CUPU ●[END]●

Part 19

"Aline udah tidur?"

Namun pikiran Aline belum sampai ke ponselnya yang berbunyi karena pesan masuk. Ia masih melamun dengan tatapan kosong. Tadi malam Alfi ke rumahnya lagi. Memberi tahu bahwa Alfi bertemu dengan Mia, mamanya Sasha. Namun ketika Alfi bertanya sesuatu pada Mia, Mia menjawab sesuatu yang Alfi tidak percayai. Sehingga Alfi ingin agar Aline mencari tahu rumah Mia yang tentunya disana juga ada Sasha. Alfi terus bersikeras pada pendiriannya, ia yakin bahwa Sasha memang sudah biasa belajar jadi terdengar aneh kalau mamanya ingin Sasha fokus belajar karena memang itu sudah dilakukan.

Bahkan Alfi juga diam-diam mengambil foto Mia dan ia berikan pada Aline agar Aline dapat dengan mudah mencari lokasi rumah Sasha. Padahal dia bisa saja minta pada Sherly atau Eldo. tapi ia tidak mungkin mempertemukan Sasha dan Alfi sebelum masalahnya clear.

Masalah itu semakin membuat pusing dan seolah-olah kepala Aline ingin meledak.

"Wtf you Alfi! I dont know how to tell this to everyone. I'm sorry guys," ucap Aline pada diri sendiri.

Aline tergugah untuk curhat pada Oliver, mengingat Oliver adalah tempat curhatnya dan juga sepupu dari Eldo. Sebelum menemukan kontak Oliver, ia mendapati pesan dari Sasha. Namun ia belum ada mood untuk membalasnya. Ia alihkan saja untuk mencari kontak Oliver dan melakukan call biar lebih efisien, pikirnya.

Setelah bunyi tuut ke-6 baru ada suara balasan disana.

"Hah, haaloo, siapa?"

"Aline,"

"Ngapain? Udah malem bego! Gw ngantuk anying"

"Bentar doang, lima menit deh."

"Damn it." Terdengar krusak krusuk dari seberang telepon Aline. Mungkin Oliver sedang membenahi posisinya menjadi duduk. Ia memang selalu menjadi pendengar yang baik.

"Oke, kenapa lo?" terdengar suara Oliver lebih jelas dari tadi.

"Alfi tadi kesini, di.."

Oliver langsung meneyla,

"Wait, who's Alfi?"

Aline terdiam sejenak, "Maaf gue baru cerita sekarang Olv.. Haduh gue harus mulai dari mana? Ah, gini aja deh. Gue cerita besok di sekolah aja lah. Lo lanjut tidur aja deh, " Sambung Aline pasrah.

"Gimana sih, ntar hati lo nggak tenang kalo nggak cerita sekarang,!" Ucap Oliver kesal.