3.2 Liar

1.6K 424 24
                                    

Laura tidak akan pernah lupa dengan seseorang bernama Taehyung, bahkan ketika masa-masanya di Jerman. Bagaimanapun juga, tiada yang mencipta kasih Laura pun membumihanguskannya secepat lelaki tersebut. Oh ya, membuatnya sinting juga; gadis tersebut masih menyimpan angan bahwa pada hari keberangkatannya menuju dunia baru, Taehyung akan mendampingi, tapi bahkan hingga pesawat lepas landas lelaki tersebut tidak menampilkan batang hidungnya.

Satu yang membuat Laura tidak habis pikir adalah mengapa cinta pertamanya begitu berengsek. Oh, ralat, bajingan.

Ia akui bahwa dirinya itu masih remaja yang hormonnya belum stabil, sampai-sampai ia masih tolol untuk mencoba mengirimkan pesan atau email kepada si lelaki demi bertanya soal presensi Taehyung. Tidak ada balasan selama dua minggu dan tentu hal tersebut membuatnya kurang serius menjalani masa awal kuliah. Lantas karena sudah tidak tahan dengan semua ini, ia menelepon saja si lelaki.

"Halo?" sapa suara di seberang sana. Walaupun telepon membuat suaranya sedikit berbeda, tidak seberat bagaimana biasanya, tapi Laura tahu pasti bahwa itu adalah vokal Taehyung.

"Halo, Kak, ini Laura. Aku harap kau mau menjelaskan bagaimana—"

"Maaf, sepertinya kau salah sambung."

Telepon terputus begitu saja pun Laura memandang benda kotak di genggamannya dengan tidak percaya. Setelahnya ia menangis sembari menjerit dan membawa anak perempuan di ruang sebelah menghampirinya—yang mana begitu memalukan, tapi setidaknya ia jadi punya teman yang menemani dan bertahan hingga akhir kuliah.

Kim Taehyung memang bajingan.

♣️♠️♣️

Apakah semua sebagaimana kelihatannya? HEHE.

XX,

merlotnoir

Oak Tree and The NeighbourhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang