BAGIAN 4

1.3K 114 11
                                    

Hijigin
Warning: rated M, dan mengandung unsur rape, jadi kalau pingin menjaga otak anda dari hal hal berbau ngeres, tolong lewati bagian ini,,
//author sudah kelampau ngeres:"v//

Chapter 4
.
*byur
  Gintoki terkejut merasakan dingin air yang bersentuhan dengan kulitnya, ia meringis kesakitan ketika bangun dari tidurnya, dan terkejut saat mendapati dirinya sudah dirantai diruangan yang gintoki tak kenali,,

"Sudah puas tidur? Hime-sama.."takasugi menyeringai

"Takasugi..brengsek..lepaskan aku" gintoki memberontak

"Jangan memberontak gintoki, apa kau tak sayang dengan kulitmu itu, jika kau memberontak rantai di tanganmu itu bisa memberikan luka ditanganmu itu"

"Aku tak peduli!!"

"Kau itu memang keras kepala, tapi apakah kau akan tetap memberontak setelah aku melakykan ini padamu?" takasugi mencengkeram pipi gintoki agar menatapnya

"Brengsek!! Apa yang mau kau lakukan!!"

  gintoki terkejut saat ada benda kenyal menyentuh bibirnya, takasugi menciumnya, bukan ciuman hangat dan lembut namun ciuman kasar dan terkesan memaksa, gintoki tidak akan membiarkan takasugi melakukan lebih, dia menutup rapat mulutnya, takasugi geram dan menggigit bibir bawah gintoki, gintoki meringis, takasugi tak akan membiarkan kesempatan ini hilang, langsung saja takasugi masukkan lidahnya untuk mencicipi rasa dari orang yang dia cintai tersebut. Cairan bening mulai nampak dipelupuk mata gintoki, tak menyangka ciuman pertamanya akan diambil oleh orang didepannya.
Gintoki mulai kehabisan oksigen, namun gintoki sadar ia tak bisa apa apa karena tangan dan kakinya sudah dirantai, takasugi yang menyadari keadaan gintoki menyudahi kegiatannya. Gintoki dengan terengah engah dan mencoba mengambil pasokan oksigen sebanyak banyaknya.

"Manis, gintoki mulutmu saja sudah manis bagaimana rasanya bagian yang lain?" takasugi menyelipkan tangannya di dada gintoki dan mulai memainkan nipple gintoki. Saliva mengalir dari mulut gintoki.

"Berhenti..nghh ku..mohon takasugi ahh, berhenti.."

"Tapi kau kelihatan sangat menggoda gintoki" takasugi mencium leher jenjang gintoki, lalu menjilat telinga gintoki yang menyebabkan gintoki mati matian menahan desahannya.
Jilatan takasugi berpindah ke nipple gintoki dan semakin turun kebawah.
  Gintoki tidak bisa meng- stabilkan nafasnya, yang gintoki rasakan adalah rasa sakit karena yang melakukan hal kotor seperti ini pada dirinya adalah takasugi, temannya sendiri.
  Gintoki merasakan rantai di tangan dan kakinya terbuka, ia tak akan menyia nyiakan kesempatan ini, gintoki langsung  melayangkan tinjunya ke arah takasugi, namun dapat ditangkap takasugi dengan mudahnya.

"Kau masih saja buas ya"

Gintoki kecewa dengan kesempatan yang dia buang tadi, tiba tiba gintoki terkdjut saat ada benda menempel dibibirnya, yang pasti bukanlah tangan atau bibir takasugi.

"Hisap" perintah takasugi

"Tak m...-" takasugi langsung memasukkan barangnya didalam mulut gintoki, gintoki tersedak saat merasakan benda aneh dimulutnya, gintoki berusaha melepaskan diri dari keadaan ini, namun yang terjadi adalah takasugi yang menarik rambut gintoki dan memaju mundurkan barangnya di mulut mantan temannya itu. Gintoki merasakan sesuatu mengalir didalam mulutnya, takasugi menyemburkan cairan dari barangnya di dalam mulut gintoki.

"Uhuk uhuk.." gintoki terbatuk batuk dan berusaha memuntahkan cairan itu.

"Telan" perintah takasugi

Mau tak mau gintoki menelan cairan menjijikkan itu dimulutnya, gintoki terisak tak mengira hal ini akan terjadi padanya.

"Kenapa? Kenapa kau melakukan hal ini kepadaku takasugi!! Kenapa?" tak terasa cairan bening mulai mengalir melewati pipi gintoki.

"Kau! Kau tak paham gintoki, kau tak akan pernah memahamiku gintoki!" teriak takasugi geram

"Apa maksudmu? Ah..takasugi hentikan" gintoki memberontak saat takasugi melucuti pakaian yang menempel ditubuh gintoki.

"Kau diam saja dan nikmati!!"
Tanpa aba aba takasugi langsung memasukkan barangnya ke lubang gintoki.

"Akhh..sa..sakit takasugi..sakit..."
Gintoki menangis, dia merasakan tubuh bagian selatannya bagaikan dirobek.

"Gintoki, mengapa kau masih mengejar orang yang tak akan pernah membalas perasaan mu padanya, mengapa kau malah bersikap seperti ini padaku, padahal aku adalah orang yang mencintaimu lebih dari siapapun" takasugi mempercepat tusukan di lubang gintoki.

"Kau tidak pantas mengatakan itu hah..hah..ahh"

"Gintoki akan kubuat kau menjadi milikku seorang"

Mimpi terburuk gintoki pun dimulai,,

~Kapal angkasa kaientai~

"Sakamoto, apakah kau sudah menemukan kapal yang membawa gintoki?"

"Bersabarlah zura"

"Zura janai, katsura da! Memangnya kau tak mencemaskan gintoki"

"Sudah pasti aku khawatir dengannya, kau dengarkan dari anak anak itu kalau gintoki sedang dalam keadaan yang tak memungkinkan?"

"Aku hanya takut kalau takasugi melakukan sesuatu pada gintoki"

"Hoi, kalian berdua, apa hubungan takasugi dan gintoki?" hijikata mendekati sakamoto dan katsura.

"Apa hubungannya denganmu?" jawab mereka berdua.

"Sudahlah beritahu saja, kalau tidak..-

"Sakata gintoki, dia adalah anak yang yoshida sensei temukan, serang iblis yang ditakuti pada era peperangan, kau tahu? Aku, gintoki, dan takasugi adalah anak didik yang diasuh oleh yoshida sensei, kami semua menyayanginya, namun amanto dengan mudahnya mengambil sensei, kamipun ikut berperang dengan tujuan utama menyelamatkan sensei, namun takdir tak bisa dilawan, kami tertangkap oleh pimpinan amanto dan gintoki diharuskan memilih antara membunuh guru dan menyelamatkan temannya, atau membunuh teman untuk menyelamatkan sensei, pilihan yang gintoki ambil adalah menyelamatkanku dan takasugi"

"Gintoki membunuh gurunya, dan apa hubungannya dengan hal ini, bukankah takasugi mencintainya?" tanya hijikata

"Dulunya takasugi adalah orang yang bisa dibilang fanatik dengan guru kami, namun setelah guru kami tak ada kefanatikannya berubah ke gintoki, dan dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya, namun takasugi tau bahwa gintoki mencintai orang lain, aku tak tau siapa orang itu, mungkin orang yang gintoki cintai adalah orang yang baik"

"Padahal aku lebih bersyukur kalau si sialan itu fanatik denganmu katsura, dan asal kau tau, orang yang gintoki cintai itu hanyalah seorang penjahat yang tak bisa menghargai perasaan gintoki, karena orang tersebut adalah aku" ucap hijikata tertunduk.

"Oi!! Ja..jadi..

"Setelah mendengar ceritamu, aku sadar aku mencintainya dan aau menyesal menyakitinya, namun disisi lain aku semakin yakin bahwa aku tak pantas untuknya"

"Jujur saja, kau adalah orang yang sangat kejam, dan aku ingin sekali membunuhmu saat ini bagiku gintoki itu bagaikan cahaya, aku tak pernah ragu untuk.mengikutinya, dan dia adalah orang yang selalu mengukir senyum manis diwajahnya meskipun ingatan masa kelamnya menyakitinya"

"Polisi bumi, jika kau menyesal
Maka nyatakanlah perasaanmu yang sebenarnya di depannya"

"Haa..akan kulakukan hal itu, karena aku betul betul tak ingin kehilangan dia lagi" ucap hijikata

"Komandan kapal kihetai sudah kami temukan"

"Yosh, semua pasukan bersiap menyerang, ayo kita selamatkan teman kita!!"

Akankah mereka berhasil menyelamatkan gintoki?
Masihkah gintoki mencintai hijikata?
Nantikan chapter selanjutnya ya
Bye bye~

"Ne~Bisakah kau nencintaiku apa adanya"Where stories live. Discover now