Flat Earth | Big Bang

2K 194 50
                                    

Kalau di bab sebelumnya kita selalu bicara soal sejarah, kali ini kita coba langsung membandingkan model alam semesta yang kita kenal sekarang, dengan model yang disuguhkan FE. Perlu saya beri tahu di awal bahwa ternyata FE tidak menganut model semesta yang betul-betul sama persis. Seperti misal mereka masih kebingungan ketika ditanya, kalau bumi datar, apakah matahari, bulan, dan planet lain juga datar?

Ini memang bisa terjadi, karena FE hanya berangkat dari konsep umum Geosentris, pokoknya menolak Heliosentris, entah modelnya mau bagaimana. Seperti yang pernah kita bahas di bab terdahulu, model Ptolemy masih punya sisi rumpang, begitu pula dengan model milik Galileo. Masing-masing kubu memang harus sadar diri, tidak ada yang sempurna dari hasil kerja manusia.

==============
TEORI BIG BANG
==============

Max Karl Ernst Ludwig Planck, pria berkebangsaan Jerman (23 April 1858 – 4 Oktober 1947) adalah fisikawan yang terkenal sebagai penemu teori kuantum. Planck adalah orang yang berhasil memetakan alam semesta, dan peta inilah yang paling detail hingga saat ini.

Pemetaan alam semesta Planck memanfaatkan radiasi latar belakang (cosmic microwave background ) yang merupakan peninggalan dari Big Bang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemetaan alam semesta Planck memanfaatkan radiasi latar belakang (cosmic microwave background ) yang merupakan peninggalan dari Big Bang

Big Bang sendiri merupakan ledakan inti atom yang superbesar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Big Bang sendiri merupakan ledakan inti atom yang superbesar. Entah mengapa dan bagaimana inti atom itu bisa meledak, yang jelas setelah dentuman terjadi, inti atom dalam kondisi sangat panas (hingga 1 triliun derajat Celcius), dan dalam kondisi padat. Berputar-putar, hingga akhirnya membentuk bintang-bintang, planet-planet, batu dan debu angkasa, membentuk kluster-kluster, yang kita kenal dengan galaksi. Semua benda melayang dan mengorbit dengan sangat teratur, berkat adanya gaya tarik antarpartikel bermassa yang misterius, disebut oleh Newton sebagai gravitasi.

Dentuman inti atom Big Bang menghasilkan radiasi. Seperti yang kita tahu, radiasi dari reaksi fisi (seperti bom nuklir misalnya) bisa bertahan sangat-sangat lama. Radiasi dari Big Bang itu bisa diukur usianya, otomatis bisa untuk menentukan usia alam semesta. Hasil terbaru dari Wahana Planck milik ESA (European Space Agency) menunjukkan usia alam semesta sekitar 13,8 milyar tahun.

Conspirare | Menyingkap Tabir DuniaWhere stories live. Discover now