Chapter 7 - あなたは私のものです (Anata Wa Watashi No Monodesu)

9K 382 10
                                    

Warning Panas ⚠
*Author gak tanggung jawab. Gak suka Skip aja ya*

Mereka melanjutkan kegiatan panasnya. Kini mereka sudah dalam keadaan nacked. Pakaian berserakan dilantai.

Naruto mencium bibir ranum yang sangat Dia rindukan. Tak luput tangan Naruto meremas kedua buah dada indah nan kenyal. Ciuman Naruto menurun menuju leher jenjang putih Hinata, membuat banyak tanda kepemillikan disana. Naruto ingin menunjukan bahwa hanya Dia pemilik Hinata.

Dua gundukan besar menyembul dengan puting yang telah menegang. Lidah Naruto tak bisa berhenti untuk menjilat, mengulum dan mengemut puting merah muda itu. Satu tangannya meremas gundukan itu dengan lidah Naruto yang terus memainkan puting indah itu. Naruto melumat puting itu dengan lembut. Menyusu bagaikan anak bayi.

Hinata mendesah menikmati permainan penuh gairah. Tangannya tak berhenti meremas rambut Naruto. "Aaahh.. Aaahh..." desah Hinata.

Ciuman Naruto menurun menuju perut Hinata. Naruto mengusap dengan lembut dan terus menciumi perut itu. Ciuman Naruto terus menurun kebawah hingga kebagian sensitif Hinata. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Naruto memainkan tangannya dibagian sensitif Hinata sebelun ke puncak permainan. "Aahh.. Aaahhh... Naruh.." Hinata terus mendesah. Naruto mengalihkan wajahnya menuju lubang surga dunia. Hinata sudah sangat basah. Naruto menjilatnya dengan penuh kenikmatan. "Aku langsung ke menu utama sayang, Aku sudah tidak tahan." kata Naruto menggosokan juniornya. Hinata hanya mengangguk memberikan persetujuan.

"Aarrghh... Susah sekali ini." umpat Naruto dalam hati. Hinata meringis kesakitan.

"Naruto sakit.. Ini sungguh sakit.." Hinata menangis. Naruto mengusap lembut wajah Hinata. "Tahan ya, ini memang sakit. Kau bisa menggigit atau mencakarku untuk menyalurkan rasa sakitmu." ucap Naruto sambil terus memasukan juniornya.

"Jleb..." Kini junior Naruto sudah masuk sepenuhnya. Naruto diam sejenak agar Hinata bisa menyesuaikan diri. "Naruto-Kun, bergeraklah." pinta Hinata. Naruto mulai menggerakan pinggulnya. Menarik keluar masuk junior berurat yang sudah sangat keras.

Uugh..
Naruto tak dapat mengungkapkan perasaanya. Naruto merasakan miliknya berkedut didalam sana. Milik Hinata sungguh nikmat. "Aahh.. Aaahh.." desahan lolos dari bibir Naruto. Hinata sungguh sangat sempit membuat Naruto menggila.

Naruto terus memaju mundurkan miliknya. Memompa miliknya dengan penuh kekuatan. Tak luput lidahnya terus mengemut puting Hinata.

"Ahh.. Ahh.. Naruh.. Lebih cepat lagi.." racau Hinata memohon. "Panggil Aku Anata, Hime.." pintaku.

"Anata, Aku mohon.. Akuh susdahh tiiddak tatahann lagiii.." racau Hinata. "Baiklah sayang, Aku tak akan berhenti. Aku mempercepat gerakanku."

"Ahh.. Ahh... Naruto ada yang ingin keluar." racau Hinata. Naruto terus menggenjot Hinata. "Keluarkan sayang, kita keluarkan bersama." pinta Naruto sambil terus menusuk Hinata. Croot.. Milik mereka bersamaan meluncur keluar. Kini Hinata sudah dipenuhi oleh cairan benih Naruto, Hinata terkapar lemas.

Naruto menciumi wajah Hinata sebagai tanda terimakasih dan sudah mau kembali padanya. Dalam waktu sekejap, junior Naruto sudah kembali menegang.

"Hinata, juniorku sudah keras. Lagi ya..." pinta Naruto mengeluarkan puppy eyesnya. Hinata yang malu hanya mengangguk.

Naruto terus melanjutkan aksinya. Menggagahi Hinata dan memenuhi Hinata dengan cairan benihnya. Sudah 5 ronde mereka melakukan percintaan panas. Kini Hinata tidur dalam pelukan Naruto dan Naruto pun ikut terlelap karena kelelahan.

***
Tbc.

***
Maafkanlah author yang mesum ini 😢

My Mr. Ex (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang