BAGIAN 6 ( FINAL CHAPTER)

1.6K 124 10
                                    

Hijigin
.
.
"Akan kurebut gintoki dari tanganmu takasugi, ini adalah pertarungan kita!!"
.
Chapter 6

  Hijikata berlari menuju arah takasugi dan langsung menyerang takasugi dengan gerakan membabi buta, gerakan hijikata sangat cepat namun takasugi dapat menghindarinya dengan mudah seperti sudah hafal gerakan hijikata.
 
   Hijikata tetap menyerang takasugi dengan gerakan yang semakin ia percepat, namun hijikata lengah hingga serangan takasugi berhasil mengenai bahu hijikata. Gintoki yang melihat hal tersebut sontak meneriakkan nama hijikata, hijikata yang mendengar gintoki meneriakkan namanya karena khawatir tiba tiba merasa sangat senang, dia tak mau kalah dari takasugi, ia akan membawa gintoki pulang ketempat yang seharusnya gintoki disana, hijikata menoleh ke arah gintoki seakan akan mengucapkan 'arigatou, jangan khawatir, aku akan menyelamatkanmu',

  gintoki pun membalas senyuman hijikata dengan senyuman lebarnya dan berkata seakan akan mengejek hijikata

"Oi mayora, kalau kau sampai kalah aku akan menendang pantatmu loh!!" teriak gintoki kepada hijikata, hijikata hanya membalas dengan senyuman  khasnya "oi keriting, kalau aku kalah kau boleh menjadikanku samsak tinjumu seumur hidupmu, namun kalau kau sampai menyerah pada bajingan didepanku ini, akan kutendang pantatmu 100 kali lebih kuat!!"

"Maaf saja, aku bukanlah orang yang gampang putus asa, dan untuk kau juga...JANGAN KALAH!!!"

"Terimakasih keriting bodoh tapi manis!!" hijikata menerjang orang orang didepannya dan langsung menyerang takasugi, takasugi mendecih kesal, 'kenapa orang ini bisa menjadi lumayan kuat dalam waktu sangat singkat' pikirnya
 
  Hijikata melayangkan tebasan kepada takasugi berkali kali hingga hijikata mulai kewalahan, namun hijikata tak akan menyerah, ia tak peduli pada tubuhnya yang sudah pada batasnya. Saat hijikata sudah betul betul pada batasnya, katsura dan sakamoto berdiri didepannya bersiap menghadapi takasugi.

"Ada hal yang harus kau lakukan bukan? Selamatkan gintoki, biar kami yang akan menahan teman brengsek kami ini!" ucap katsura dan sakamoto kepada hijikata. Mungkin hijikata harus berterimaasih pada katsura dan sakamoto nanti.

   Hijikata bergegas ke tempat gintoki berada, ia menebas siapa saja yang menghalangi jalannya, hijikata tak ingin gintoki lebih menderita dari ini.

"Maaf aku telat" hijikata melepas tali yang mengikat gintoki dan langsung menangkap tubuh gintoki yang sudah lemas ke dalam dekapannya,

"Terimakasih, aku tak tahu apakah aku harus senang atau harus sedih kau menyelamatkanku dalam keadaan seperti ini dan aku membuatmu banyak terluka, maaf" gintoki menenggelamkan wajahnya di dada hijikata,

"Sstt, aku tak mengharap kata maaf, aku malah ingin kau memarahiku dan mengucapkan kata kata seperti ini 'mengapa kau datang terlambat bodoh, aku akan membunuhmu!!, aku akan membunuhmu!!!"

"Hiks, bodoh!! Kenapa kau datang terlambat, bodoh!!!, betul betul bodoh!!, hijibaka!!!" ucap gintoki terisak,

"Sstt, begitu lebih baik untukku, jangan menangis kau aman kok, ne..gintoki, aku mencintaimu, aku masih tak tahu apa arti kata cinta, tapi aku tak mau kehilanganmu, jadi jangan pergi dariku, gintoki"

"Aku tahu, dan hijikata toshiro aku juga mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku?" ucap gintoki menunduk dengan nada malu malu,

"maaf gintoki aku tak ingin menjadi kekasihmu-

-aku ingin menjadi bagian dari hidupmu, sakata gintoki setelah pertarungan ini selesai dan aku berhasil menyelamatkanmu, maukah kau menjadi pasangan sehidup sematiku?" ucap hijikata sambil mengecup punghung tangan gintoki,

"Jangan tanyakan padaku bodoh!!" ucap gintoki sambil.memalingkan wajahnya yang bersemu merah, jantungnya berdegup kencang, ia mengutuk hijikata karena mayora bodoh itu membuat gintoki merasa malu,

"Ne~Bisakah kau nencintaiku apa adanya"Where stories live. Discover now