Aku diam saja mengikuti arah tanganku ditarik. Aline membawaku ke kantin dan disana sudah ada Sherly yang sedang melahap baksonya.
Aline langsung mengajakku duduk di samping Sherly tanpa meminta ijin.
"Oh, hai. Hehe maaf ya gue ninggalin, gue lupa sarapan terus laper deh. Nggak sempet nyari kalian." Ucap Sherly.
"Nggak apa-apa" jawabku.
"Ada apa Lin? Kok tiba-tiba bawa aku kesini?" tanyaku kemudian.
Aline menyerobot es jeruk milik Sherly sampai bersisa tinggal setengahnya. Dan dihadiahi tatapan mematikan Sherly.
"Gue haus." Jawab Aline singkat.
"Sha, nggak lupa kan tentang acara nanti? Udah nyiapin dress kan ya, kalo make up bisa sendiri kan? Gue nggak bisa bantu lo, nanti gue yang ngurus acara soalnya. Nggak usah tebel biar natural aja, Oke?!" ucap Aline panjang lebar tanpa mendengar jawaban dari kedua temannya.
"Engg, gimana ya? Kalo nanti aku malu-maluin kalian gimana?" tanyaku.
"Nggak kok, santuy." Ucap Sherly.
"Sherly, lo kirim alamat rumah Sasha ke Eldo ya. Kemarin gue bilang ke Eldo biar dia yang jemput Sasha. Kirimin sekarang."
"Iya nyoya." Protes Sherly
"Emang nggak ngrepotin Eldo ya? Kalo ngrepotin aku kan bisa dateng sendiri kesana terus ketemunya disana aja." Tanyaku.
"Nggak usah. Kemarin dia mau kok."
"Yaudah." Jawabku.
Aline pergi membeli makanan. Tak lama lalu dia kembali membawa dua burger normal size dan dua botol air mineral yang terlihat memenuhi kedua tangannya.
"Nih, buat lo." Aline meletakkan satu burger dan satu air mineral kedepanku.
"Dimakan ya hehe. Uangnya nggak usah diganti btw." Lanjutnya kemudian.
"Makasih." Ucapku dengan senyum tipis.
Sedangkan Sherly baru selesai menghabiskan bakso dan es jeruk miliknya. Dia tidak tergiur karena perutnya sudah terasa penuh. Sambil menunggu kedua temannya, Sherly melihat keadaan kantin yang perlahan sepi.
Bel tepat berbunyi setelah makanan sudah habis.
"Udah yuk, balik ke kelas." Ajak Aline.
.....
DING DONG. Bel pulang sekolah berbunyi.
"Yuk, pulang." Ajak Sherly
"Oke." Jawabku
Aku dan Sherly pulang tanpa menunggu Aline. Sesampainya di parkiran,
"Bareng gue aja. Gue sekalian mau mampir beli buah deket rumah lo."
"Oke. Makasih ya Ly"
Sherly naik ke sepeda matic hitam miliknya dan mengambil helm untuk ia pakai.
"Gue Cuma bawa helm 1. Lewat dalem aja ya biar nggak kena tilang."
"Oke."
"Yaudah, naik." Pintanya.
Aku naik ke boncengan Sherly lalu sepeda kesayangannya melaju melewati beberapa gang kemudian jalan raya yang tidak begitu ramai. Sekitar 15 menit aku dan Sherly tiba di depan rumahku. Aku beranjak turun dan berbalik badan untuk mengucapkan terima kasih.
"Makasih ya. Nggak mampir dulu?"
"Kapan-kapan aja. Mau langsung beli buahnya. Duluan ya."
"Yaudah. Hati-hati Ly." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPU ●[END]●
Teen FictionGadis cupu yang berteman dengan gadis cantik dan fashionable. Terseret ke dalam kisah pertemanan yang rumit. Tidak sedikit teman di sekolahnya yang mencibir penampilannya. Sherly dan Aline adalah bukti persahabatan yang sebenarnya. Aline lah yang pa...