Bab 5 Menikah

19.4K 579 7
                                    

Sudah tepat tiga bulan ia bertunangan dengan Ali dan sekarang statusnya akan berubah menjadi istri Ali, April menatap dirinya dari pantulan cermin dengan baju pengantin yang berwarna putih dan lengkap dengan riasan tipis di wajahnya.


"Maafkan, ayah. Nak!" April menoleh kebelakang terdapat ayahnya yang sedang menatapnya.

"Tidak apa-apa, ayah."

Iqbal mengusap pipi putrinya dengan lembut. "Kamu sangat cantik seperti Ibu mu,"

"Terimakasih Ayah. Ayah sudah jauh-jauh datang ke Jakarta untuk acara pernikahan ku," yah! Ibu dan Ayahnya sudah lama berpisah sejak ia duduk di bangku sekolah dasar dan hak asuhnya jatuh pada ayahnya.

"Putri kecil Ayah sudah dewasa,"

"Aku tetap putri kecil ayah,"

"Mari? Ayah antar kamu pada calon suami mu," April melingkarkan tangannya pada lengan ayahnya.

Pandangan Ali tertuju pada April yang sedang turun dari tangga bersama ayahnya, April duduk di samping Ali dan menoleh sebentar. Ia tak menyangka akan menikah dengan orang belagu seperti dirinya yang selalu membanggakan harta orang tuanya.

Ali mengucapkan ijab qalbul pada ayah April dan juga mereka serentak berseru sah!April mencium pungung tangan Ali dan Ali membalas dengan mencium kening April yang kini telah resmi menjadi istrinya walau secara sirih saja.

Tidak ada resepsi pernikahan, yang ada hanyalah acara kecil-kecilan sebagai tanda syukur dari Tuhan. April menikah dengan secara sirih saja, tetapi setelah ia sudah lulus sekolah, ia akan menikah secara sah di mata agama dan hukum dan Ali akan di izinkan untuk tidur bersama setelah April lulus sekolah karena Dita tak mau terjadi sesuatu pada menantunya jika mereka tidur bersama. Kini acaranya telah usai April segera mengemasi barang-barangnya untuk pindah ke rumah Ali.

Sebelum April di boyong Ali ke rumahnya, April memeluk ayah, ibu dan kakaknya yang bernama Reza.

"Semoga kamu bahagia, nak!" Iqbal mencium kening putrinya.

"Nurut sama suami yah, By?"

"Iya, bu,"

April memeluk kakaknya. "Aku sedih kakak Rizal gak dateng,"

"Rizal kembaran ku akan datang kalau kalo punya anak nanti," goda Reza.

"Ih! Kakak!"

Reza memeluk adiknya lagi. "Jaga diri mu baik-baik,"

"Iya,"

"Aku pergi," pamit April tak kuasa meninggalkan keluarganya secepat ini.

"Dah!" April melambaikan tanganya lalu masuk ke dalam mobil dengan di bantu Ali.

"Saya pamit semua," Ali membungkuknya tubuhnya lalu masuk ke dalam mobil.

"Iya, hati-hati!"

April kini sudah berada di rumah Ali, dan Ali membantunya untuk memindahkan barang-barang ke kamarnya. Kamar April tepat di samping kamar Ali, Dita menyarankan untuk tidak tinggal satu kamar sampai April lulus sekolah dan itu adalah saran yang bagus untuknya agar ia bisa lelusa tidur tanpa khawatir Ali macam-macam padanya.

"Waoww sangat indah," April langsung menoleh kearahnya dan matanya tertuju pada branya yang dimainin oleh Ali.

"Duh! Kenapa Ali memeganya," batinya sambil menahan malu.

Young Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang