babe • octa

2.8K 571 268
                                    

Halo geng! Ada yang kangen Dika Lisa gak hehe

Sebagai pengobat rindu #halah, this chapter will be longer than usual yay

Enjoy! xoxo






"Dika, masuk dulu ih!" Lisa berteriak supaya dapat mengalahkan derasnya suara hujan di luar.

"Dika pulang aja, udah jam sembilan. Nanti dicariin Mama." Dika berkata sama kencangnya.

Lisa berdecak. Dika dan Lisa main ke Timezone sepulang sekolah karena Dika lagi nggak ada jadwal les. Awalnya Lisa mengusulkan untuk makan malam di luar, tapi Dika menolak karena di luar hujan. Maka di sinilah sekarang Dika dan Lisa, di depan rumah mewah Lisa. Dika basah kuyup karena memayungi Lisa dari mobil ke depan teras.

"Nanti masuk angiiinn! Ganti baju dulu trus makan malam di rumah." Kata Lisa.

"Lisa, I'm okay."

"No, you are not." Sebelum menerima protes lebih banyak lagi, Lisa menarik pergelangan tangan Dika untuk masuk ke dalam rumah.

"Eh kakak, tumben jam segini udah pulang?" Bi Daya, nanny Lisa sejak kecil menyapa Lisa.

Jam sembilan tergolong cepat pulang bagi Annalise Salsabila.

Sementara Keanu Daharyadika belum pulang jam segini pasti dicariin.

Lisa nyengir, "Mau makan di rumah, Bi. Kakak pengen tenderloin dong."

Walau anak tunggal, Lisa dipanggil kakak sejak kecil.

"Siap laksanakan, kakak! Pacar baru Kak Lisa mau apa?"

"Saya Dika, bu. Temannya Lisa." Dika tersenyum sopan sambil menjabat tangan Bi Daya.

"Aa' manis pisaaann... aduh Kak, yang gini-gini kok cuma dijadiin temen. Giliran yang nakal kayak Enjo aja dijadiin pacar... eh, mantan ya kak hehe." Oceh Bi Daya.

"Halah Bi, dulu juga pertama kali ketemu Kenzo, Bibi mau nikung." Lisa memutar bola mata.

Sementara itu, Dika hanya diam ketika orang sekitar Lisa kembali membawa nama Kenzo di depannya. Entah mengapa ia tidak suka.

"Aa' Dika mau makan apa? Chicken katsu? Spaghetti? Steak?" Tanya Bi Daya.

Dika mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu melirik Lisa dengan tatapan 'serius-pilihan-menunya-kayak-di-restoran?', dan Lisa membalasnya dengan cengiran.

"Pecel lele aja ada gak Bi?" Dika nyengir. Tadi memang rencananya Lisa dan Dika mau makan pecel lele di warung tenda pinggir jalan, cuma karena hujan jadi batal.

"Serius cuma pecel lele aja A'?" Tanya Bi Daya.

"Eee... sama lalapan... trus teh manis dingin..."

"KAKAK JUGA SAMA!" Potong Lisa, sebelum Bi Daya nyerocos lebih panjang.

"Siap laksanakan kakak! Kalo gini kan Bibi juga seneng, bisa ikut makan. Giliran sama Enjo aja, makanannya aneh-aneh." Bi Daya berjalan meninggalkan Dika dan Lisa.

"BIBI APAAN SIH ENJA ENJO ENJA ENJO MELULU! AMBIL SONO, LISA JUGA UDAH ENEG!" Jerit Lisa, yang disambut tawa Bi Daya.

Sejak kecil Lisa sudah mendapat kelas table manner, jadi walaupun lahir di keluarga serba ada dan sangat jauh lebih dari cukup bahkan kelebihan, Lisa selalu bersikap ramah--bahkan kadang kelewat ramah kepada semua nanny dan personal assistant di rumah.

"Bibi gak demen Enjo, Kak. Bibi kan Front Pembela Bembem!" Teriak Bi Daya dari dapur, yang disambut tawa Lisa.






"Nih. Mandi, ganti baju." Lisa mengeluarkan kaos hitam dan celana panjang setelah mengubek-ubek walk-in closet miliknya.

[2] Barium Beryllium; Donghyuk x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang