3

3.3K 187 16
                                    

"Namjoon..." ucap Seokjin serak.

Suara serak Seokjin membuat member Bangtan yang lain menatapnya khawatir, mereka merasa Seokjin tampak berbeda malam ini, pancaran sinar matanya seolah meredup, terlihat ada sedikit kesedihan disana dan air mata itu sudah cukup untuk menjelaskan semuanya. Bahwa sang hyung sedang tidak baik-baik saja.

Namjoon yang melihat itu, perlahan menarik Seokjin kepelukannya, mendekapnya erat. Tak berapa lama isakan terdengar dari sang hyung. isakan lirih seolah Seokjin merasa sangat kesakitan. Namjoon memejamkan matanya dan mengelus pelan punggung Seokjin.

"Apa yang terjadi?" tanya Namjoon pelan, kemeja yang dipakainya basah karna tangisan Seokjin, tapi dia membiarkannya. Itu tidak masalah asalkan Seokjin tenang dan dia bisa tau apa yang terjadi padanya.

Tak ada jawaban yang berarti disana. Seokjin masih sesegukan dipelukannya. Dan perlahan Namjoon merenggangkan pelukannya dan beralih menatap Seokjin dengan tangan yang berusaha menghapus air mata yang tersisa dipipi Seokjin.

Kali ini Jungkook berusaha mendekat dan memegang dagu Seokjin perlahan, menyuruhnya menatapnya.

"Ceritakan pada kami, hyung..." ucap Jungkook pelan, matanya masih menelusuri wajah Seokjin yang nampak memerah karna tangisannya tadi.

Seokjin mengalihkan pandangannya pada Jungkook, menyelami mata sang magnae dan melihat sebuah ketulusan disana. Seokjin perlahan membuka sedikit mulut kecilnya,

"Aku lelah Jungkook...aku lelah..." ucap Seokjin pelan. Member Bangtan yang mendengarnya heran dengan ucapan Seokjin.

"Aku sangat lelah, aku ingin berhenti..." ucapan Seokjin dibarengi air mata yang mulai mengalir lagi. Seokjin menepis tangan Jungkook didagunya dan mengambil wine lalu meneguknya. Member lain yang tidak sadar akan hal itu langsung menarik gelas Seokjin dan menaruhnya jauh dari jangkauan Seokjin.

"Hyung sudah cukup," Hoseok mencoba menyadarkan Seokjin dengan memegang bahunya, dan lagi-lagi Seokjin menepis tangan Hoseok. Wajah memerah Seokjin menatap semua member Bangtan bergantian.

Seokjin tertawa dengan air mata yang terus mengalir dimatanya

"Aku lelah! Mereka semua jahat padaku. Mereka tidak mengerti perasaanku, kalau mereka ingin..hiks..aku pergi, lebih baik aku pergi seperti keinginan mereka." ucap Seokjin dengan isakan yang keluar.

Member Bangtan yang mendengar itu terkejut. Tapi mereka hanya diam. Mereka mulai mengerti apa yang sedang terjadi saat ini, dan mereka tau apa maksud Seokjin. Mereka tau yang dibicarakan Seokjin adalah orang-orang yang membencinya.

"Aku memang tak sehebat Jungkook dalam menyanyi, aku juga tidak sejenius Yoongi atau Namjoon dalam membuat lagu, aku juga tidak bisa menari sehebat Hoseok dan Jimin hiks... aku juga tidak sehebat Taehyung dalam menangkap banyak hal..hiks aku tidak berguna..Kim Seokjin memang tidak berguna..hahahaha" tawanya terasa hambar, tangisannya tetap mengiringi ungkapan hati Seokjin.

"Mereka hanya mencintai kalian, ya...hanya kalian.." Seokjin menunduk sambil terus menangis, penglihatan Seokjin mulai buram hingga akhirnya ia jatuh pingsan karna lelah menangis dan karna efek wine yang membuatnya mabuk. Yoongi yang berada disampingnya menahannya agar tidak jatuh.

"Kau membuat kami khawatir, hyung" ucap Yoongi yang menangkap Seokjin, mencoba menaruhnya diatas kasur dan menyelimutinya. Sedangkan yang lain membereskan botol wine sisa Seokjin.

Setelah membereskan kamar Seokjin dan Jungkook, mereka membersihkan diri dan berkumpul lagi. Tak ada pembicaraan, mereka hanya melihat Seokjin yang tidur dengan lelap. Wajah Seokjin masih kotor dengan bekas air mata dipipinya. Tapi melihat Seokjin tidur dengan nyaman membuat mereka sedikit lebih tenang.

ONE DAY[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang