27.Apa aku menyerah saja

7.6K 349 0
                                    


Ethan tersenyum kecut mendendengar jawaban Rose. Ia tau Rose tidak akan mudah mempercayai dirinya, karena kesalahannya di masa lalu.

"Aku paham" Ucapnya seraya menurunkan tubuh Rose dari tubuhnya. Ethan berjalan menjauh untuk memakai pakaiannya.

Begitu selesai dia menghampiri Rose yang tengah menatapnya.

"Kau mau pulang kan, aku akan mengantarmu"

Rose hanya mengangguk mengikuti Ethan.

Suasana begitu hening, begitu mereka didalam mobil. Tidak ada yang memulai pembicaraan, hanya deru mesin mobil yang menemani keheningan itu.

Begitu mobil Ethan telah sampai di pelataran rumah Rose pun tidak ada yang saling bicara. Ada apa sebenarnya dengan mereka.

Rose menghela nafas berat, lalu turun dari mobil ia melihat mobil Ethan yang meninggalkan dirinya menjauh. Rose mengingat-ngingat pembicaraan mereka saat di rumah Ethan.

"Aku tidak mengerti"

"tidak mengerti apa"

"Antara mempercayaimu atau tidak"

Ethan tersenyum lembut.

"Aku tidak akan memaksamu untuk mempercayaiku atau tidak. Tapi untuk saat ini kau cukup diam saja dan melihatku berjuang untuk mendapatkan kepercayaanmu"

"Lalu bagaimana jika usahamu sia-sia"

Lagi-lagi Rose menghela nafas. Apa ia salah bicara. Entah mengapa ia takut jika Ethan menyerah akan dirinya. Semoga saja tidak.

Ditempat lain, Ethan menghempaskan dirinya pada kasur empuknya. Dia malas untuk bekerja hari ini, biarkan saja ia dimarahi oleh ayahnya, dia tidak peduli sekarang. Salahkan saja hatinya yang sedang kacau karena ulah Rose.

"Apa aku menyerah saja. Tidak tidak, aku tidak boleh menyerah hanya karena ini"

Ethan bangun dari tidurnya."Tunggu saja my Rose.  Aku akan membuktikan perjuanganku untukmu"

_________

Keramaian di Cafe itu membuat pelayan di situ kualahan. Bagaimana tidak? Selain makanan dan minuman yang memuaskan. Pelayan yang cantik-cantik dan juga seksi menjadi nilai plus untuk di singgahi orang-orang terutama para pria.

"Rose! Ini untuk meja no.3"

Rose segera mengambil pesanan tersebut dan hendak membawanya ke meja yang memesan pesanan tersebut. Namun begitu ia berbalik, seseorang menghalangi pandangannya. Rose mendongak, dan seketika matanya membelalak mendapati Ethan dengan rahang mengeras.

"Kau sungguh tidak patuh Rose"

Ucapnya seraya memasangkan jas yang ia kenakan untuk menutupi belahan dada Rose yang terbuka. Ethan mengambil pesanan dari tangan Rose dan menyuruh pelayan lain untuk membawanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Bisiknya hendak melepas jas Ethan, namun Ethan menahannya.

"Jangan coba-coba melepaskannya. Apa kau mau aku menambah namaku ditubuhmu lagi" Ancam Ethan tegas.

"Yang ini saja belum sembuh, dan kau mau menambahnya lagi"Ucap Rose mendelik.

"Jangan memolototiku, aku tidak suka" 

Sebenarnya pembicaraan mereka diperhatikan oleh orang-orang di tempat itu. Namun seakan asik dengan dunia mereka sendiri, mereka menyadari hal tersebut.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan disini?"

"Tadinya aku hanya mampir. Namun aku terkejut dengan kau yang ternyata masih berani bekerja disini, dan itu berarti kau tidak takut dengan ancamanku"

Begitu ucapan Ethan selesai, saat itu juga tubuh Rose melayang di gendongannya, sehingga ia seperti anak kecil yang digendong oleh ayahnya.

"E-Ethan!" Pekik Rose.

Mengabaikan pandangan terkejut orang-orang, Ethan membawa tubuh Rose ke ke dalam mobil.

"Ethan, kau membuatku malu" Ucapnya sambil menutup wajahnya.

"Dengar Rose! Aku tidak peduli dengan itu, kau tau? Aku benar-benar marah Rose, jika saja aku tidak sedang tahap memperjuangkan, mungkin aku sudah memperkosamu saat ini karena kenakalanmu itu"

Rose sontak melotot ke arah Ethan, dia tidak menyangka akan ucapan Ethan yang begitu vulgar itu, apa ia bicara tanpa disaring dulu, dan apa itu tadi? Tahap memperjuangkan?

"Tahap memperjuangkan apa maksudmu?"

"Nanti juga kau tau sendiri"

Ethan menjalankan mobilnya tanpa memperdulikan keterbingungan Rose.

"Menyebalkan" Kesal Rose.

Ethan hanya terkekeh menanggapi kekesalah Rose. Rose terlihat begitu menggemaskan saat kesal seperti itu.

***




LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora