3

5.6K 520 69
                                    

Seokjin mengerjapkan matanya lelah. Ini sudah pukul 03.00 pagi dan dirinya belum juga terlelap. Astaga. Betapa dahsyatnya sebuah nama bagi orang yang sedang jatuh cinta.

Ia ingin tidur. Untung saja besok hari minggu. Agaknya dia tidak akan terlalu memusingkan masalah tugas-tugas kuliahnya. Sepertinya menyukai seseorang ditambah dengan tugas-tugas yang menumpuk,membuat otak Seokjin seketika terbelah menjadi dua.

Drtt Drtt

Getaran handphone di samping kepalanya,membuat lamunan Seokjin terusik. Astaga. Siapa yang menelpon dirinya di jam 03.00 pagi. Kurang kerjaan sekali.

Dilihat nama penelpon di layar handphonenya. Hoseok. Ada apa gerangan? Tumben sekali Hoseok menelpon nya.

"Apa?"

"Sewot sekali kau,Jin."

"Kau mengganggu waktu tidur ku."

"Haha,maafkan aku. Ada hal penting yang ingin kusampaikan."

"Apa itu"

"Nanti siang pukul 12.00 kita pergi ke cafe kemarin. Kita akan bahas tugas dari Pak Kim kemarin."

Seokjin mengangguk otomatis. "Baiklah. Tapi kenapa harus di sana?"

"Disana ada paket hemat pizza dan milkshake 30.000 haha."

"Dasar. Sudah kan? Aku tutup."

"Ya ya."

Setelahnya Seokjin mematikan telepon sepihak. Lalu kembali mengerjapkan matanya.

Tak sabar ingin bertemu dengan pria itu lagi.

----

Seokjin memasuki cafe itu lagi. Dan melihat sekelilingnya. Berharap Hoseok sudah datang lebih dahulu. Namun naas,Hoseok belum terlihat batang hidungnya. Sepertinya dia datang terlalu awal.

Pengunjung saat ini tidak terlalu ramai. Hanya beberapa saja yang duduk menikmati pesanan mereka. Seokjin melihat tempat yang kemarin dia tempati. Ternyata masih belum di tempati.

Seokjin memutuskan menempati bangku kemarin. Tempat yang sangat strategis. Mengabaikan beberapa pengunjung yang melihatnya dengan lekat. Mungkin mereka kagum. Bagaimana bisa manusia tampan datang kemari.

Meletakkan tas punggungnya di meja,dan mendudukkan pantat nya yang mulus di kursi yang ia inginkan. Mengeluarkan laptop kesayangannya,dan beberapa buku yang ia bawa untuk tugas nya hari ini. Tugas dari Pak Kim,bukan tugas biasa. Walaupun berkelompok,namun tetap saja menyusahkan.

Seokjin mendongak. Dia baru ingat tujuan tersembunyi dia kemari. Melihat pujaan hatinya. Pria berambut merah yang berhasil menggoyahkan hatinya. Namun keberuntungan tidak memihaknya. Dia mencari ke seluruh penjuru cafe,tak ada tanda-tanda keberadaan batang hidungnya.

"Oy!"

Seokjin melonjak kaget. Melotot horror pada orang di hadapannya. Bikin jantungan saja.

"Apa yang sedang kau cari,Jin?"

Seokjin hanya memutar bola matanya malas. "Kau terlambat."

"Haha,maafkan aku. Tadi Namjoon meneleponku."

"Terserah. Ayo segera kerjakan tugas ini."

Hoseok menduduki bangku yang ada di hadapan Seokjin. "Pesan dulu."

Seokjin hanya mengangguk. "Sana pesan."

Hoseok melihat sekeliling,dan melambaikan tangannya. Beberapa detik kemudian,datang seorang pelayan dengan membawa buku kecil di tangannya.

Red-Haired Man Onde histórias criam vida. Descubra agora