BAGIAN 2

1.6K 143 2
                                    

.
.
Ne..hijikata, tak bisakah kau mencintaiku apa adanya" ucapnya lirih sambil menerjang hujan.

"Sakit..BAKA!!!"
.
Bagian 2
~
    Gintoki berlari menerjang hujan dan sampailah dia di kedai otose-san
Otose-san adalah orang yang berharga untuk gintoki, dan ingin gintoki lindungi.

"Gin-chan, kau baru saja kemana, aku sudah lapar -aru-" ucap gadis bercepol dua,

"Ma..ma..tenanglah kagura-chan, gin-san mengapa kau menerobos hujan, kau bisa demam lho, huh..harusnya kau berteduh du-" nasihat pemuda berkacamata ini dipotong oleh gintoki dengan nada malasnya

"Urusee na..megane"

"Siapa yang kau panggil megane!!"

Otose memperhatikan gintoki yang tampaknya sedikit berbeda dari biasannya.

"Tama, catherine, kagura, shinpachi, lebih baik kalian masuk kedalam sudah kubuatkan sup didalam" ucap otose

"Oi baba kau kesurupan ya, sampai berbuat baik seperti itu" ucap makhluk yang entah manusia atau kucing

"Yatta -aru-, nee shinpachi ayo makan"

"Ya sebentar, gin-san tak mau ikut"

Diam, gintoki tak menjawab
"Maa..aku ada urusan dengannya" ucap otose

"Baiklah, terimakasih otose-san" ujar shinpachi sambil berlalu menjemput yang lainnya.

"Nah..sudah sepi, gintoki...apa ada masalah?"

"Tidak" jawabnya datar

"Kau tak bisa membohongiku gintoki, aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri, jadi jika ada masalah kau bisa ceritakan padaku, maa..itu terserahmu" ucap otose sambil mengelap gelas gelas di depannya

"Ne, baa-san, apakah salah jika aku mencintai seseorang" gintoki sudah tak kuat menahan cairan bening dimatanya, dan akhirnya cairan itu pecah setelah gintoki mengatakan hal tersebut,

"Baa-san aku mencintai seseorang, tapi salahkah aku jika aku mencintai seseorang?" tangisnya pecah,

"Gintoki..
Tak salah jika kau mencintai seseorang, tapi jangan sampai perasaanmu itu membuatmu lemah seperti ini.." ujar otose dengan nada sedih

"Aku..aku memang orang yang lemah, maaf baa-san aku pergi dulu"

"Gintoki, kau mau pergi kemana dengan keadaaan seperti itu, kau baru saa kehujanan, kau bisa demam.." sepertinya ucapannya tak sampai pada pemuda perak itu karena dia telah jauh dari pintu kedai itu.

"Cih, shinpachi! Kagura!"

"Nani aruka baaba" kagura berbicara dengan sumpit masih menempel di bibirnya

"Kejar gintoki, dia keluar secara tiba tiba"

"Hai' " jawab mereka bersamaan

"Cepat shinpachi, gin-chan baru saja kehujanan, bisa saja dia pingsan karena demam" kagura berlari tanpa melihat kedepan

"Awas kagura-chan"
Telat, ya telat kagura sudah menubruk orang didepannya

"Oi megane, lain kali bilangnya jangan telat, ittai.." ucap kagura sambil mengusap wajahnya yang menabrak seseorang.

"Gome-..oi..sadis" kagura kaget

"Oi china musume lain kali kalau jalan liat liat" ucap okita, pemuda yang biasa dipanggil sadis

"Teme..minggir aku ingin mencari gin-chan!"

"Oi onna, danna menghilang ya"

"Hai' okita-san tiba tiba saja dia berlari keluar tanpa mengatakan apa apa, padahal dia baru kehujanan" jawab shinpachi

"Ini pasti gara gara maniak mayones itu, konoyaro.."

"Oi sadis apa maksudmu"

"Kau tak tau, danna menyukai maniak mayones itu"

"Apa?!!" kagura dan shinpachi kaget tak menyangka bahwa gin-channya yang selalu memuja ketsuno ana seorang penyiar cuaca cantik itu ternyata sudah belok.

"Oi sadis, kalau kau bercanda kubunuh kau" ujar kagura sambil mengarahkan payungnya didepan wajah -tampan- okita

"Aku tak berbohong dan pada faktanya, danna sepertinya sedang sakit hati"

"Dari mana okita-san tau hal sebanyak itu" kini shinpachi menimpali.

"Aku...


~flashback~
   Okita sedang lewat didepan kedai sake, dan tak sengaja melihat dua orang yang sangat dikenalinnya,

"Hijikata konoyaro, dan..danna??"

Okita mendekati kedai itu dan dengan SENGAJA dia menguping percakapan mereka berdua.
"Ne, hijikata tak bisakah kau mencintaiku apa adanya?"ucap gintoki bergetar

"Danna.."ucap okita dihati
Lalu okita mendengar derap kaki orang akan keluar dari kedai tersebut dan bersembunyi, dan ternyata orang tersebut gintoki,

"Apa apaan dia itu" ucap hijikata
Okita yang mendengar itu entah mengapa merasa geram, dan menghampiri hijikata

"Oi teme..kau ini tidak peka ya!! Kau menyakiti hati danna hijibaka!!"

"Apa masalahmu sougo" ucap hijikata setengah mabuk

"Kau..kau ini!!"

*bughh*

"Ittai..oi sougo teme, mengapa kau memukulku"

"Ne..hijibaka kau tau, kau itu sudah menyakiti kakak kandungku, dan kau tau mengapa aku marah saat kau menyakiti danna? Karena aku selalu menganggap danna itu kakakku, bodoh" okita mencengkeram yukata hijikata

"Dia bukan kakakmu bodoh" hijikata tak mau kalah
Okita melepas cengkeramannya, dan berjalan berbalik menjauhi hijikata, sebelum okita menghilang dari pandangan hijikata, hijikata melihat okita mengatakan sesuatu dengan ekspresi sama saat meminta agar memberi kesempatan kakaknya untuk bahagia

"Jangan sakiti kakak ku lagi hijikata, ku mohon"

Lalu okita hilang dari penglihatan hijikata.
.
.
Hah...selesai juga chapter 2 nya,
Tunggu chapter 3 nya
Terimakasih😊😊

"Ne~Bisakah kau nencintaiku apa adanya"Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt