33. Aku Marah!!

27.9K 1.8K 55
                                    

Angkasa akhirnya mem-booking dua wanita sekaligus. Pertama bernama, Lolita. Dan yang kedua bernama Angel. Keduanya sama-sama masih muda, masih berumur 16 tahun. Dari sini saja, Angkasa tau bahwa Z club' mempekerjakan anak di bawah umur. Seharusnya Lolita dan Angel itu sekolah, namun kekurangan ekonomi membuat mereka berdua memilih jalan pintas yang salah.

Angkasa sengaja memisahkan keduanya di kamar yang berbeda. Mami cukup terkejut awalnya karena mengira Angkasa ingin dilayani tiga wanita sekaligus, tapi nyatanya cowok itu meminta kamar yang berbeda-beda dengan alasan ingin berganti suasana setiap melakukan hubungan intim.

Alasan Angkasa yang sebenernya adalah Meydina bilang ada 5 kamar spesial untuk aset berharga Mami. Jika dia sudah Medan 3 kamar, maka nggak akan sulit baginya menentukan kamar mana yang sedang dipakai Satria bersama Starla.

"Aku harus panggil kamu apa?" Tanya Lolita saat mendapat giliran pertama untuk dikunjungi oleh Angkasa.

"Angkasa aja," jawab Angkasa sambil matanya nggak fokus, dia mengamati kamar spesial berharga lebih mahal dari president suite di hotel berbintang. Tak begitu ada fasilitas khusus, yang membedakan hanyalah tak ada CCTV atau keamanan khusus di dekat sana. Penjagaan ketat hanya ada di akses satu-satunya pintu keluar masuk, selebihnya banyak privasi yang terjaga di sana.

"Oke Angkasa, aku buka baju kamu yaaa," Lolita mulai merambat kancing kemeja Angkasa. Dia beranjak duduk di pangkuan Angkasa sambil menggoda cowok itu dengan menciumi daun telinganya.

"Kita minum dulu," ajak Angkasa sambil mengangkat turun tubuh Lolita.

Lolita tak keberatan. Dia menuangkan Anggur ke gelas Angkasa dan gelasnya sendiri, lalu merek bersulang.

"Lolita, boleh isi air hangat ke bathub lebih dulu sebelum kita mulai?" Minta Angkasa.

"Tentu Honey. Aku akan tambahkan aromatherapy sekalian biar kita bisa rileks saat main," Lolita mengedipkan mata lalu beranjak ke kamar mandi.

Angkasa mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah bubuk perangsang pemberian Meydina, bubuk yang bisa membuat seseorang segera gila hasrat hanya dengan menenggak sedikit minuman.

"Sayang, mau mandi sekarang?" Kepala Meydina sudah nongol dari balik pintu. Dan ternyata wanita itu telah melepas pakaiannya dan hanya menyisakan celana dalam saja.

"Habiskan dulu minumnya," ajak Angkasa sambil mengulurkan gelas Lolita tadi.

Lolita berjalan mendekati dengan gaya centilnya, senyum memikat mengambang di bibir dengan lipstik merah itu. Dia duduk di pangkuan Angkasa, lalu menenggak habis minumannya.

Biar efek obat itu bekerja, kamu harus membuatnya terangsang lebih dulu.

Angkasa melingkari tangannya ke pinggang Lolita, dia mencumbui leher Lolita, menyesapnya dengan penuh godaan.

Lolita mendesis keenakan, dia meraih tangan Angkasa dan meletakkannya ke atas payudaranya, meminta Angkasa meremasnya.

Angkasa melakukannya, menuruti kemauan Lolita. Dari luar Bra, dia meremas dada Lolita dengan permainan yang memabukkan.

Hingga akhirnya kesadaran Lolita mulai menurun. Dia mendesah lemah sambil menceracau tak jelas. "Terussss shhhh enak," cicitnya.

Partner in Crime (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang