9. Wanita Lain

43.9K 2.7K 102
                                    

Starla masuk ke dalam base camp dan langsung disambut oleh kejahilan Limar dan Beno. Dua orang itu sejak tadi sudah mengintip dan berbisik-bisik nggak karuan.

"Ecieee yang kecantol sama Abang ganteng," goda Beno sambil tersenyum lebar memamerkan deretan gigi putihnya.

"Kayaknya bentar lagi bakal Viral, B. Seorang Agent wanita fall in love sama target buruannya! Aw keren!" Limar terpekik menimpali godaan Beno.

"Yoi L. Bukan cuma Viral, tapi Black bakal berasap kalo tau."

Menanggapi itu, Starla hanya memutar bola matanya malas. Baru dia akan ke kamar, Limar dan Beno sudah menghalangi karena belum cukup puas menggodanya.

"Apaan sihhhh!" Starla berbalik malas menghadap dua orang jahil itu. Tapi Starla senang karena cuma mereka berdua yang ada di sana saat ini. Artinya masalah cuma akan sampe ke mulut dua orang itu. Mengenal keduanya selama 5 tahun membuat Starla cukup tau kalau keduanya bukanlah orang yang bermulut ember. Mereka sahabat, harus digaris bawahi.

"Oh wawww!" Limar terpekik seperti orang gila, berlebihan memang. "B, leher Starla abis disedot Vampire!"

Beno langsung kepo dan ikut melihat. Baru sebentar dia melihat, Starla sudah berlari masuk ke kamar menutupi lehernya.

Starla mengarahkan lehernya pada cermin. Matanya membulat melihat bercak-bercak merah yang ada di sana. Jadi ini sebabnya Angkasa nggak menyuruh Starla mengikat rambut besok? Angkasa sialan!

"Cieee yang udah sampe ke leher-leher," goda Limar lagi. Suaranya yang besar itu benar-benar mengganggu. Starla menutup pintu kamarnya, menguncinya agar dua makhluk gaib itu nggak terus menerus menerornya.

Ting.

From: Angkasa
Aku udah sampe.

Starla tersenyum membacanya. Hanya pesan singkat namun memiliki arti yang sangat mendalam. Angkasa selalu mengabarinya, apapun aktivitas cowok itu. Meski Starla biasanya cenderung membaca doang dan nggak membalas, Angkasa tetap melakukannya.

Tok. Tok. Tok.

"K, gue mau keluar sama Rei. Kalo Balck nanyain gue, kasih tau aja ya!" Pekik Limar dari luar kamar.

"Rei?" Starla seketika ingat nama Rei adalah target dari Limar. Bagaimana tuh cewek bisa sudah sedekat itu? Buru-buru Starla membuka kamar dan keluar tapi Limar sudah keburu pergi bersama si Rei itu.

"Kalian pada kecantol target semua. Lah gue? Masa gue deketin OG di Atlas yang super cerewet itu," rutuk Beno.

Starla mengulum senyum. Beno benar, Office Girl yang bekerja di Atlas memang terlalu banyak bicara. Masa tiap Starla mau ke toilet, dihadang dulu oleh curhatan nggak jelas tuh OG. Pas keluar pun juga masih aja diajakin cerita. Namanya Mbak Nunung.

"K, Lo nggak jalan juga malam ini?" Tanya Beno menatap serius ke mata Starla.

"Kenapa emang?"

"Nanya aja kali, K. Jutek dikurangin. Inget dah punya pacar Lo," cibir Beno.

Starla hanya tertawa lalu masuk kembali ke kamar.

🔫🔫🔫

Sudah 2 hari Angkasa menghilang. Starla sudah coba menghubungi cowok itu tapi ponselnya nggak aktif. Mana Starla nggak tau Angkasa tinggal dimana. Di sekolah, bukan hanya Starla yang nyariin tuh the most wanted. Cewek-cewek di sana juga mulai membicarakannya. Dari sana Starla tau kalo ternyata Angkasa sering menghilang kayak gini. Katanya sih pernah sampe satu minggu ilang, tiba-tiba nongol.

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang