20. Tidak ada pilihan

1.7K 131 1
                                    

Miguel berjalan pulang , Jason menawarkan sopir untuk mengantar nya tetapi di tolaknya.

Miguel ingin tenang memikirkan , apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan keluarganya sekarang.  Miguel berencana menjauh , mungkin pindah sejauh mungkin.

Tiba-tiba terpikir oleh Miguel untuk berhati-hati , mungkin mereka akan menyerang  dia dan Rosalie. Miguel ketakutan dan bergegas cepat pulang.

"Kemana saja kau , Rain juga belum pulang,"tanya Rosalie.

"Ada tawaran pekerjaan di California dengan gaji besar , tetapi aku masih binggung. Rain tadi mengatakan akan lembur menyelesaikan pemeriksaan baju yang sudah selesai, "kata Miguel berbohong.

"Tidak perlu pindah , kira sudah bahagia disini, uang bukan jaminan kebahagian, terpenting anak-anak nyaman, mereka sudah dewasa kita harus bertanya kepada mereka jika kita pindah," kata Rosalie.

"Benar kata mu,"kata Miguel.

"Ingat saat pertama kita tiba di tempat ini, sangat susah sekali untuk beradaptasi, beruntung kita menjual mobil yang Howard berikan untuk biaya hidup kita,"kata Rosalie.

Tempat lain.

Seorang di ikat terlentang ..delapan anak buah Jobb yang lain berbaris menunduk.

"Siapa yang mengijinkan mu menyentuh bocah itu? Plakkkk!!!!" Tanya Jobb marah dan menampar pria yang melecehkan Rain.

"Kalian semua ku bayar untuk bekerja , menjaga mereka , bukan untuk  bersenang-senang," bentak Jobb.

Semua hanya diam .

Jobb mengambil sesuatu , sesuatu yang seharusnya dipakai untuk bersenang -senang dengan Rich. Jobb menghela nafas dalam-dalam,"biarlah nanti aku membeli lagi, biar mereka jera," pikir Jobb.

Jobb meminumkan pil perangsang ,"telan , jika tidak kau akan sangat menderita."

Pria yang terikat terpaksa menelan nya dengan ketakutan. Jobb sengaja memperlihatkan cara dia menyiksa seseorang pada seluruh anak buah nya, termasuk mereka yang tidak ikut misi penculikan.

"Buka baju nya!, " perintah Jobb.

Sebelum reaksi obat bekerja Jobb memasang ring di penis pria itu.tak lama kemudian setelah obat bereaksi pria itu menjerit kesakitan , "ampun lepaskan , ampun aku tidak akan berani lagi."

"Katakan kau pilih aku membunuh mu atau menyiksa mu ?"tanya Jobb santai tetapi terdengar sangat menakutkan.

"Ampuni aku , siksa aku saja, ampuni nyawa ku," pria itu kesakitan.

"Kalian dengar  dia memilih aku menyiksa nya, bukan kah aku seseorang yang baik mau mengampuni nya,"kata Jobb.

Pria yang tergantung terlihat sangat tersiksa.

Jobb memasukan toy sex sejenis  vibrator  buatan ke lubang belakang pria itu dan menekan tombol getar. 

Pria itu menjerit kesakitan , tak lama kemudian mulai mendesah , "tolong lepaskan aku ingin keluar , tolong ."

Jobb tersenyum , membayangkan Rich tersiksa memakai cincin itu tetapi tidak bisa tertuntaskan . "Tunggu baby , kau akan keenakan setelah aku memesan barang yang baru untuk mu,"guman Jobb sambil memikirkan Rich.

Seorang anak buah Jobb masuk, "boss kita sudah mengetahui tempat tinggal Miguel ."

"Perintahkan apa yang harus kami lakukan ," tanya anak buah yang datang bersama.

"Tunggu biarkan  mereka dulu , aku pikirkan rencana yang matang, malam ini mereka akan tahu siapa lawan mereka," kata Jobb.

 Miguel tidak menyadari saat pulang ada yang mengikuti nya.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang