4. Dreamer

1.6K 437 71
                                    

Pada hari keberangkatan Laura, Taehyung bangun pagi-pagi sekali dan berdandan ekstra. Ia mengenakan hair clay yang sudah bersemayam terlalu lama di antah berantah, mengikat tali sepatu serapi mungkin, dan membawa kotak hadiah yang ia siapkan kemarin. Lelaki harus tampil oke di depan calon mer—abaikan, Taehyung terlalu nervous sampai otaknya bagai dipatuk burung gagak.

Menyusuri jalan perumahan untuk menemukan rumah Laura sangat mudah. Rumahnya punya tujuh gnome—menandakan tujuh kurcaci teman putri kerajaan—dan adik Laura akan berperan sebagai Snow White; Taehyung terkekeh sendiri mendengar ide unik dari orang tua Laura. Tidak butuh observasi berlebih, bahkan sembari bersiul santai saja Taehyung dapat menemukan rumah dengan patung-patung kurcaci di halamannya—walaupun cuman tiga, cuman agaknya tidak ada tetangga lain yang punya ide dekorasi lucu di sini.

Sebuah ketukan pintu dilayangkan oleh Taehyung dan ia langsung bersikap akrab dengan seorang wanita yang muncul di depan. "Siang, Nyonya Jung, apakah Laura ada?"

"Maaf?"

"Aku Taehyung." Taehyung meneguk ludahnya sendiri waktu orang di hadapannya bersikap datar dan seolah tidak tahu dirinya. "Apakah Laura sudah siap?"

"Sepertinya kau salah alamat." Tanpa tedeng aling-aling, pintu tersebut langsung ditutuk dengan suara "brak" keras hingga membuat Taehyung melonjak kaget.

Memang tidak pernah ada alamat pasti, tapi deskripsi rumah yang diberikan membuat Taehyung begitu yakin ini rumahnya. Ia mencoba untuk menelepon nomor Laura, tapi tidak ada jawaban—berarti tidak ada alamat. Pun ketika ia melangkah hingga jalan sudah buntu dan kembali lagi, cuman satu rumah itu saja yang memiliki gnome di halamannya.

Taehyung menghela napas gusar.

Lelaki tersebut lantas mendarat di bangku jalan milik mereka; di mana kasihnya mulai tumbuh pun di sini juga ia berniat untuk menenggelamkannya. Mungkin Laura telah diajarkan untuk berbohong pada orang asing tentang hal-hal pribadi, atau bisa jadi memang gadis tersebut tidak sepolos bayangan Taehyung hingga bisa mempermainkan lelaki berkesan jahat; yah, atau banyak hal lainnya. Yang pasti, Taehyung sudah tidak punya harapan lantaran ia tidak tahu nomor telepon, maupun alamat si gadis.

Maniknya menatap lurus ke arah taman di depannya, taman yang tidak memiliki pohon oak. Atau mungkin saja Laura gila? Ah, shit, lupakan saja.

Taehyung melangkah pergi dari sana tanpa membawa kotak cokelat berisi syal rajutannya.

♣️♠️♣️

Up to this chapter, aku expect kalian udah tahu/punya spekulasi what happens hehe. Actually, ya aku cukup meninggalkan beberapa clue kalau kejadian semacam di part ini bakal terjadi, bahkan dari summary bukunya aja. 

Let's say, the world is quite magical, anggep aja fantasy LOL. Jadi, ayo ayo keanehan apa yang kalian rasakan dan kira-kira mereka kenapa sih?

XX,

merlotnoir

Oak Tree and The NeighbourhoodDonde viven las historias. Descúbrelo ahora