BonChap?? || Warning 🔞 ||

10.4K 324 24
                                    

Pagi hari yang cerah di kediaman Uzumaki. Seorang wanita cantik tengah sibuk memasak menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Naruto memasuki kamar Boruto yang terletak di sebelah kamarnya. Naruto melihat putranya yang sudah terbangun tapi tidak menangis rewel. Boruto kecilnya sudah berusia 15 bulan.

"Ya ya yah.." Boruto berceloteh sambil merentangkan tangannya meminta digendong. Naruto yang paham keinginan putranya langsung menggendong Boruto. "Anak Ayah sudah bangun, hn? Pinter gak rewel." Naruto menggesekan hidunganya ke pipi tembam Boruto.

Naruto berinisiatif untuk memandikan Boruto. "Mandi sama Ayah ya.." Naruto membawa Boruto ke kamar mandi untuk mandi bersamanya. Naruto tau istrinya sedang memasak dan istrinya akan membangunkan Naruto ketika makanan sudah siap. Hinata mengerti Naruto membutuhkan istirahat yang lebih di hari libur.

Naruto telah selesai memandikan Boruto. "Samperin Mamah yuk, Mamah pasti seneng liat Bolt sudah mandi." Naruto membawa Boruto menuju dapur menghampiri Hinata. Boruto menepuk-nepuk pundak Hinata. Hinata berbalik dan melihat Boruto yang merentangkan tangannya.

"Bolt sudah bangun? Sudah mandi? Mandi bareng Ayah ya? Wangi banget." Hinata mendusel-dusel gemas perut Boruto. Hinata memberikan Boruto untuk digendong kembali oleh Naruto. "Naruto-kun, gendong Boruto sebentar lagi ya, masakanku sebentar lagi selesai." Naruto mengangguk lalu mencium kening Hinata. "Aku tunggu di meja makan ya.."

Naruto dan Hinata sedang memakan sarapannya, Borutopun sarapan disuapi Hinata sambil duduk dikursi khususnya. "Kita jalan-jalan ke taman kota ya? Memanfaatkan waktu libur. Maukan Hime?" tanya Naruto yang telah menyelesaikan sarapannya.
"Tentu, Bolt juga pasti senang diajak jalan-jalan."

Naruto dan Hinata menghabiskan waktu di taman kota selama hampir 3 jam. Mereka begitu senang melihat Boruto yang berlari-lari meskipun belum terlalu lancar. Boruto yang kelelahan tertidur dipangkuan Hinata, akhirnya Naruto mengajak istrinya dan putranya pulang.

Mereka telah sampai dirumah. Hinata menidurkan Boruto dikamarnya, ditaruhnya 2 guling kecil disamping kiri dan kanan Boruto. Hinata menghampiri Naruto yang sedang duduk disisi ranjang.
"Duduklah.." Naruto menepuk ranjang agar Hinata duduk disebelahnya.
"Hime, terima kasih sudah memberiku kebahagiaan. Sungguh Aku sangat bahagia."

Hinata membalikan tubuhnya menghadap Naruto. "Anata, Aku juga sangat bahagia. Terima kasih sudah menjadi suami dan Ayah yang baik untuk Bolt kecil Kita." Hinata mengecup bibir Naruto. Naruto sedikit kaget dengan tindakan Hinata yang mengecupnya.

"Kamu sudah berani ya Hime. Jangan salahkanku membuatmu berkeringat hari ini..." Naruto menyeringai. Hinata tersenyum menantang. Naruto menidurkan tubuh Hinata diatas ranjang King Sizenya.

️ 🔞Warning Asem Manis  🔞⚠️

"Kita membuat adik untuk Bolt ya, lagipula Bolt sudah cukup besar. Agar jarak mereka tidak terlalu jauh." Hinata mengangguk menyetujui permintaan Naruto. Naruto yang tidak sabar langsung mencium bibir Hinata. Naruto melumat bibir Hinata, memainkan lidahnya. Hinata membalas ciuman panas Naruto. Naruto membuka kancing baju Hinata satu persatu. Memperlihatkan dua gunung besar yang terpampang indah. Ciuman Naruto turun keleher jenjang Hinata, memberika tanda kepemilikan dileher putihnya. Tangannya tak berhenti meremas gundukan Hinata, membuka pengait bra yang menutupi gunung kembarnya.

"Milikmu semakin besar Hime, Aku menyukainya." Naruto dengan bebas meremasnya. Bibirnya mengemut gundukan kecil merah muda dengan lembut, menghisap bagaiman bayi yang kehausan. "Naruh... Aah.." Hinata mendesah kenikmatan. Naruto terus menghisapnya, bergantian kanan dan kiri dengan tangannya yang menjalari tubuh Hinata. "Air susumu lezat sayang, pantas saja Bolt sangat menyukainya." Naruto berbisik di telinga Hinata.

Naruto membuka baju dan celananya hingga kini sudah dalam keadaan telanjang. Naruto membantu membuka bawahan Hinata hingga kini Hinatapun telanjang. Naruto yang sudah nafsu menciumi perut Hinata. "Aku ingi secepatnya ada little Uzumaki disini." Naruto mengarahkan juniornya menuju lubang kenikmatan Hinata. Naruto memasukan miliknya.

Jleb...

Miliknya belum sepenuhnya masuk, Naruto memasukam miliknya perlahan-lahan. "Milikmu masih saja sempit Hinata, sulit sekali..." Satu kali hentakan miliknya sudah ditelan penuh oleh Hinata. "Aku bergerak sayang..." Naruto bergerak menggerakan pinggulnya. Bibirnya menciuk bibir Hinata, melumat bibir atasnya dengan dalam. "Aah.. Aahh... Naruh.." Hinata meracau. Naruto semakin mempercepat gerakan pinggulnya. "Aku akan keluar sayang..." Naruto semakin mempercepat gerakannya dan akhirnya Naruto mengeluarkan semua cairannya.

Naruto dan Hinata terus melanjutkan kegiatan panasnya. Naruto berhenti sepuluh menit untuk mengembalikan tenaganya. Mereka melakukan kegiatan panasnya hampir 3 jam hingga Hinata tertidur karena kelelahan.
"Terima kasih sayang. I Love You, Hime." Naruto mencium kening Hinata.

End.

**

Gimana BonChapnya? Sengaja update malem" gegara chapter panas 🙄😁

Kangen sm cerita ini gak? Gak ya? 😞
Apalah daya ceritaku ini.

《》

Guys... Aku mau Promote Cerita Baru Aku. Judulnya 'Mafioso' jadi udah jelas kehidupan tentang mafia. Buat yang suka tema sadist + mature boleh langsung baca. Jangan lupa vote dan commennya. Thanks.

 Thanks

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Mr. Ex (END)Where stories live. Discover now