memutar kembali rentetan itu dalam memorinya. Apalagi eksistensi lukisan itu semakin semangat memutar setiap ulasan di masa silam.

Min Gyu ingat dengan pasti kapan ia berpose seperti itu. Tepat ketika ia menempuh bangku pendidikan kelas dua belas, Min Gyu meninjau lapangan, membantu adik kelasnya untuk persiapan kemah. Tentu Min Gyu tak mengingatnya secara langsung. Memakan waktu selama dua minggu untuk mengingat kejadian pasti seperti situasi lukisan itu. Mungkin saja Rose menemukan foto itu di salah satu akun sosial medianya atau temannya. Min Gyu tak ingat bagian itu. Yang ia ingat hanya kapan dan di mana.

Di sisi kanan bawah lukisan itu ada satu kalimat yang masih mengganjal dalam benak Min Gyu. Setiap kali ia tersenyum dan matanya tak sengaja membaca satu kalimat itu, seketika itu pula senyumnya meluntur. Satu kalimat yang entah mengapa membuat Min Gyu masih terus memikirkannya. Satu kalimat dengan daya magis mampu menghilangkan senyum Min Gyu ketika terbaca olehnya.

"How many more nights do I have to stay up until I can see you?"

Lantas ingatannya kembali mengawang kisah Rose pada malam itu. Entah kenapa Min Gyu menjadi sepeduli ini. Tentu Min Gyu mengingat kembali gadis itu--tepat ketika Min Gyu mendengar penuturan Rose saat malam tempo lalu. Mungkin karena melewati bertahun-tahun memendam perasaan sendirian, Min Gyu jadi memiliki rasa simpati dengan gadis itu. Lantas bagaimana kabar Rose sekarang? Min Gyu dengar terakhir kali dari dr. Kim, gadis itu melanjutkan mimpinya di Negeri Kanguru.

Mungkin itu salah satu bentuk usaha Rose untuk memulihkan perasannya. Min Gyu mengakui kehebatan gadis itu dalam mengutarakan perasaannya. Meski di awal gugup dan berbicara tersendat, seiring mengalirnya waktu Rose bisa menyesuaikan hingga gadis itu berhasil berkisah sampai akhir. Tak semudah itu mengungkapkan perasaan pada orang lain. Apalagi jika dilihat dari sudut pandang Rose, Min Gyu adalah cinta sepihaknya. Tentu Rose mengetahui konsekuensi bahwa perasan Min Gyu tak sejajar dengan perasaannya. Sungguh hebat gadis itu.

Terlepas ada yang mengganjal dalam benaknya, Min Gyu tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Kehidupan Min Gyu tetap berjalan meski ada keraguan dalam kebingungan yang melandanya di kemudian hari.

Yang tertinggi itu kau...

Yang terjauh itu kau...

Yang terdalam itu kau...

Director's Cut [Mingyu-Rose]✔Where stories live. Discover now