12

1.2K 209 25
                                    

"Tenanglah sedikit," Hitoshi menatap kesal Shouto, laki-laki itu terlihat gelisah dengan sebulir keringat menetes di pelipisnya.

"Aku khawatir." Kata Shouto jujur.

Hitoshi menghela nafas.

Seseorang berbaju serba putih keluar dari ruang operasi, Hitoshi dan Shouto bergegas menghampiri.

"Dengan keluarga Shinso-san?"

"Saya kakaknya." Kata Shouto tiba-tiba, Hitoshi menatap tidak suka. "Kami berdua kakaknya."

"Ah, begini," Dokter yang baru saja menangani [F/N] mulai menjelaskan. "Operasi berjalan lancar."

Hitoshi dan Shouto menghela nafas lega, bahu mereka yang sedari awal tegang kini mulai melemas.

"Tetapi-"

"Apa?" Shouto tampak tidak sabaran, menduga-duga ada hal yang kurang baik telah terjadi.

Dokter dengan nametag Midorima Shintaro itu menghela nafas pelan, "Proses pemulihan akan berjalan agak lama, dikarenakan organ yang diganti termasuk organ vital. Tubuh pasien membutuhkan penyesuaian dengan sendirinya."

Dahi Hitoshi mengkerut, "Which is mean?"

"Shinso-san mungkin tidak akan sadar selama beberapa waktu."

"Berapa lama?"

"Mungkin hingga dua bulan, atau jika proses pemulihan berjalan lambat bisa memakan waktu setengah tahun."

Shouto mengeraskan rahang.

"Saya permisi dulu."

"Kau seharusnya bersyukur dia masih selamat." Hitoshi mengangkat sebelah alisnya mendapati Shouto menunduk dalam.

"Aku bersyukur." Jawab Shouto.

Hitoshi lagi-lagi menghela nafas.

"Sebaiknya kau lupakan saja adiku."

Shouto menatap bingung, "Apa maksudmu?"

"Kau tahu salah satu quirk [Y/N] yang disebut sentuhan pengubah?"

Shouto mengangguk ragu, "Setiap orang yang disentuhnya akan melakukan apa yang ia inginkan, bukan?"

Hitoshi mengangguk.

Shouto mengerutkan dahi, "Lalu apa?"

"Bagaimana pertama kali kau bertemu adiku?"

Shouto menatap langit-langit, mencoba mengingat kejadian empat bulan silam. "Saat itu aku tidak sengaja menabrak bahunya, lalu tangan [F/N] sempat menggenggam tanganku. Setelah itu-"

Alis Hitoshi terangkat sebelah, "See?"

Shouto mengeraskan rahang. "Tidak mungkin."

Hitoshi mendecak seraya mengacak rambutnya kesal. "Lagipulan [F/N] telah menyukaimu sejak lama. Gadis itu memang terkadang menggunakan quirk-nya tanpa disengaja."

Shouto menatap kosong, "Jadi selama ini-

-ia mengedalikanku?"

blank space. | shoutoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora