28 Cer-ai?

6.2K 261 3
                                    

Setelah kejadian menyakitkan itu, satu minggu sudah berlalu, dan aku tidak pernah bertemu dengan mas rio lagi, sekarang aku selalu di bantu oleh mas fahmi, ternyata mas fahmi lebih baik dari pada yang ku bayangkan, dua hari yang lalu mas rio sempat mampir kesini, tapi aku menghindar, karena rasa sakit itu masih ada..

Dan yang ku rasa sekarang, pagi, siang, malam selalu cepat berganti,dan sekarang sudah malam, saatnya untuk begadang menemani pangeran kecilku, dan tiba tiba hpku berbunyi..
Dan ternyata pesan masuk

-Mas fahmi -

Sudah tidur?

-Me-

Belum mas, kenapa?

-mas fahmi-

Boleh keluar sebentar? Ada yang mau aku omongin

Setelah membacanya aku langsung keluar kamar, dan terlihat mas fahmi ada di ruang tamu dan aku tersenyum ke arahnya dan menghampirinya, lalu duduk di hadapannya

"loh ko sepi mas, ibu kemana? " tanyaku pada mas fahmi dan melihat2 di sekelilingku

" oh ya, mba lagi keluar sebentar cari angin katanya" jawab mas fahmi

"oh ya ada apa mas? " tanyaku

" gini shei, aku tad-i ketemu mario"

"lalu? "

" dia nanyain kamu"

"aku udah gak mikirin dia lagi mas" jawabku dan aku berdiri ingin meninggalkan mas fahmi, tapi mas fahmi mencekal tanganku, dan aku menatap tanganku yang di cekal oleh mas fahmi, dan dia langsung melepaskannya

"oh maaf" ucap mas fahmi, dan akupun terduduk kembali

"lalu intinya apa mas manggil aku kesini? " tanyaku

"tad-i aku bertemu elissa"

"el-issa? Lalu? " tanyaku

" elissa tahu kamu tinggal di sini"

"appppa?Di-dia tahu dari siapa mas? "

" semenjak elissa tahu tentang mario, dia selalu menyuruh anak buahnya untuk mengikuti mario kemanapun mario pergi"

"ta - tapi apa elissa tahu bahwa aku udah punya anak dari mas rio mas?"

"sepertinya tidak shei"

"ya udah besok aku mau ngemasin barang2 aku mas" dan aku pun berdiri dan ingin meninggalkan mas fahmi

"jangan pergi shei" ucap mas fahmi dan mencekal pergelangan tanganku

"ma-maksud ku, jangan pergi lagi, tetaplah di sini" ucapnya lagi

"maaf mas aku gak bisa, aku harus pergi, lagi pula, aku gak mungkin selamanya bersama ibu"

"shaqil gimana? " tanya mas fahmi dan dia belum melepaskan tangannya, dan dia berdiri berhadapan denganku

" emmm aku punya simpanan mas, aku bakalan beli rumah" ucapku

"sebaiknya kamu hubungi mario"

"lebih baik aku bercerai dengan mas rio mas"

"a-apa? Cerai? Itu bukan jalan keluar yang baik shei"

"itu lebih baik mas, aku ingin bebas dari semuanya, aku ingin merasakan menjadi seorang istri seperti mereka"

"tidurlah, besok kita pikirkan lagi" ucap mas fahmi

Akupun tersenyum, dan kembali ke kamarku untuk beristirahat, dan setelah di kamar, aku mengambil ponselku dan mengirim pesan pada mas rio

To : Mas rio

Datanglah besok, aku ingin bicara

Dan setelah mengirim pesan, aku merebahkan badanku, tapi, hpku berdering, dan itu panggilan dari mas rio

"hallo? "

"apa yang kamu mau dari suamiku hah?" sungguh aku sangat kaget ternyata ponsel mas rio di pegang elissa

"suami kamu yang menginginkanku" ucapku pada wanita yang di sebrang panggilan sana

"ceraikan mario, atau kamu ber urusan denganku"

"tanpa kamu suruhpun aku sudah ingin menceraikannya"

"ok, setelah itu kita bertemu"

"ke-kenapa harus bertemu? "

Dan tiba tiba ponselnya mati, iya mungkin adalah jalan keluar yang baik,aku menatap wajah shaqil, aku sangat bersalah, dia akan tumbuh tanpa seorang ayah..

***

Matahari kembali lagi, aku membuka mataku perlahan, dan... Pagi ini di suguhkan dengan pemandangan di hadapanku yang dulu sangat ku puja puja, pahatan yang sangat sempurna, dan seseorang yang sangat ku rindukan,, bukan, tapi seseorang yang ku benci akhir akhir ini,, aku menatapnya sekilas dan dia tersenyum, tapi aku memalingkan wajahku..

"pagi sayang" ucapnya dan menyondongkan tubuhnya ke arahku, tapi aku menahannya,ini ucapan selamat pagi yang ku rindukan dan terasa sakit saat di dengar

"uhh anak ayah bangun" ucap mas rio lagi dan beralih posisi berbaring di samping shaqil

"bunda lagi marah ke ayah nak, kamu temannya ayah apa bunda sayang" ucap mas rio lagi pada shaqil

"aku mau kita cerai" ucapku acuh dan meninggalkan tempat tidur,tapi mas rio langsung berdiri dan menghampiriku, mungkin dia kaget dengan perkataanku

"a-apa maksud kamu bicara seperti itu? " tanya mas rio dan nada bicaranya sedikit meninggi

" iya, aku mau kita cerai"

"lalu shaqil? " tanya nya

" ohh jadi kamu gak mau cerai gara gara shaqil lahir gitu? Kalo aku ga ngelahirin anak kamu? Kamu bakalan bilang iya"

"tidak sheilla tidak, aku mencintai kamu"

"kamu bohong mario, kamu bilang aku segalanya, kamu lebih mencintaiku dari pada istri pertamamu, tapi apa? Itu semua hanya bualan kamu"

"oke oke, memang aku salah, aku mencintai kalian berdua, elissa dan kamu"

"kamu laki laki licik mario"

"please jangan tinggalkan aku" ucapnya dan dia berlutut dihadapanku, dan air mata ku pun sudah tidak bisa lagi ku tahan

"maafkan aku, aku belum bisa jadi suami yang terbaik buat kamu dan ayah buat anak kita, sungguh aku mencintaimu, maafkan aku"

"mau sampai kapan hah? Aku gak mau jadi istri simpanan kamu mario, aku mau jadi istri sah kamu"

"maafkan aku sheilla"

"jadi kamu gak bakalan ninggalin elissa? " tanyaku

" beri aku waktu" jawabnya

"urus perceraian kita" jawabku dan meninggalkan mario,tapi mario mencekal tanganku

"aku gak bisa sheilla aku gak bisa" ucapnya dengan nada yang tinggi dan menangis, aku pertama kali melihat dia seperti ini, aku juga tidak mau berpisah dengannya, tapi ini adalah yang terbaik

"aku bakal kasih tau kamu aku tinggal dimana nanti, jadi kamu bisa jengukin shaqil " ucapku dan meninggalkan mario dan mengambil shaqil, sungguh aku sangat tidak tega melihatnya seperti

" aku akan mengurus shaqil" ucapnya
Dan aku menatapnya

"aku ibunya, jadi aku yang akan mengurusnya"

"aku ayahnya"

"shaqil dengan kamu? Gila kamu ya! Bisa bisa anakku gila tinggal bersama ibu tirinya" ucapku

"maka jangan bercerai, kumohon"

"aku sudah punya laki laki lain" ucapku asal

"jangan bergurau, aku tahu kamu bohong, kamu juga masih mencintaiku sayang" ucapnya lagi,mungkin sekarang hatiku luluh kembali mendengarkan dia memanggilku 'sayang'  tapi, ini sudah keputusanku

Wanita Simpanan || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang