Chapter 32

500 38 24
                                    

NP. Yiruma - Kiss The Rain

Gue memeluk boneka pemberian dari Greyson sambil memandang ke arah langit-langit kamar. Sesekali kenangan itu masih samar-samar hinggap di benak gue. Gue bangun dari tempat tidur dan mengambil laptop gue lalu menyalakannya.

Gue mencari file itu dan masih ada !

Ini file video yang waktu natal Greyson kasih buat gue. Gue memutar video itu dan tersenyum kecil. Melihat ekspresinya. Tiba-tiba air mata kembali menetes.

Kenapa gue gabisa ngelupain dia !? Rasa sakit ini lebih parah dari rasa sakit Lauren ngerebur Zayn dari gue. Sesayang ini kah gue sama Greyson ? Gue ga ngerti lagi harus berbuat apa. Setiap kali gue nyoba buat ngomong sama Greyson dia selalu menghindar. Kalau ga menghindar dia pasti lagi sama perempuan lain.

Gue cuma bisa ngomong dalem hati.

*ceklek

Pintu kamar gue tiba-tiba ke buka. Gue buru-buru mengusap air mata gue dan menutup paksa laptop gue.

"YN udah tidur ?" Austin mendongakan kepala mengintip kedalem kamar gue.

"be-belum" gue mencoba menstabilkan suara karena suara gue sedikit serak gara-gara nangis.

Austin mulai masuk ke kamar gue. Dia tersenyum ke arah gue yang lagi duduk di depan meja belajar sambil meluk boneka.

"Lo lagi belajar ?" gue menggeleng pelan. Austin duduk di atas tempat tidur gue sambil memandang sekeliling

"Ada apa Tin ?" gue ikutan duduk di samping Austin

"Ga ada apa-apa kok" Austin tersenyum menatap gue tapi tiba-tiba senyumnya ilang "lo abis nangis ?"

"engga ko"

"jangan bohong YN"

Gue mempererat pelukan boneka ini. Gue membayangkan kalo gue lagi memeluk Greyson dengan erat.

"Tadi cuma nangis sebentar kok. Oh ya Tin, besok gue boleh kerja kan ?"

"engga"

"please"

"Emang segitu pentingnya ya kerjaan itu buat lo ?"

"iya, meskipun itu kerjaan kecil tapi please biarin gue mandiri. Lo bilang lo gamau liat gue sedih ? makanya biarin gue kerja biar gue lupa sama masalah gue"

Austin tersenyum kecil lalu menarik gue kedalam pelukannya "Gue sayang sama lo YN, lo ga seharusnya kaya gini. Lo ga seharusnya dapet cowo yang brengsek kaya Greyson"

Gue kembali menangis tanpa suara.

"Gue sebagai laki-laki ga tega buat nyakitin perasaan cewe. Yang terpenting lo harus tegar. Kalau emang Greyson jodoh lo. Dia pasti akan balik lagi"

Gue mengangguk kecil

"yaudah sekarang lo tidur besok kan harus ngampus dan kerja" Gue melepas pelukan Austin dan merangkak menuju ke dalam selimut. Austin mengusap kepala gue lembut lalu keluar dari kamar gue.

Gue memeluk panda ini dan mulai memejamkan mata.

5:00 AM

Gue mematikan bunyi alarm yang terletak di atas meja kecil gue. Lalu bergegas menuju kamar mandi.

Selesai mandi gue siap-siap dan turun ke bawah. Masih sepi.

Masih pada tidur kayaknya. Gue mengambil selembar roti dan langsung menuju garasi. Dan otw ke Wardoyo's Cafe.

Seperti biasa gue memarkirkan vespa gue didepan cafe dan mengambil keranjang susu di dalam. Tapi pas gue masuk gue malah bengong didalem karena ada Madeon lagi duduk di kursi

Stranger, I love you!Where stories live. Discover now