Chapter 28

607 45 22
                                    

hellaaw ketemu lagi di part ini ^^ btw I am sorry about my grammar hoho masih belajar soalnya. Just correct me if I'm wrong (;

happy reading xx

--------------------------------------------------------------------------------------------

Gue membuka mata dan mendapati diri gue udah di kamar. Ralat kamar seseorang tepatnya. Ini bukan kamar gue.

Gue membenarkan posisi duduk gue sambil memegangi kepala yang sedikit pusing.

gue dimana ini ?

Pintu kamar terbuka dan muncul Madeon dari balik pintu. Ia tersenyum sambil membawa susu hangat.

"hey, feel better now ?"

Gue mengangguk dan tersenyum "kok bisa disini ?" tanya gue heran

"tadi kamu pingsan di taman"

"hah ? duh maaf ya jadi ngerepotin"

"no problem, ini minum"

Gue langsung meraih segelas susu itu dari tangan Madeon dan meminumnya hingga habis.

"YN, besok aku ada acara dan kamu mau ga temenin"

"kemana ?"

"Zedd mengadakan party "

"okay :)"

Madeon tersenyum ke arah gue. Gue melirik jam dinding udah jam 11 malem ._.

"Mad, aku harus pulang"

"tapi ini sudah larut malam, kamu sebaiknya menginap disini"

"but--"

"don't worry, aku ga akan berbuat jahat ;)" ucapnya sambil ngewink ke gue

"bukan itu masalahnya ._."

"so ?"

"besok kan aku kuliah"

"kita kan satu kampus"

gue menepuk jidat "oh iya aku lupa"

"haha yasudah istirahat, good night yn"

"night Hugo" Madeon sempat kaget dengan panggilan itu tapi dengan cepat ia tersenyum.

 Gue merebahkan tubuh di bantal ini. Gue mencoba untuk tidur tapi pikiran gue menerawang kemana-kemana.

Gue kembali mengingat kejadian itu.

Ternyata itu bukan mimpi :(

Gue kembali menitikan air mata. Kenapa Greyson bisa kaya gitu :'(

Kalo emang dia ga bener-bener sayang sama gue ngapain dia harus deketin gue waktu kita di Jakarta.

Ini semua salah gue, gue terlalu berharap lebih ke Greyson. Gue yang terlalu kepedean dia bakalan jadi milik gue seutuhnya.

Gue memiringkan tubuh ke kanan sambil memeluk guling.

Austin :'(

ucap gue pelan.

Gue butuh Austin sekarang. Meskipun dia autis dan rada ngeselin tapi cuma dia saudara yang ngertiin gue.

Hati Greyson udah bener-bener berubah jadi batu.

Gue mengusap air mata gue

"meskipun aku sibuk, aku ga telpon atau sms kamu tapi sebisa mungkin aku sempatkan waktu untuk ketemu kamu. Meskipun aku banyak kerjaan ini itu tapi percaya everytime I always thinking of you and always missing you"

Stranger, I love you!Where stories live. Discover now