21. Bertemu Kembali

1.8K 75 0
                                    

ARFAN yang sedang berjalan menyusuri lorong sekolah sambil memainkan ponselnya. Sambil memasukan satu tangannya disaku celananya Arfan membuka galeri ia melihat fotonya dengan Nazelya, ia benar-benar merindukan momen saat bersama Nazelya.

Dalam hidupnya Arfan mempunyai tujuan yaitu membanggakan kedua orangtuanya dan membahagiakan orang yang dia cintai. Apa mungkin Nazelya? entahlah, dia tidak mau memikirkan itu.

"Arfan!" ujar Raka sembari menyamakan jalannya.

"Apa?" balasnya malas.

Raka menghalangi jalannya. "Lo harus ikut sama gue."

Arfan hanya memutar matanya malas. "Kalo bukan urusan penting gue gak mau."

"Ini soal Nazel." balas Raka.

"Hah, kenapa sama Nazel?" tanyanya panik.

"Udah mendingan lo ikut aja sama gue."

Raka pun langsung menarik tangan Arfan dan berjalan kearah rooftop.

Padahal Raka hanya mengerjainnya, karena ia tahu hubungan Arfan dan Nazelya sedang merengang. Hingga terlintaslah ide itu dalam pikiran Raka, sesampainya dirooftop Raka langsung mendorong Arfan agar mendekat kearah Nazelya.

"Ehh, sorry." ucap Arfan.

Nazelya hanya tersenyum kecil. "Lo berdua ngapain disini?"

Baru saja Arfan ingin membuka mulutnya, secara spontan Raka menutup mulutnya. "Ini si Arfan mau ngobrol sama lo katanya dia kangen banget."

Arfan benar-benar dibuat geram dengan Raka karena berani-beraninya dia berbicara seperti itu pada Nazelya.

"Yaudah gue balik ya, byee."

Setelah Raka meninggal mereka berdua tidak ada yang membuka mulutnya untuk sekedar saling sapa. Hanya hembusan angin yang melewati mereka suasana dirooftop memang bisa membuat hati jadi lebih tenang.

"Kenapa?" suara Nazelya memecahkan keheningan.

"Gue mau ngomong sama lo." balas Arfan kikuk.

Nazelya menatap Arfan intens. "Kalo soal Gio lo itu cuma salah paham, gue sama dia cuma sekedar teman. Gue ngebantu dia buat cari sahabatnya."

Arfan hanya diam tidak membalas ucapan Nazelya.

"Lo kenapa gak mau dengerin penjelasan dari Gio? Terus kenapa lo bersikap dingin saat gue lagi bareng Gio? Lo selalu menghindar saat gue atau Gio mau jelasin, satu lagi kejadian yang di parkiran saat gue sama Gio lagi ngobrol—–" Nazelya menghela nafas panjang.

"Lo malah teriakin gue seolah-olah Gio sama gue itu pacaran. Dan saat lo bilang gitu ke gue, ngerasa ada yang aneh dari sikap lo. Apa lo cemburu sama gue?" tanyanya sambil menatap Arfan lekat.

"Maaf karena gue gak dengerin penjelasan dari lo.... gue gak bermaksud ucapin itu." kata Arfan.

Nazelya menatap layar ponselnya. "Lo emang gak niat buat ucapin itu, tapi— hati lo itu niat buat ucapin itu!!"

Nazelya pun langsung pergi meninggalkan Arfan yang masih mematung setelah mendengar perkataan Nazelya. Tidak seharusnya Arfan mengucapkan seperti itu pada Nazelya andaikan ia punya mesin waktu seperti Doraemon pasti akan memutar waktu tersebut.

Apa Nazelya kecewa dengan dirinya?

        •|•|•

Nazelya merapikan buku-bukunya kedalam tas karena bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Ia melangkahkan kakinya keluar dari kelas Nazelya mengambil ponselnya didalam tasnya.

Nazelya : Alvaro kasih tau yang lain hari ini kita kerumah Sherly.

Alvaro : Okee.

Nazelya melihat ada Gio diparkiran yang sedang mengobrol dengan Raka.

"Kalian berdua belum balik?" tanya Nazelya sembari menepuk pundaknya.

Gio dan Raka pun menoleh.

"Cieeeeeee..... yang abis ngobrol sama Arfan. Gimana lo udah baikan sama dia?" balas Raka.

Nazelya hanya memutar matanya malas. "Kepo lo pacarnya kang dagang."

"Ehh kata Al kita kerumah Sherly hari ini." kata Raka.

"Hmm..... Gio gue nebeng ya sekalian langsung kesana." ucap Nazelya.

Gio hanya mengangguk dan langsung dan langsung masuk kedalam mobil. Sedangkan Raka ia harus pulang dulu ke rumah.

          *****

Arfan duduk ditepi kolam renang ia masih memikirkan perkataan Nazelya tadi dirooftop. Ini kesalahannya karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari Gio seharusnya ia tidak boleh kalah dari rasa cemburunya.

Ia tidak tahu kenapa bisa cemburu banget dengan Gio atau hanya karena Arfan sedang ada masalah, entahlah. Bagaimana caranya agar ia bisa dimaafkan oleh Nazelya?apa harus meminta bantuan dari Gio— ahh tidak ada cara lain apa??

"Kalo gue minta bantuan sama Gio pasti—– udah gak ada cara lagi." gumam Arfan.

       ~|~|~

Sesampainya dirumah Sherly. Nazelya, Alvaro, Adel, Raka, Becca dan Gio berdiri didepan pintu rumah bercat putih itu. Tak lama penghuni rumah itu keluar saat menampakan seorang perempuan cantik berdiri mematung dipintu itu Gio malah tersenyum kecil.

Akhirnya Gio bisa menemukan sahabatnya yang telah lama hilang semenjak kecelakaan itu.

"Gi—– gio." ucap Sheryl lalu ia tersungkur dan tidak sadarkan diri.

       ****

Hello! Welcome semoga suka sama ceritanya...... Enjoyyyyyyy✨





Jangan lupa vote and comment;)

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang