Part 8

16K 1K 29
                                    

Happy Reading
...

Pak Mahendra adalah sosok yang selalu menepati janji dan tidak lari dari kesepakatan, oleh karena sifat Pak Mahendra yang seperti ini lah, yang menjadikan karier Pak Mahendra di dunia bisnis melejit, tidak ada klien Pak Mahendra yang merasa dikecewakan.

Hal ini juga berlaku dengan perjanjian dan kesepakatan yang Pak Mahendra buat di luar dunia bisnis.

Kesepakatan antara Pak Mahendra dengan Hana beberapa hari yang lalu bukan sekedar isapan jempol semata.

Acara pernikahan antara Hana dan Zaky segera langsung dilaksanakan selang seminggu setelah kesepakatan itu dicetuskan.

Konsep pernikahan yang tidak terencana ini tentu menjadi mimpi buruk untuk Hana, konsep pernikahannnya tidak berkesan sama sekali.

Yang menghadiri pernikahan Hana dan Zaky hanya keluarga terdekat yang berjumlah tidak kurang dari 20 orang, yang terparah bahkan Mama Hana tidak datang menghadiri pernikahannya, Bu Mahendra hanya memberikan restu lewat sebuah pesan yang dikirim Via Whatsap, miris bukan?

Hanya karena tender yang bernilai milyaran, Bu Mahendra rela tidak menghadiri prosesi paling sakral untuk putri semata wayangnya itu.
...

"Sah," ucapan para saksi menggema di seluruh penjuru ruangan.

Setelah doa untuk pengantin, Hana dan Zaky dipersilahkan untuk menandatngani berkas-berkas yang diperlukan.

Setelah itu Hana meraih tangan Zaky, mencium punggung tangan Zaky dengan khidmat. Air mata Hana luruh, membasahi punggung tangan Zaky.

Walaupun hati Hana sudah mengeras, sungguh mendapat perhatian seminim ini dari keluarganya untuk hari yang paling bersejerah dalam hidup Hana, khususnya Mama yang telah mengandung dan melahirkannya, bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterima, hati Hana terluka begitu dalam.

Zaky merasakan punggung tangannya basah karena air mata Hana, Zaky tau betapa berat kenyataan pahit yang harus Hana telan bulat-bulat hingga detik ini.

Zaky berjanji pada dirinya sendiri, setelah ini ia akan memberi warna baru dalam kehidupan Hana, gadis malang itu membutuhkan kisah indah yang harus tersimpan di ingatannya, yang akan ia kenang di hari tua kelak.

Zaky melatakkan tangannya di puncuk kepala Hana, Zaky mengelus puncuk kepala Hana dengan lembut. Setelahnya, Zaky mencium kening Hana, menyalurkan sedikit kekuatan yang ia punya pada gadis yang telah resmi menjadi istrinya itu.

Zaky melatakkan sebelah tangannya di atas ubun-ubun Hana, membacakan sebaris doa yang di aamiin kan oleh Hana dengan khusyu'
...

Pak Mahendra mungkin sudah sangat pantas mendapatkan gelar Raja sadis, tidak ada duanya.

Hana dan Zaky belum sempat bernafas dengan tenang sesaat setelah para tamu membubarkan diri, Pak Mahendra sudah langsung menyuruh Hana dan Zaky segera angkat kaki dari rumah.

Pak Mahendra tidak bermain-main dengan persyaratan yang beliau ajukan, yaitu memberhentikan Zaky dari pekerjaaannya, semua aset dan segala harta benda Hana yang berasal dari uang Pak Mahendra, beliau sita tanpa ada rasa belas kasihan.

Hana juga resmi berhenti kuliah, Pak Mahendra tidak berminat lagi membiayai kuliah Hana.
..

"Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah ya Dek, temukan kebahagiaanmu bersama Zaky," ucap Husein.

Mata Husein berembun, beberapa kali Husein mengedipkan matanya, menahan air mata yang siap meluncur dari pelupuk matanya.

"Baik-baik ya Dek, sehat-sehat. Kalau ada apa-apa kabari Abang dan Hasan."

HAKI Where stories live. Discover now