Chapter 14 - Beating and Hug

17.6K 1.3K 40
                                    

Shocked.

Mungkin itu yang aku rasakan sekarang. Bagaimana tidak? Aku mengenal dengan baik suara dalam juga sexy itu. Tidak hanya itu, kalimatnya itu yang membuatku yakin dia adalah laki-laki yang beberapa jam yang lalu aku pikirkan. Kini, jika dia muncul tepat di depanku, apa aku bisa mengatakan ini sebuah keajaiban?

Mind your step.

Ini adalah yang ketiga kalinya aku mendengar kalimat itu darinya. Jika dulu karena kebodohanku, sekarang tidak, jelas aku tidak menabraknya, yang ada dia melintasiku yang aku lihat dari sudut penglihatanku, ya, sedari tadi aku menunduk.

Satu pertanyaan besarku sekarang, apa yang dia lakukan di sini? Jika aku mengingat kalimat Evil Ace, laki-laki dingin ini adalah musuhnya, entah karena apa. Kini, jika dia mendatangi mansion Evil Ace, mungkin ada dua kemungkinan, pertama, menyerang Evil Ace saat dia tidak ada di mansion-nya, dan yang kedua, menolongku dari penjara mewah ini.

Mungkin aku terlalu berharap untuk kemungkinan kedua itu, namun apa yang salah dengan harapan positif itu? Seharusnya tidak ada.

Be positive, Cheryl.

Act now!

"Gentlemen."

Aku mulai bersuara. Dua bodyguard yang berjalan di samping kanan dan kiriku melihatku bersamaan saat mendengar suaraku.

"Ya, Nona," jawab bodyguard yang berjalan di kiriku, sebut saja The Left.

"Sepertinya aku meninggalkan sesuatu di kamarku. Aku akan mengambilnya."

Tanpa menunggu jawaban dua bodyguard itu, dengan cepat aku berbalik arah dan berjalan menuju kamar itu. Tentu saja aku memastikan jika laki-laki yang melintas tadi adalah dia, walau aku sudah tahu jawabanya adalah 100% iya.

Demi Apollo.

Tanpa pikir panjang aku melangkah cepat. Seperti menyusulnya berjalan yang sekarang beberapa meter di depanku. Kini dia terlihat memelankan langkahnya. Entah apa yang akan di lakukannya. Berharap dia menolongku sekarang.

Aku tahu begitu banyak camera di lorong ini. Dan menghabisi dua bodyguard di lorong ini adalah hal bodoh.

Okay, let's play now.

Jari-jariku bergerak dengan cepat memasukkan beberapa digit angka di monitor kecil yang berada di dekat pintu kamar.

Bip

Dalam detik yang sama, pintu itu terbuka lebar dan dengan cepat aku memasukinya. Jika dia tahu apa yang aku maksud, memberinya ruang, dia harusnya bisa mulai bermain sekarang. Dan ya..

Buuggghhh buuggghh

Oh God, begitu cepat. Belum sempat aku menjauh dari dua bodyguard itu, mungkin sedikit terdorong namun aku mencoba untuk tetap berdiri, baku hantam terjadi seketika. Entah bagaimana dia melakukannya yang pasti dua bodyguard sudah berada dalam kamar ini, jatuh tersungkur seperti habis didorong walau aku yakin itu sebuah tendangan yang begitu kuat. Dan detik yang sama pintu kamar ini tertutup begitu rapat.

Mungkin aku syok, sekarang aku berdiri mematung dengan jantung yang berdetak begitu cepat.

Buuggghhh buuggghh

Tendangan, pukulan, apapun namanya, itu yang terjadi sekarang di depanku. Bisa dibayangkan, dua bodyguard itu bertubuh tinggi tegap dan besar yang tentu saja jauh lebih besar darinya, memukul tanpa henti.

Jika masih ingat apa yang pernah aku ucapkan tentangnya, laki-laki dingin dengan ketampanan di luar batas normal itu, dia hebat dalam hal ini, pukul memukul. Gerakannya bahkan begitu gesit sekarang. Bukan hanya memukul dia sudah, oh, no.. 

The Damn Demigod - #bountyhunterseries 1.0 [✅] 🔚 حيث تعيش القصص. اكتشف الآن