30 reza

5.4K 246 3
                                    

"apakah ayah mario tahu jika jane mengandung anaknya?"

"entahlah shei, hanya jane yang tahu semuanya"

Drtt.... Drtt...

"sebentar shei aku jawab panggilan dulu"
Ucap mas fahmi dan dia pergi ke bawah meninggalkanku, akupun kembali ke kamar untuk menidurkan shaqil

"shei.. " panggil mas fahmi

" ada apa mas? "

" seseorang di bawah menunggumu"

"siapa? "

Mas fahmi tidak menjawabku, dia malah tersenyum, akupun ke bawah melihat seseorang yang ingin menemuiku

" hay "

" hay, duduk za" ucapku pada reza, reza adalah teman nya mas fahmi, dia asli bandung, pemilik tanah yang ku tempati sekarang, dulu milik reza, tapi aku membelinya, oh ya selama 3 tahun ini sepertinya reza menyukaiku, itupun aku tahu dari mas fahmi, reza lebih tua dariku 2 tahun, tapi dia belum menikah, sedangkan aku? Aku sudah menjadi janda, ketika reza memberikan perhatian nya padaku, maka aku semakin kuat untuk percaya bahwa aku masih mencintai mario

'Dengarkan aku, ini rasaku, ketika hati kita masih merasakan kuat akan cintanya, dan orang lain datang pada kita dengan segala perhatian nya, maka jangan balik memberi hati, karena ketika orang yang masih kita cintai datang lagi, kau bisa apa jika sudah bersama orang lain? Aku pasti menyesal! Maka tunggulah hingga perasaan mu sudah pergi dengan berjuta kenangan '

"shaqil mana shei? " tanya reza dan mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan

" shaqil tidur za, oh ya ada apa? " tanyaku pada reza

" aku sedang ada proyek di dekat sini, makannya aku mampir" jawab eza

"ta.. Ta? " panggilku pada tita pelayanku

" eh ada a eza" tanya tita pada eza dengan logat sunda nya ezapun tersenyum pada tita

"cofe seperti biasa ya" pintaku pada tita, titapun pergi meninggalkan kami

Aku dan eza bicara tentang shaqil, sepertinya kedatangan eza ke sini bukan untuk membicarakan shaqil, tapi sepertinya dia ingin menemui saja, ezapun tidak lama pergi meninggalkan rumah makan

Suasana rumah makan ku lumayan sangat rame, sehingga aku mempunyai pegawai sampai 5 orang, aku hanya melihat orang orang makan di sini dengan menyantap hasil pasakan ku,

"mau makan apa neng? " tanya parjo salah satu pegawai ku, semua pegawai ku memang asli bandung

" em aku mau ini pa" sahut wanita itu, dan sepertinya aku mengenal suara wanita itu, akupun melirik ke arah sumber suara itu, dan wanita itu melihatku, kami saling tatap dan menganga sama sama

"nina? "

" sheilla? "

Akupun beranjak dari kursiku dan berhambur memeluk nina, nina menangis begitu juga denganku, aku mengajak nina ke lantai atas dan terdapat shaqil sedang menumpahkan minuman di lantai

" shaqil.. Ya ampunn" ucapku dan memangku nya lalu mengganti pakaian nya, ninapun melihat keadaan ini dia sangat kaget melihat shaqil yang sudah besar

"i-ini anak ka-mu shei? " tanya nina dan menghampiri shaqil lalu mencubit pipi shaqil

" aw cakit tanteu" jawab shaqil dan mengerucutkan bibirnya

"lucu sekali, dia mirip.. " ucap nina dan menggantungkan ucapan nya ketika dia melirikku, akupun tersenyum

" mirip buna yang cantik.. " ucap shaqil dan memelukku, nina pun tertawa

***
" shei.. Aku dengar kamu dan mas rio."

"iya nin, aku minta cerai sama mario"

"kenapa? " tanya nina dan mencekal lutut ku yang saat ini duduk di sofa berhadapan dengan nina

" aku sakit nin.. " ucapku dan menangis dengan tanganku memukul mukul dadaku, nina pun menghentikannya dan memelukku

" apa yang membuatmu sakit? Ceritakanlah, aku tahu selama ini kamu menanggung beban sendirian

"mario tidak mencintai ku nin"

Nina melepaskan pelukannya, dan dia menatapku

"mas rio mencintaimu shei.. "

" lalu? Kenapa dia lebih memilih elissa dari padaku nin? "

" kamu belum begitu akrab mengenal cinta shei, itulah resiko orang yang mencintai suami orang lain.. " ucap nina yang menyentakkan dadaku, nina benar.. Ucap batinku

" dia harus membagi cintanya shei.. " lanjutnya lagi

" dia mencintaimu, percayalah dia mencintaimu melebihi apapun"

"bagai mana dia sekarang? " tanya ku pada nina, dan pertanyaan ku ini selalu ada di benakku setiap saat, dan saat ini mengucapkan nya pada nina begitu terasa melegakan

" dia baik, tapi... sekarang mas rio lebih suka berfokus pada pekerjaan nya dari pada keluarga"

"sukurlah dia baik" ucapku

"kau sudah menikah? " tanya nina yang sangat mengagetkan ku

" a-aku tidak, eh belum" jawabku terbata bata

"kau masih mencintai mas rio" tanya nina

"entahlah" jawabku

"aku kasian dengan dessy" ucap nina, dan mengingatkanku ketika dessy masi baby, mungkin saat ini dia sudah besar batintu..

"kenapa dengan desy" tanyaku

"dia kurang kasih sayang dari orang tuanya, aku selalu mengajak deasy bermain agar dia ceria"

"bagaimana dengan mario? Dia dulu sangat menyayangi dessy" ucapku

"sekarang mas rio lebih menyukai pekerjaan nya, aku pernah marah padanya agar dia lebih meluangkan waktunya untuk dessy, dan dia malah berkata.. Yang akan merubahnya hanya.. Kamu shei"

Aku terdiam,perasaanku saat ini tidak menentu, aku merasa bersalah, aku mengorbankan anak kecil yang sedang membutuhkan kasih sayang orang tuanya, aku juga tidak mungkin mengorbankan diriku sendiri, tapi setelah mendengarkan cerita nina, aku... Entahlah

Wanita Simpanan || SelesaiOnde histórias criam vida. Descubra agora