12. Cemburu.

2.8K 185 1
                                    

Keributan mulai reda .

Rainer Ostero menangis .

Javier terluka akibat pertarungan nya, bibirnya berdarah.

Rain melihat sekelilingnya.

Javi lega setelah semuanya, matanya memandang Rain . Rain memandang Javi. Javi merasakan sesuatu dari pandangan nya. "Bocah tengil itu membuat ku gila," pikir Javier.

Rain berlari kearah Javi. Javi bersiap menerima pelukan Rain. Mata javier terpejam ....

Rain memeluk seseorang  tetapi bukan Javier,"kakak aku merindukan mu, kemana saja kau selama ini, hikhikhi...."suara tangisan Rain terdengar.

Javier membuka mata kecewa, Javier melihat Rain bermesran dengan Maxie.

Javie maju ingin menarik tangan Rain ,"tidak tahu diri, tidak tahu  berterimah kasih ."Javi merasa kecewa, seharusnya bocah tengiil itu berterimakasih pada nya bukan pada Maxie.

Cliff menahan Javier sambil mengeleng,"biarkan mereka."

Wajah Javi tampak marah dan kecewa. Javier cemburu , Javier merasa diabaikan , entah apa arti Rain bagi Javi, juga arti Javi bagi Rain.

Andrew dan William tertawa mengejek,"hahhaha...haaa"

Andrew menarik Javi dan memeluknya,"kau tidak merinduan kami." William bergabung memeluk Javi,"bocah tidakkah tahu kami merindukan mu."

Javi membalas memeluk mereka , tetapi mata nya melirik ke arah Rain.

Rain mengajak Maxie menjauh , mereka berdua duduk bersila ditanah saling berhadapan.

"Apa yang terjadi pada mu, kau tidak mencari ku, kau melupakan aku adik mu,"kata Rainer Ostero.

"Cerita nya panjang, saat itu aku terluka parah, guru ku menyelamatkan ku, beruntung Tuhan masih menginginkan aku hidup, dan  hidup bersama kedua guru ku," menunjuk  kearah Orion dan Cliff.

"Setelah kau memiliki keluarga baru kau melupakan kami,"kata Rain sedih.

"Tentu tidak adik ku tersayang," Maxie memeluk Rain.

 Telinga Javier hanya mendengar kata sayang dari bibir Maxie. Hati Javier terasa ingin meledak,"siapa bocah tengil itu, aku tidak perlu marah karena dia, dia bukan apa-apaku," pikir Javi .

"Kau bersama siapa sekarang , siapa saja yang kau maksud dengan Kami," tanya Maxie.

"Ayo semua sudah selasai, kita pulang sekarang , lanjutkan saja di rumah urusan kalian,"teriak Andrew yang merasakan Sikap Javier yang terabaikan.

Saat memilih mobil untuk pulang.

"Kau pulang dengan ku, naik mobil ku,"perintah Javi pada Rain.

Rain mengangguk . Saat Javi membuka pintu depan sebelah sopir , Rain tidak masuk . Rain malah mengandeng Maxie ,"kau bersama ku ya kakak."

Rain membuka pintu belakang langsung masuk dan menarik Maxie duduk disebelahnya.

Javi marah membanting pintu yang sudah dibukanya, Rain kaget, tetapi melanjutkan obrolan nya dengan Maxie, pertemuan pertama nya dengan kakak tercinta sejak kejadian tragedi di Charleston.

"Kau menutup pintu nya sebelum aku masuk , sebenarnya apa yang terjadi dengan otak mu, hahhaa..ha,"Andrew langsung membuka pintu dan duduk disebelah kemudi di mobil Javi.

William juga tertawa memilih duduk disebelah Rain di kursi belakang. 

"Sudah pergi lah , kami akan pulang sendiri,"kata Orion tersenyum.

OBSESIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora