43 Kesempurnaan bukan milik ku

3.8K 203 5
                                    

Ada kala nya wanita high class selalu di prioritaskan..sedangkan Aku?apakah aku wanita high class?kuliahku hanya sampai D3,baju bajuku hanya itu itu saja,wajahkupun tidak secantik bak bidadari,tetapi lelaki yang pernah singgah di hatiku seolah aku bidadarinya,apa yang ku inginkan selalu ada,ini bukan soal materi,tapi cinta..Cinta yang menguatkan segalanya,sehingga rela kehilangan segalanya yang selalu di pertahankan,hanya saja ..semua manusia tidak lah sempurna,pasti ada kekurangan nya,termasuk aku,Aku hanyalah wanita simpanan

Aku pergi dari rumah umi menuju rumah mas dudi setelah pertemuan singkat dengan mas Eki.
Dalam perjalan,otak ku tidak hentinya memikirkan Mas Eki, 'Apa yang terjadi?' itulah sebagian kata hatiku

"Assalamualaikum.." ucapku saat sampai di rumah mewah megah itu pemilik annggota Legislatif kota bogor dan sudah 2 periode,menuju 2 periode dia menambah istri 1,lucu kan banyak istri banyak harta,jabatan naik

"Waalaikumsalam.." ucap Vando sambil membuka kan pintu mempersilahkan ku masuk

"Papah mana van?" Tanyaku saat mengedarkan pandagan ke sekitar rumah terlihat sepi

"Papah masih di kantor bun,umi lagi arisan" ucap Vando sambil melenggang pergi ke arah kamarnya

" Vanya sama Vevita mana van?" Teriakku,dan dia membalikan badannya

"Vanya tidur bun,kalo vevita biasa"

"Biasa apa?" Tanyaku heran dan lebih tepatnya ga tau apa apa

"Oh iya lupa,bunda belum tahu,tunggu aja jam 12 malem bun" ucap vando dan segera pergi ke kmaarnya

Aku gak ngerti apa yang di katakan vando barusan soal vevita,akupun masuk ke kamarku,bukan kamar utama,tapi ini kamarku,kadang mas dudi tidur di sini,dan malam besoknya pergi lagi ke kamar nya dengan mba dira.
Saat aku ingin duduk di meja rias,tiba tiba suara mobil datang,dan ku lihat dari balik jendela, itu mobilnya mas dudi,segera Aku pergi membukakan pintu untuk suamiku dan memberi salam lalu mencium tangan nya,jangan lupa dia selalu mencium keningku

"Pulang jam berapa ?" Tanya nya

"Barusan baru nyampe" ucapku dan mengekori mas dudi pergi ke kamarku ternyata

"Vando ada?" Tanya nya saat membuka sepatunya

"Ada di atas,tapi vevita"

"Anak itu" ucapnya kesal,dan akupun penasaran akan Vevita

"Kenapa Vevita mas?" Tanyaku penasaran

"Anak itu .." belum melanjutkan bicaranya suara pintu utama terbuka dengan sangat perlahan,kebetulan kamarku berdekatan.
Segeralah Mas Dudi pergi untuk melihat siapa yang datang dan akupun mengekorinya

" Dari mana kamu" Ucap Mas Dudi sarkastik

"Papa"

Aku menutup mulutku seketika melihat Vevita hendak naik ke atas ke kamarnya,Aku tidak menyangka Vevita seperti ini,Dia memakai baju yang sangat ketat dan pusar nya kelihatan..saat Dia sadar aku memperhatikan nya dari atas sampai bawah dia segera menutup pusar nya

"Jadi ini kamu yang sebenarnya..kemari" ucap mas dudi..dan Vevita pun menurutinya duduk di ruang tengah dengan kepala yang menunduk

"Kamu itu Baru kelas 10 Vita!! " Teriak Mas Dudi,Aku sangat kaget saat hendak duduk di samping nya..Baru kali ini aku mendengar Dia semarah ini

"Ma-Maaf" ucap vevita,akupun beralih duduk di samping Vevita

"Papah cuma denger dari orang lain,mereka bilang anak perempuan papa suka keluyuran..APA MAKSUDNYA INI VEVITA?KAMU BERBUSANA TERTUTUP DI DEPAN PAPA,TAPI KAMU PAKE BAJU SEPERTI INI!!! "

"Mas udah mas " ucapku takut akan kemarahan nya

"Papa maafin vita pa " ucap vevita menangis sangat keras nya

Mas Dudipun pergi ke kamarku dan membanting pintu sangat keras

"Bun tolong Vita bun ..tolong" Ucapnya masih menangis Akupun memeluknya

"Udah ..udah..kamu ke kamar ya sekarang biar bunda ngomong sama papa"

Vevita pun pergi,begitupun dengan ku..ku lihat Mas Dudi seperti orang yang sangat stres,aku mengerti,Dia pegawai pemerintah,belum lagi urusan keluarga yang berantakan tanpa ku duga

"Maafkan Mas sayang,keluarga ini tidak se indah yang kamu bayangku" ucapnya sendu dan memeluk ku

"Semua tidak ada yang sempurna Mas,tapi jangan terlalu keras pada Vita,dia sudah dewasa,seharus nya Mas memperbaiki dia untuk menjadi yang terbaik,bukan malah memarahi nya,dia shock,dia masih butuh bimbingan" Ucapku panjang lebar

"Mas terlalu emosi,Mas malu,Mas seorang anggota Legislatif sayang,Mas malu punya anak yang .."

"Sutttt..Dia anak mu Mas,bagaimana pun keadaanya,jangan pernah kaitkan pekerjaan dengan keluarga,meskipun Mas menafkahi kita dengan hasil kerja itu"

"Maafkan Mas sayang belum menjadi kepala keluarga yang sangat sempurna"
Mas dudipun memeluk ku dan tiba tiba pintu terdobrak sangat keras dan itu mba dira,segera aku melepaskan pelukan Mas Dudi...

Wanita Simpanan || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang