1

8.1K 547 83
                                    


Seokjin memandang tak sabar jam dinding yang melekat di tembok kamarnya yang berwarna pink pucat. Dan saat jarum panjang tepat di angka 12,Seokjin segera mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela,sambil menggunakan teropong milik ayahnya yang ia curi dari laci kamarnya. Sungguh nakal.

Dan yang di tunggu-tunggu Seokjin pun tiba. Pemuda dengan kaos hitam polos yang mencetak jelas bentuk tubuhnya itupun melewati rumah Seokjin. Jangan lupakan rambut merahnya yang menyala, nampak liar terombang-ambing kesana kemari karena angin yang menerpa. Tak lupa,keringat yang mengalir melewati jakun jantannya. Sungguh membuat sisi lelaki Seokjin hilang.

Ini semua berulah saat dia akan membuang sampah. Melihat pemuda berambut merah itu melewatinya. Tak lupa di ingatan Seokjin,senyuman pria itu. Membuat Seokjin menjadi belok seketika. Tidak-tidak. Dia hanya belok untuk pemuda itu saja.

Dan beberapa detik kemudian,si pemuda berambut merah itupun menghilang cepat. Walaupun hanya dapat melihat selama 10 detik,sudah cukup membuat rasa rindu Seokjin terhadap pemuda itu terobati. Berkat mengawasi selama seminggu penuh,Seokjin telah mengetahui jadwal olahraga si pemuda berambut merah itu. Setiap pagi pukul 06.00 tepat,dia akan melintas melewati rumah Seokjin. Dilanjut sore hari pukul 17.00 dia akan melewati rumah Seokjin lagi.

Seokjin prediksi dia sekompleks dengan pemuda itu. Jujur,dia ingin berkenalan dengannya. Namun,Seokjin tahu pria itu straight. Lurus. Selurus penggaris kupu-kupu kesayangannya.

Mengingat hal itu membuat Seokjin pundung. Dan entah kenapa,membuat perut seksinya kelaparan.

Diletakkan cepat,teropong milih ayahnya diatas meja. Dan segera pergi meninggalkan kamar miliknya. Sepertinya membeli ramen dan beberapa cemilan sangat pas untuk menemani sore harinya yang kalut.

----

Entah keberuntungan atau kesialan bagi Seokjin.

Beruntung karna dia bertemu kembali dengan si rambut merah. Kesialan,karena tubuhnya bereaksi berlebihan layaknya cacing kepanasan. Oh,astaga. Seokjin bersumpah dia masih menyukai 2 buah gunung kenyal milik wanita. Namun,tubuh dan juga hatinya bereaksi layaknya lelaki kurang asupan cinta. Mengapa itu terjadi?

Baru kali ini dia menyukai pria. Tidak. Seokjin tidak belok. Dia hanya belok dengan lelaki itu saja. Jika Seokjin ditanya,apakah dia menyukai pria tampan lainnya? Jawabannya tentu saja, Tidak. Sudah di katakan,Seokjin belok hanya dengan pria itu. Jika melihat pria lain,Seokjin akan bergidik ngeri. Lelaki berambut merah itu seakan-akan memiliki feromon yang membuat Seokjin jatuh cinta.

Kembali sadar,Seokjin memandang shock lelaki di depannya yang sedang meneguk sekaleng soda. Menatap jakun yang bergerak naik-turun dengan ganas. Jangan lupakan,peluh keringat yang mengalir indah di pelipisnya. Dan rambut merahnya basah. Semakin tampan dan sexy. Seokjin menelan ludahnya kasar. Oh,jangan lupakan kaos nya yang mencetak jelas bentuk tubuhnya. Ah,Seokjin yakin dibalik kaos itu terdapat abs indah terpahat di sana. Ingin rasanya Seokjin menerjang pria itu. Namun,dia masih punya akal.

"Permisi. Apa ada yang salah dengan ku?"

Seokjin rasanya ingin terjun saat ini. Demi apa,lelaki itu berbicara padanya. Garis bawahi. Berbicara.

Jangan lupakan,suaranya yang berat dan serak-serak basah,semakin membuatnya seksi.

Seokjin sesak napas dadakan.

"Halo?"

Dan entah sejak kapan pria itu di hadapannya. Apa selama itu Seokjin mengagumi keseksian pria itu?!

"Ah-em-itu tak ada apa-apa. Maaf sekali lagi." ucap Seokjin terbata-bata dan salah tingkah. Buru-buru Seokjin membungkukkan badannya dan pergi berlalu dari hadapan lelaki itu.

Astaga. Hancur sudah harga diri Seokjin. Diam-diam mengagumi tubuh pria lain.

Mengabaikan panggilan lelaki di belakangnya. Membatalkan keinginannya membeli ramen dan camilan. Yang Seokjin inginkan saat ini hanya kembali ke kamar kesayangannya,dan mendekam di dalam selimut merah muda nya.

Kesialan Seokjin pergi ke supermarket. Oh, tidak. Salahkan otak nya yang mesum. Semoga pria itu tidak mengingat Seokjin.

Namun,sepertinya keinginan Seokjin harus pudar.

Siapa sangka, lelaki berambut merah itu masih memandang punggung Seokjin layaknya harimau mengintai mangsa.
















TBC







Hai hai ketemu sm saya (≧∇≦)/
maap pendek ya wkwk
takut gk ada yg suka,jd coba publish dl
klo ada yg suka,bakal up chap selanjutnya.
Nih cerita terinspirasi dari rambut jungkook yg merah menyala di lotte family concert
Gilakkkk ganteng parah uyy
Apalagi jin blonde disitu coyyy
Lgsg buru2 bikin wkwk
Tapi baru up skrg,karna males up wkwk

Dan yang bikin saya seneng lagiii
Video kookjin moment di yutub udh banyak banget gilakkkk
Semakin bertebaran
Berlayarlah kapalkuu~~~

okedeh,cukup cingcongnya
sampai ketemu di chap selanjutnya
(͡° ͜ʖ ͡°)









Pinkypingky

Red-Haired Man Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt