15. Bantuan

1.8K 77 0
                                    

NAZELYA dan Alvaro sudah sampai disekolah dengan selamat. Nazelya dan Alvaro langsung berjalan menyusuri lorong sekolah.

"Gue duluan ya Al." ucap Nazelya.

"Kok ke ruangan Kepala Sekolah?"

Nazelya megeluarkan map dari tasnya. "Mau ngasih laporan sama Kepala sekolah yaudah, byee."

Alvaro hanya menganggukan kepalanya. Dan melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Tak butuh waktu lama Nazelya sudah sampai diruangan kepala sekolah setelah selesai memberikan laporan Nazelya langsung berjalan menuju kelasnya, beberapa saat kemudian bel masuk berbunyi.

        ####

Nazelya yang sedang berada dikantin bersama teman-temannya. Namun ia tidak melihat Arfan kemana dia?Nazelya benar-benar merindukan Arfan yang dulu.

"Gimana Zel lo udah lacak keberadaan sahabatnya Gio?" tanya Raka.

Nazelya menggelengkan kepalanya. "Belum,"

"Gio punya alamat rumahnya Sherly??" tanya Raka sambil menaikan alisnya

"Boro-boro, terakhir itu mereka ketemu waktu kecelakaan." balas Nazelya.

"Oh." sembari meminum jus jeruknya.

Ddrttt....

Gio : Zel ke rooftop sekarang. Ada yang mau gue kasih tau.

Nazelya : Otw

Nazelya pun pamit untuk menemui Gio. Tak butuh waktu lama Nazelya sudah sampai di rooftop.

"Gio!" ucapnya sambil menepuk pundaknya.

"Gini, ada yang mau gue ceritain sama lo."

"Apa?" tanya Nazelya.

"Gue temuin foto Sheryl di gudang rumah gue. Tapi gak begitu jelas fotonya." balas Gio sembari memberikan sebuah foto.

Nazelya menaikan alisnya. "Gue kaya pernah liat foto ini tapi dimana ya?"

"Serius Zel dimana emangnya?" dengan penuh semangat.

Nazelya langsung memotret foto itu lalu ia berpikir apa mungkin ia pernah melihatnya, tapi gak tau dimana.

"Gue cuma liat doang, entah dalam mimpi atau apa." balas Nazelya.

"Yah, yaudah thanks ya zel."

Nazelya langsung menepuk pundak Gio. "Sorry ya, tapi gue bakal usahain buat cari Sheryl."

"Gapapa Zel. Lo bantu gue buat cari dia aja udah seneng banget." balas Gio sambil senyum.

           ****

Nazelya dan Alvaro sudah sampai dirumah dengan selamat. Mereka pun langsung melangkahkan kakinya masuk.

"Nanti malam gue mau ke rumah Raka." ucap Alvaro sembari mangambil air minum.

"Oke, pulangnya beli makanan." balas Nazelya.

"Hmm."

Nazelya pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya karena badannya sudah lengket. Setelah sampai kamar Nazelya langsung masuk ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Nazelya sudah selesai. Nazelya pun merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya sambil memasangkan earphone ditelingannya.

          |•|•|•|

Arfan yang sedang duduk di balkon kamarnya sambil memutarkan lagu diponselnya. Semilir angin menemani Arfan ia benar-benar tidak mau seperti ini terus dengan Nazelya.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka yang menampilkan seorang perempuan cantik yang berumur tiga tahun lebih muda darinya. Siapa lagi kali bukan Raisa.

"Bang Arfan!"

"Hmm."

"Abang lagi ada masalah ya sama kak Zel?" tanya Raisa.

"Jangan sok tahu!!" balasnya dingin.

Raisa membuka ponselnya. "Yeuu, gue kan cuma nanya bang. Kok sikap abang jadi dingin lagi sih?"

Arfan hanya menghiraukan ucapan Raisa adiknya. Apa dia harus menjadi dingin kembali? Tapi dia tidak mau sudah cukup orang yang dia cintai pergi. Arfan tidak mau kehilangan Nazelya orang yang berhasil melelehkan hatinya.

Raisa langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur Arfan sambil memutar lagunya Alan Walker.

Cause when it all falls down then whatever
When it don't work out for the better
If we just ain't right and time to say goodbye
When it all falls down when it falls down I'II be fine

You the drug that i'm addicted to and i want you so bad guess i'm struck with and that's that

Arfan yang mendengar lagu itu seketika jantung Arfan berhenti bagaimana tidak lagu itu merupakan lagu yang sering ia nyayikan bersama Nazelya. Arfan berjalan kearah Raisa lalu mematikan lagunya.

Raisa membuka matanya, Karena lagunya dimatikan. "Kok dimatiin lagunya?" tanya Raisa.

"Berisik! Kalo mau setel lagu jangan disini." balas Arfan.

"Abang aneh, orang lagi dengerin lagu malah gak boleh."

"Keluar!!!"

Raisa mengercutkan bibirnya lalu keluar dari kamarnya Arfan. "Nanti aku bilangin sama mommy!" ancam Raisa.

Arfan hanya menoleh sekilas. Ia tidak memperdulikan ancaman dari adiknya. Akhirnya Arfan merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya, pusing memikirkan hal yang tidak jelas.

      ****

Hello! Welcome back semoga suka okay...... Enjoooooyyyyy guys✨







Jangan lupa vote and comment;)

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang