Chapter 10 - Friend

6.9K 357 1
                                    

Keesokan harinya Naruto dan Kushina sibuk mengurusi persiapan pernikahan. Minato hanya duduk santai melihat istrinya yang sangat antusias. Kushina sibuk mengurusi pakaian di butik. Sedangkan Naruto menghubungi WO terbaik untuk mempersiapkan pesta pernikahannya.

"Tousan bantu Aku hubungi WO, mempersiapkan dekor sesuai dengan permintaanku. Aku harus ke kantor sebentar, ada meeting yang tak bisa kulewatkan. Jika Aku melewatkannya lagi, Shikamaru bisa menggorokku." Naruto bergegas pergi.

"Anak ini... Seenaknya saja. Tapi Aku bahagia, akhirnya Naruto menikah"

**

"Naruto, jadi benar Kau akan menikah?" Shikamaru mengernyitkan dahinya.

"Tentu saja. Aku sedang mempersiapkan segalanya. Jadi kosongkan jadwal sesuai permintaanku. Kau.. Harus datang dipernikahanku. Jika tidak, Kau aku pecat!!"

"Silahkan pecat jika Kau berani. Nanti juga Kau yang akan kerepotan sendiri." Shikamaru pergi meninggalkan ruangan.

"Benar juga ucapannya. Aku tidak bisa memecatnya."

Naruto tengah sibuk menyelesaikan semua berkasnya. Karena besok Dia akan kembali ke Tokushima.

"Hei Dobe.." Sasuke duduk di sofa. Naruto menatap lalu kembali mengerjakan berkasnya.

"Seharusnya Kau menyambut sahabatmu ini. Kau kan sudah lama tidak bertemu denganku." Sasuke merebahkan badannya di sofa.

"Diamlah Teme, Aku sedang serius."

"Ckckck.. Ya ya, calon pengantin. Sibuk menyelesaikan pekerjaan untuk pernikahan." ledek Sasuke.

Naruto menghampiri Sasuke lalu menimpa tubuhnya. "Awh.. Awh.. Kau ini gila. Tubuhmu berat Dobe."

Sasuke beranjak duduk dengan Naruto disebelahnya. "Aku gugup Teme, apa Aku akan menjadi suami yang baik untuk Hinata."

Sasuke menjitak kepala Naruto. "Aku tidak menyangka jika seorang Naruto bisa menjadi sosok yang melankolis dan pesimis. Hahaha..."

"Aku serius Teme. Bagaimana pernikahanmu dengan Sakura?" tanya Naruto serius.

"Berjalan dengan lancar. Sedikit pertikaian hal yang wajar. Bahkan Aku akan menjadi seorang Ayah." bangga Sasuke.

"Ckckc.. Ayam sepertimu bisa membuat hamil Sakura yang super garang. Wow.. Aku memikirkan bagaiamana Kau dipukuli diatas ranjang."

"Aku tak peduli Kau berkata apapun. Kau, buktikan saja padaku jika Kau bisa membuat Hinata hamil." ledek Sasuke.

"Tenang saja Teme, Kau tinggal menunggu kabar saja. Hahaha.." bangga Naruto.

"Dobe, apa tidak ada minuman disini? Tamu spesial sepertiku tidak Kau beri minum. Miskin sekali dirimu.."

"Kau tamu spesial? Pakai telor lebih enak. Sudah ayo kita makan diluar saja." Naruto beranjak pergi.

"Oke. Kau yang bayar."

"Ckckc.. Uchiha miskin ya.."

"Bukan miskin, Aku hanya mengirit biaya untuk anak istriku nanti. Hahaha.."

**

Naruto dan Sasuke telah tiba di restoran dekat kantor, Shikamaru datang menyusul. "Shikamaru, besok jadwalku kosong kan? Aku ada urusan penting."

"Aku sudah tau. Minato-Jisan sudah memberi tahuku terlebih dahulu." Shikamaru menyeruput minumnya.

"Bagaimana kabar Temari? Usia kandungannya sudah berapa bulan?" tanya Sasuke sambil menggigit burgernya.

"Begitulah. Sudah memasuki usia 7 bulan. Do'akan saja." jawab Shikamaru santai.

"Aku harap anakmu tidak menyebalkan seperti dirimu Shikamaru. Kasian sekali Temari memiliki 2 orang yang menyebalkan." ledek Naruto.

"Aku malah berharap Kau batal menikah dengan Hinata. Kasian Hinata mendapatkan suami yang begitu bodoh." sarkatis Shikamaru.

"Iissh..."

"Hahaha...." mereka tertawa bersama.

~~~

Tbc.

~~~

My Mr. Ex (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora