Untuk kesekian kalinya aku mengalami kegagalan, tapi aku tidak pernah menyerah dan terus mencoba, sampai pada akhirnya aku terlalu lelah dan mulai berhenti. Sejak itu hidupku terasa gelap, tidak ada harapan, yang kulakukan hanya mengeluh dan selalu berhenti sebelum mencoba, karena aku tahu bahwa saat itu masa depan yang telah kudambakan telah dirampas. Apa gunanya hidup jika aku tidak melakukan sesuatu yang kusenangi, aku hanya akan membuang-buang waktuku. Aku selalu berpikir bahwa kegagalan itu karena kesalahanku sendiri, mungkin karena aku tidak cukup berusaha keras, atau mungkin karena aku sedang diuji. Tapi, ternyata aku salah. Itu karena ini adalah hukuman yang dunia berikan padaku karena aku telah menyakiti orang-orang disekitarku, maka aku mulai berhenti percaya dan berhenti berdoa, yang kulakukan hanya memuaskan diriku sendiri, aku sudah tidak peduli dengan sekitarku, aku tidak peduli jika harus menyakiti orang lain demi keegoisanku, karena dunia juga tidak pernah berpihak padaku.
YOU ARE READING
Dear Kafka
RandomMalam yang tidak segelap suasana hatinya, di sana tampak bulan dengan sinarnya yang menawan menyinari malam yang berduka, dengan seluruh kesedihan itu, dia mulai bergumam pada dirinya sendiri, Kemana perginya bulan? sebuah kumpulan cerita pendek den...