5

7.8K 423 62
                                    

Dan disinilah keduanya,memandang datar kedua ibu mereka yang asyik menanyakan hal ini itu kepada mereka berdua.

Jungkook dan Seokjin hanya diam,dan membalasnya dengan gumaman atau anggukan.

Bukannya tidak sopan. Tapi,hei mereka baru saja menjalin kasih. Tentu saja mereka ingin berduaan. Bermesraan. Seokjin sejujurnya gemas. Tapi,sebagai seorang lelaki dia tidak ingin dinilai Jungkook sebagai lelaki agresif. Dia ingin dinilai kalem namun tetap menawan.

Seokjin menoleh kearah Jungkook. Dan Jungkook sama seperti dirinya. Bosan dan malas jika berhadapan dengan ibunya.

Bagaimana caranya agar mereka berdua bisa bermesraan?

Jungkook sedari tadi memikirkan apa yang bisa membuat kedua perempuan paruh baya ini menutup mulut mereka dari berbagai macam pertanyaan-pertanyaan yang tidak bermanfaat.

Tiba-tiba Jungkook menyeringai. 'Sepertinya harus dicoba.' batin Jungkook puas.

"Ma." ucap Jungkook pelan.

Kedua perempuan yang sedari tadi mengoceh,kini terdiam.

"Ada apa,nak?" tanya ibu Jungkook penasaran.

Jungkook menarik napasnya dalam,dan menghembuskannya pelan.

"Aku dan Seokjin berpacaran." final Jungkook sambil menggenggam erat tangan Seokjin.

Seokjin yang melihatnya terbelalak kaget. Yang benar saja.

Ibu Seokjin maupun Ibu Jungkook terdiam. Lalu tertawa keras.

"Hahaha,lucu sekali kau Jungkook." tawa Ibu Seokjin sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri.

Begitu pula dengan Ibu Jungkook yang tertawa sambil mengusap kedua matanya.

Jungkook memandang datar keduanya. Begitu pula Seokjin yang memandang ragu-ragu kedua perempuan di depannya.

"Aku tidak bercanda." ucap Jungkook yang makin lama makin jengkel.

Seketika itu pula kedua perempuan di hadapan Jungkook dan Seokjin terdiam. Memandang keduanya lekat.

Seakan-akan menuntut 'apakah kau serius?'

"Kami serius. Aku dan Seokjin saling menyukai." ucap Jungkook tegas. Tidak melepaskan genggamannya.

Ibu Jungkook dan ibu Seokjin selain berpandangan.

"Kau yakin?" tanya Ibu Jungkook sekali lagi.

"100%" ujar Jungkook lagi.

Sang ibu menghela napasnya pelan. "Apa kau tak ingin mempunyai anak?" tanya Ibu Jungkook lagi.

Membuat Seokjin menegang. Benar juga. Dirinya laki-laki. Tidak memiliki rahim. Tidak bisa menghasilkan keturunan untuk Jungkook. Bagaimanapun pasti Jungkook ingin memiliki anak.

Dilepasnya genggaman Jungkook dari tangannya. Dia segera berdiri bangkit dari sofa yang ia duduki sejak tadi.

"A-anu,emm kita tidak berpacaran,tante. Kami ha-hanya bercanda. Haha." ujar Seokjin sambil tertawa hampa. Menahan air matanya yang bisa lolos kapan saja.

"Emm sebaiknya saya pulang duluan. Ibu nanti saja pulangnya tidak apa-apa. Permisi." lanjut Seokjin dan segera berlalu meninggalkan mereka bertiga.

Jungkook bangkit,dan memandang tajam ibunya. Lalu,berlari menyusul Seokjin.

.
.
.
.
.

Seokjin berlari meninggalkan kediaman Jungkook dengan berlinang air mata.

Red-Haired Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang