viii. Louis dateng!

8.8K 890 257
                                    

Enjoy this long chapter xx

---

Setelah insiden payung terbakar malam itu, malam-malam selanjutnya Zayn dan Niall dilarang bermain petasan lagi oleh Yasser dan Trisha sampai malam takbiran tiba. Ya, Niall masih menginap dirumah Zayn, karena Maura memutuskan untuk tinggal lebih lama di rumah saudaranya, tanpa mengajak Niall karena Niall memang tak ingin direpotkan oleh tugas-tugas mencuci piring yang selalu membebani nya saat di desa saudaranya.

"Gara-gara lo kan Zayn kita jadi gaboleh main petasan lagi"omel Niall ketika Zayn dan Niall duduk di teras rumah sambil menunggu adzan maghrib tiga jam lagi.

"Ya lo lah, gue kan cuma usul biar petasannya ga basah, nyedh"bela Zayn.

"Lo sih pinter nya kepinteran, jadi kebakar kan payungnya"Niall mengerucutkan bibirnya.

"Lo bego"kata Zayn.

"Lo yang bego"

"Lo yang lebih bego"

"Lo nyedh"

"Lo kali nyedh"

"Lo idiot"

"Lo super idiot"

"Puasa loh, daripada pahala lo berkurang gara-gara ngatain gue idiot,mending bilang Niall ganteng gitu"ucap Niall yang langsung membuat Zayn menepuk dahinya.

"Astagfirullah, Zayn lupa ya Allah. Ampuni Zayn ya Allah, jangan kurangin pahala Zayn ya Allah"Zayn mengangkat kedua tangannya dan berdoa layaknya Baim cilik di sinetronnya dulu yang gue lupa judulnya.

Niall cekikikan. "Lo ga bakal diampunin Tuhan kalo lo ga minta maaf sama gue Zayn"

Zayn memutar kedua bola matanya. "Yaudah. Gue. Minta. Maaf"

"Etis ga segampang itu, bilang dulu kalo Niall itu anak terganteng yang ada di kompleks ini, Niall kece, imut, manis, dan pokoknya perfect banget deh jadi cowo"kata Niall sambil tersenyum mengerikan menatap sahabatnya itu.

"Kalo ngomong itu gue malah tambah dosa kali"kata Zayn enteng.

Niall mengerutkan dahinya. "Lah? Itukan memuji orang, bikin orang seneng, pasti dapet pahala lah, pinter"kata Niall yang menekankan kata pinter.

Zayn memutar kedua bola mata coklat nya. "Karena...."ia menghela nafasnya sejenak. "Kamu dan semua kata-kata mu semua palsu"lanjutnya dengan menyanyikan potongan sebuah lagu.

"Kamfret"Niall menoyor kepala Zayn.

"Eh. Gue lebih tua dari lo, gendut"balas Zayn sambil menoyor kepala Niall. "Pala tuh di fitrahin"

"Yaelah, tua berapa bulan doang si. Muka lo noh tua banyak,behahahahah"ejek Niall dengan wajahnya yang bercanda. "Eh betewe itu lagu siapa tadi? Kok enak sih, kayaknya potongan liriknya tuh ngepas gitu buat nge galau"lanjut Niall dengan nada yang dibuat-buat.

"Anjir lo. Itu lagunya Gita Gutawa, penyanyi Indonesia yang pernah interview One Direction itu loh, band yang membernya ada yang ganteng banget, yang rambutnya kece badai itu"

"Oh gue tau! Niall Horan kan? Emang bener dia ganteng banget"

"Bukan, gendut-_- itu si Zayn Malik, sumfeh deh kalo dia cewe Udah gue pacarin"

"Ih, selera lo cewek bewokan gitu ih"Niall menyeringai geli. "Zayn Malik kan bewokan"

"Ya ga gitu juga, Niall gendut"

"Montok"ralat Niall.

Baru Zayn ingin kembali menoyor kepala Niall, seseorang memanggil nama mereka.

Zayn Lagi PuasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang