[ BAGIAN SATU: KEHANCURAN - 3 ]

7 1 0
                                    

ARIANA sedang berjalan menuju pasar Kailoo, sambil membawa sebuah tas belanja yang sudah terkoyak di sisi bawahnya.

Pasar Kailoo adalah pasar yang paling dekat dengan Homey State, hanya butuh 20 menit berjalan kaki.

Gadis itu bersenandung ria sepanjang perjalanan.

"Selamat pagi, Tuan Gustavo" Sapa Ariana hangat.

"Selamat pagi, Ariana!"

"Selamat pagi, Mrs. Raehat"

"Selamat pagi juga, Ariana"

"Selamat pagi, Julianaz"

"Ya ampun, Ariana. Kau terlihat sangat cantik pagi ini"

Ariana tersenyum hangat, menyapa semua tetangga yang ia temui di perjalanan menuju pasar Kailoo.

"Ariana!" Panggil seseorang.

Ariana menoleh.

Cascad, salah satu sahabat laki-laki Ariana—sekaligus laki-laki yang ia kagumi, ralat, sukai.

"Ehm, H-Hai, Cascad. Apa kabarmu?" Tanya Ariana canggung.

"Baik. Kau sendiri?" Tanya Cascad, berjalan disamping Ariana.

"Yeah. Sama baiknya denganmu" Kata Ariana sambil tersenyum manis.

"Oh, iya, kau mau pergi ke pasar ya?" Tanya Cascad.

"Yeah, seperti yang kau lihat," Ariana tertawa kecil.

"Oh iya, Ariana, aku harus menyampaikan berita duka ini padamu" Kata Cascad.

Ariana menatap Cascad bingung. "Berita duka apa?"

"Kau tahu Fei, teman seangkatan kita di the highness school, kan?" Tanya Cascad.

Ariana mengangguk.

The Highness School mirip seperti Sekolah Menengah Atas pada jaman milenial dahulu.

"Ibunya meninggal akibat peristiwa pemboman oleh tentara Hardzikya, dua hari yang lalu. Kau sudah tahu?" Tanya Cascad.

Ariana menggeleng. "Oh, terima kasih sudah memberitahuku, Cascad. Aku akan melayatnya nanti"

Cascad tersenyum. "Ya, sama-sama."

"Baiklah, aku harus berbelanja dahulu. Sampai jumpa, Cascad!" Seru Ariana.

"Hei, Ariana!" Cegat Cascad, membuat Ariana berhenti melangkah.

"Ya?"

"Kalau kau mau, kita bisa berangkat bersama, menuju tempat Ibu Fei dimakamkan"

Ariana terdiam. "Terimakasih atas tawaranmu, Cascad. Tapi, sebaiknya aku pergi sendiri."

"Oh, Oke. Kau bisa mengubah pikiranmu kapanpun kau mau. Aku akan berangkat pada pukul 3 sore nanti. Kalau kau mau berangkat bersama, kau bisa mendatangi rumahku jam setengah 3 sore nanti," Kata Cascad.

"Baik, Cascad. Sampai jumpa. Terimakasih atas tawaranmu. Aku pergi dulu, ya?" Pamit Ariana.

Cascad tersenyum, melambaikan tangannya pada Ariana. "Sampai jumpa!"

Ariana pun kembali melanjutkan perjalanannya ke pasar.

• • •

SEPULANG dari pasar, Ariana langsung kembali ke rumahnya.

"Ibu, Becky, dimana kalian?" Tanya Ariana.

Suaranya terdengar ke seluruh penjuru rumah.

Maklum, rumah Ariana hanya berukuran 50 meter persegi.

THE FIGHTERWhere stories live. Discover now