Tragedi Malam

27 1 0
                                    

 Sudah sebulan kami menjalin hubungan yang berawal dari hanya sekedar bertukar peran. Semenjak itu kami semakin menjalani hubungan yang semakin dalam dan serius. Kita bermimpi untuk mensahkan hubungan kita ini. Awalnya ini hanyalah mimpiku semata, tapi ternyata dia juga berkata kalau dia tidak ingin banyak bermain-main dalam hubungan yang kami jalani.

Kalau dipikir-pikir hal seperti ini tidak pantas diucapkan oleh remaja seusia kami dan kami harusnya menikmatinya dengan memuaskan diri dimasa muda kami. Tapi kami tidak mau merugi. Kami selalu berpikir apa yang akan menjadi keuntungan di masa mendatang. Kuakui Jeniffer adalah lawan berbicara yang sangat berpikiran dewasa dan luas. Dia banyak mengenalkanku kepada hal-hal yang belum kuketahui sebelumnya.

Banyak orang yang katanya Jeniffer iri dengan hubungan yang sedang kami alami. Bagaimana tidak iri? Kepercayaan yang kami jalin sangatlah kuat. Sempat waktu itu kami dipancing untuk berantem oleh seseorang dengan memposting foto mereka berdua yang kuyakin tidak sengaja Jeniffer dekat dengannya. Aku terkejut melihat foto itu. Ia sengaja memposting foto tersebut dalam instagramnya Jeniffer. Saat itu aku cemburu besar. Karena aku cowoknya alias pacarnya tidak pernah foto berduaan dengan Jeniffer. Tapi ada saja pihak-pihak yang menenangkanku seperti Momo si anak angkat. Dia sangat bisa menenangkanku yang sedang emosi.

Saat lelaki itu memposting foto tersebut, aku langsung menanyakan ke Jeniffer dan banyak bertanya. Tapi pesanku tak kunjung dibalas olehnya. Aku jadi meminta tolong kepada Momo si anak angkat ini agar menyampaikan pesanku.

"Nak" kataku

"Iya kenapa pah?" tanya Momo

"Ada chattan sama bunda Akane gak?" tanyaku

"Gak ada pah, emang kenapa?" tanyanya kembali

"Sudah lihat belum postingannya di instagram?" tanyaku

Pesanku hanya dibaca olehnya. Kelihatannya ia sedang mencari postingan terbaru dari Jeniffer alias bunda angkatnya. 15 menit kemudian Momo membalas pesanku.

"Yang sabar ya pah. Bunda gak mungkin gitu" katanya

Ya aku tau percakapan ini agak menjijikkan tapi inilah dunia roleplay yang kami jalani. No offensive wkwk.

"Tapi fotonya gitu. Jadi aku harus apa?" tanyaku

"Papa yang sabar aja. Bunda gak bakal begitu" katanya

"Iya tapi fotonya begitu, nak" kataku

"Yang sabar ya pah. Emangnya papa gak tanya sama bunda?" katanya

"Udah tapi keliatannya dia tidur duluan soalnya udah mau tengah malam nih" kataku

"Oh gitu. Yaudah yang sabar aja pah. Momo pasti hubungi bunda" katanya

"Iya nak, cuma titip pesan aja buat bundamu" kataku

"Iya nanti kalau ada kabar dari bunda, Momo kabarin"

Aku hanya berpikiran kalau Jeniffer tidak membalas karena dia ketiduran. Karena saat itu udah hampir larut malam. Aku terus menunggu dan menunggu kabar baik dari Momo. Tiba-tiba bunyi notifikasi dari handphoneku yang sengaja tidak ku silent. Ada pesan dari seseorang yang tidak kukenal.

"P" katanya

"Iya ada apa?" tanyaku

"Ini aku" kata akun yang tidak kukenal tersebut

"Maaf tapi aku gak kenal sama kamu" kataku

Aneh saja tiba-tiba ada akun yang mengirimiku pesan "ini aku". Aku merasa takut saat itu bercampur aduk dengan rasa penasaran. Aku berpikir akun itu adalah hantu. Aku berpikir kalau aku merasa berdosa karena tidak melanjutkan broadcast pesan yang isinya hantu-hantu itu pada saat zaman BBM. Tapi aku memberanikan diri untuk tau siapa pengguna akun yang bernama "Hatsune" tersebut.

RoleplayersWhere stories live. Discover now