x. Lebaran yeaay

10.4K 801 104
                                    

Epilog.

--

Allahuakbar.... Allahuakbar..... Allahuakbar.... Lailahaillallah...huallahuakbar.... Allahuakbar... Walillailham....

Kumandang takbir terus terdengar sejak malam takbiran hingga pagi. Jam dinding baru menunjukkan waktu dini hari , tapi salah satu penghuni sebuah rumah sudah membuka matanya.

"Zayn! Wake up! Lo bilang lo mau sholat Ied Abis itu makan rendang sama opor"seorang lelaki pirang menggoyangkan tubuh sahabat yang ada disebelahnya yang masih melakukan tour. "Zayn!! Bewokkkk!"
Lelaki berparas ketimuran itu hanya menggeliat sambil berkata malas tanpa membuka matanya. "Aduhhh, apaansih yel...."
"Bangun ih, buruan sholat Ied. Biar cepet cepet makannn"kata Niall lagi.
"Hm..."Zayn hanya berdehem lalu kembali mencari posisi wenak nya.
Niall menghela nafasnya. "I'll do this"katanya pelan. Dia kemudian mendekati wajah Zayn yang kini sudah kembali tenggelam di alam mimpinya. Niall tersenyum licik sebelum.......





PLAAK!


Tangannya menampar kuat kedua pipi Zayn yang langsung membuat lelaki itu berteriak dan membelalakan matanya.
"AWW!"Zayn memegang pipinya yang kini sudah berwarna merah semeriah pipi niall. "MAKSUD LO APAAN YEL? LO KIRA PIPI GUE INI BANTAL YANG LAGI DIJEMUR APA?!"
Niall tertawa puas. "I got you Zayn! Kalo ga digituin, lo ga bakal bangun"Niall kembali tertawa terbahak-bahak. "Udah tau hari ini Lebaran, nanti kalo telat gimana"
Zayn berusaha menahan amarahnya sambil memegang kedua pipinya. "Gue. Udah. Pasang. Lima. Alarm. Gendut."katanya dengan nada kesal di setiap katanya. "Lagian jam berapa sih? Alarm gue pasang jam lima belum bunyi"katanya dengan ekspresi wajah yang sama.
Niall cuma nyengir.
Zayn lalu mengalihkan pandangannya pada jam dinding yang menempel di dinding kamarnya. Rahangnya kembali mengeras ketika tau kalau masih pukul tiga. Zayn kemudian menatap Niall yang sedang menyeringai dengan memberi tatapan membunuh.

"NAYEEEEEEEEEEEEEEEL!!!!! KING OF IDIOTS IN THIS PLANEEEEEEET"

----
06.30am

"Ni, kita tinggal dulu ya, sebentar doang kok tenang aja"kata Yasser pada Niall. Kini keluarga Malik sudah siap untuk melakukan sholat Idul fitri di lapangan.
"Iya uncle, tenang aja.. Niall juga gabakal makan duluan kok, Niall tungguin kalian sholat,hehe"kata Niall sambil nyengir kuda.
"Gue ga yakin kalo lo bisa tahan ga nyentuh rendang dan teman-temannya itu"kata Zayn dengan nada yang meremehkan. Perlu kalian ketahui sekarang pipi Zayn terlihat merah dan kedua orang tuanya serta adik-adiknya malah bilang kalau Zayn terlihat sedikit lebih tampan.. Sedikit loh...
"Yee, apaansih pria berpipi merah"kata Niall yang langsung membuat semua yang ada di sekitar mereka tertawa, kecuali Zayn yang langsung menekuk wajahnya.
"Shut up! Mirror please"kata Zayn malas. "Untung aja hari ini Lebaran dan belum sholat id. Abis sholat id, Abis lo sama gue"
"Hehehehehe"Niall cuma nyengir.
"Yaudah kita berangkat ya"kata Yasser yang langsung diikuti oleh Trisha dan Waliyha.
"Okaaay"balas Niall.



"Kak Niall... Kak Niall... Safaa kece kan pake baju baru"kata safaa yang belum mengekori kedua orangtuanya dan kakaknya.
"Karna safaa nanti mau kasih THR ke kak Niall, jadi safaa kece, safaa temenin sama Niall deh.. Kita sama-sama kecee"katanya sambil bertos ria dengan safaa.
"Asiiiik! Yaudah deh kak Niall, safaa cabut dulu yaaa, daaah"safaa langsung berlari mengejar ayah, ibu, dan Waliyha.
"Daaaah"Niall melambaikan tangannya pada safaa. Dia terdiam kemudian mengerutkan dahinya, "anjir safaa gaul banget bilangnya cabut... Gue aja baru tau arti cabut di kamus pergaulan itu pas sma kemarin"gumamnya.
"Heh gendut"Zayn pun mendekati Niall. "Lo jagain si ganteng baik-baik ya, Abis lo pake taroh lagi dikamar gue, diatas bantal warna biru yang ada di lantai"kata Zayn panjang lebar.
"Sendal ini?"Niall melirik kakinya yang kini mengenakan sendal jepit berwarna hijau.
"Iyalah, sendal ganteng gue"
"Taroh nya di bantal yang dideket tempat tidur kan?"
Zayn mengangguk.
"Bantal yang di temboknya ada kertas tulisannya 'ganteng's rest area' kan?"
"Iyeee gendut"kata Zayn.

Zayn Lagi PuasaWhere stories live. Discover now