Aisyah r.a : Wafatnya Rasulullah SAW

2.2K 97 0
                                    

Menjelang wafat, Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah berkata, "Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat dipangkuanku." Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, "Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi." Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, "Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu." Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam dirididalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah SWT. Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata, "Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami paranabi tidak meninggalkan harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah." Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal. Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur'an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkanhadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.

Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi'. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul, "Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma." (HR. Ahmad )

Riwayat dari Siti Aisyah, ketika beliau sedang duduk-duduk dirumah, datanglah Nabi serta mengucap salam serta dibalas salamnya oleh Siti Aisyah sambil mahu bangun berdiri untuk menyambut Nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana biasanya beliau menyambut kedatangan Nabi sebagai suaminya.

"Tak usah" kata Nabi. "Duduklah di tempatmu semula, karena ada yang akan aku sampaikan kepadamu, hai Ummul-mukminin" (ibu terhadap orang-orang mukmin).

Siti Aisyah tidak jadi berdiri, beliau terus duduk disitu iaitu dilantai, lalu Nabi meletakan kepalanya ke pangkuan Siti Aisyah, terus beliau tertidur dipangkuannya, rupanya Nabi sangat letih pada hari itu. Begitulah sayangnya Nabi pada istrinya, dan demikian sayangnya Siti Aisyah kepada suaminya. Siti Aisyah pada ketika itu kira-kira berada dalam lingkungan umur 20 tahun lebih sedangkan Nabi sudah berumur 56 Tahun.

Kemudian setelah itu, Siti Aisyah merenung dalam-dalam wajah suaminya yang sedang tertidur lena dipangkuannya. Siti Aisyah membelai janggut Nabi, yang mana ternampaklah beberapa helai janggut Nabi yang sudah memutih. Jika tidak salah, sudah ada sembilan lembar yang telah memutih. Maka ketika itu terfikirlah didalam hati Siti Aisyah :

"Aduhai! Rupanya tidak lama lagi beliau akan pulang meninggalkan aku (wafat)... bagaimana kelak nanti jadinya, suatu umat tanpa Nabi? Dan bagaimanakah kelak hidupku tanpa suami?”

Seketika itu berlinanganlah air mata Siti Aisyah di pipinya, lalu jatuh berderai-derai membasahi muka Nabi.

Karena hangatnya air mata Siti Aisyah, lantas Nabi Muhammad terjaga dan berkata dengan lemah lembut: "Wahai Ummul-mu'minin, mengapa engkau menangis, apakah gerangan yang menyebabkan engkau jadi bersedih hati?"

Kemudian Siti Aisyah menjawab dengan linangan air mata: "Terbayanglah padaku pada masa yang akan datang. Bagaimanakah bila engkau esok lusa sudah menutup mata? Dan bagaimana kelak keadaan umatmu ketika itu? Dan bagaimanakah halku nanti hidup tanpa suami yang tempat aku mencurahkan rasa cinta? Kepada siapakah aku mengadukan nasibku, suami tak ada ayahpun tak punya?"

Kemudian Nabi balik bertanya:"Apakah lagi yang engkau takutkan selain dari itu?"

Jawab Siti Aisyah: "Entahlah terserahlah engkau saja ya rasul yang dapat menerangkannya"

Kata Nabi: Sebenarnya yang lebih berasa sedih adalah si mati itu sendiri, iaitu ketika jenazah dibawa keluar dari rumahnya, dia harus berpisah dari anak isterinya, berpisah dari kaum kerabatnya. Yang lebih terasa lagi bila ia sudah berada di dalam kubur. Berasa benar-benar dirinya sudah terasing, terasalah padanya benar-benar badannya sudah mati. Matilah jasadnya sedangkan si-Roh sudahpun berada di luar badan yang tidak mungkin dia akan masuk lagi pada jasadnya itu. Ketika itu, barulah dia tersedar bahawa dia telah berada di alam yang lain dari yang lain, di suatu alam yang tersembunyi oleh pandangan mata manusia. Alam itu ialah Alam Barzakhataupun alam kubur, ertinya alam yang tertutup dari pandangan mata"….

Taman Surga RasulullahWhere stories live. Discover now