"Nih buat lo," Aline memberikan buah tersebut pada Oliver.
"Apa nih?"
"Buah lah. Sama ada camilan." Jawab Aline seadanya.
"Buat apa?" Jawab Oliver kesal
"Dimakan lah, buat ganti makan tadi." Jawab Aline.
"Gausah ganti kali. Kaya sama siapa aja lo,"
"Ya terserah gue dong." Jawab Aline sewot namun bercanda.
"Yayaya. Makasih kalo gitu."
Oliver mengantarkan Aline pulang. Setelah Aline pulang, Oliver berniat mencari tahu tentang Sasha. Namun ia tidak tahu apapun tentang Sasha kecuali kalau dia dekat dengan Eldo. Oliver tidak mungkin menanyakan langsung kepada Eldo, ia tahu saudaranya itu bakal bertanya kenapa dia mencari Sasha dan dia bakal kesulitan menjawabnya.
"Do, ke rumah abis pulang bisa nggak?" Oliver mengirimkan pesan kepada Eldo. Ia ingin tahu apakah sepulang sekolah Eldo akan bersama Sasha atau tidak.
"Ngapain?" Balas Eldo 5 menit kemudian.
"Gue mau bongkar ruang game gue." Balas Oliver basa-basi.
"Ga bisa, gue ada urusan"
Begitu Eldo membalas tidak bisa, Oliver berargumen bahwa Ia akan bersama Sasha sepulang sekolah ini.
Oliver melihat jam di hpnya, masih pukul 12 siang. Oliver yakin sekolahnya tidak mungkin memulangkan siswanya pada jam yang terhitung masih pagi. Oliver pulang terlebih dahulu sambil menunggu jam pulang sekolahnya. Ia mengambil jaket dan topi agar Eldo tidak mengenalinya.
"Mbak, bawa motor nggak?" Tanya Oliver pada mbak-mbak yang ditugaskan bersih-bersih di rumahnya.
"Bawa mas, kenapa?" Balas mbak-mbaknya.
"Pinjem dulu bentar boleh mbak, motor mama lagi dipake."
"Iya, saya ambil kunci motornya dulu mas,"
"Nggak usah saya ambil sendiri aja, dimana narohnya?"
"Di dapur mas, deket meja. Saya cantolin deket panci-panci gitu" jelas mbak-mbaknya.
"Iya, makasih mbak," Oliver mengambil kunci motor itu dan beranjak pergi. Ia harus berada di luar sekolah sebelum Eldo keluar.
Oliver duduk di warung jajan depan sekolah yang tempatnya agak tertutup pohon sekitar 20 menit. Banyak siswa berhamburan ke luar, namun belum ada cowok tengil yang keluar dari gerbang. Namun dia melihat dua perempuan jalan beriringan. Yang satu terlihat memakai kacamata dengan rambut dikepang dan satunya lagi cewek cantik dengan rambut kuncir kuda sampai pinggang.
Oliver mencari dimana Sasha maupun Eldo, namun belum kunjung keluar.
Tidak jauh dari dua perempuan tadi, keluarlah Eldo bersama perempuan yang ia juga tidak tahu siapa yang jelas menurut Oliver gayanya seperti anak mami.
"Kok Eldo bisa boncengin cewek?" batin Oliver
Oliver hanya bisa melihat dari jauh ada perbincangan antara Eldo, perempuan yang dibonceng Eldo, perempuan berkepang dua, dan yang cantik. Ia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka karena jalan begitu ramai kendaraan.
Tiba-tiba ada angkot yang datang tepat di depan mereka berempat dan menutupi penglihatan Oliver pada Eldo. Seiring angkot berjalan, disana hanya tinggal Eldo dan si anak mami. Oliver bergegas menuju sepeda motornya dan mengikuti Eldo dari kejauhan.
Ternyata Oliver salah duga, ia kira Eldo akan bersama Sasha ternyata ia bersama temannya yang lain. Oliver berusaha menjaga jarak dengan motor Eldo. Ketika Eldo sampai di halte, ia menurunkan cewek yang ia bonceng lalu mengikuti angkot yang tadi dinaiki cewek kepang dua.
Oliver melihat angkot yang ditumpangi cewek kepang dua berhenti. Cewek kepang dua itu turun. Oliver memberhentikan motornya dengan jarak agak jauh dari Eldo. Eldo juga berhenti di pinggir jalan ketika cewek kepang dua menghampirinya.
Entah apa yang Eldo dan cewek itu bicarakan, Oliver hanya melihat cewek kepang dua akhirnya naik ke boncengan Eldo. Dan Eldo membawa cewek itu jalan menuju kota. Oliver tetap mengikuti mereka berdua namun dengan jarak yang agak jauh
Entah bagaimana, ia merasa bahwa yang dibonceng Eldo adalah Sasha karena mereka berdua memiliki perawakan yang sama dan tinggi yang sama. Oliver lebih yakin dengan lesung pipit kecil ketika Sasha tersenyum, cewek kepang dua juga ada di tempat yang sama.
YOU ARE READING
CUPU ●[END]●
Teen FictionGadis cupu yang berteman dengan gadis cantik dan fashionable. Terseret ke dalam kisah pertemanan yang rumit. Tidak sedikit teman di sekolahnya yang mencibir penampilannya. Sherly dan Aline adalah bukti persahabatan yang sebenarnya. Aline lah yang pa...