Chapter 39 - Yearning and Burning

13.6K 1.1K 93
                                    

3rd update.
Biar pada seneng dan bobo' dengan tenang😂😂😂
Hepi reading..
xoxo, io
_________________________________





BOOM.

Mungkin aku sudah berteriak hebat jika aku tidak berada di mansion Ace sekarang. Perlahan aku menggerakkan tubuhku yang sedari tadi membeku. Sedikit takut, namun aku sangat yakin dia adalah laki-laki yang sudah aku tunggu kedatangannya untuk menyelamatkanku.

Datar juga dingin, saat aku menatapnya. Tidak dapat menahan diriku lagi, aku memeluknya begitu saja. Sangat erat, semakin lama semakin kuat dengan wajahku yang terbenam di leher kokohnya.

"Thanks for coming," lirihku.

Bukannya menjawabku, kurasakan elusan tangannya di kepalaku, Oh God, aku bahkan merindukan saat dia melakukan hal manis ini padaku.

"Let's go home."

Suara dalamnya kembali terdengar. Perlahan aku melepaskan pelukanku dan mengangguk pelan. Dengan satu gerakan cepat dia menyingkap selimut tebalku dan membantuku berdiri. Detik selanjutnya, mataku membola. Caroline, dia terlihat berbaring di sofa panjangku, terlihat begitu damai.

Jangan katakan Caroline tidak sadarkan diri sekarang, apalagi tidak bernyawa, bukan tertidur.

"Oliver, apa dia baik-baik saja?" ucapku cepat.

"Ya. Dia akan sadar satu jam lagi."

See.

Apa yang aku pikirkan adalah benar. Oliver pasti hanya membiusnya, tidak menghabisi gadis polos itu. Dia menggenggam tanganku dengan begitu erat. Aku masih mengingat dengan baik cara dia menggenggam tanganku. Ya, aku menyukainya dari pertama dia melakukannya, sebelum aku mengenalnya, pada pertemuan pertama kami di club itu, Electric Brixton.

"Hmm. Oliver, ada banyak bodyguard di luar, aku ta.."

"I know," potongnya cepat, "jangan takut."

Tidak ingin membuatnya mengkhawatirkanku, aku mengangguk.

"Jangan lepaskan tanganku, apa pun yang terjadi."

Sekali lagi aku mengangguk. Detik selanjutnya dia mengalihkan pandangannya ke arah pintu kaca yang menghubungkan kamar ini dengan balkon.

Jleb.

Tanpa aba-aba atau mungkin gerakan mataku yang terlalu lambat, satu tembakan dari Oliver menewaskan satu bodyguard yang terlihat di area taman di dekat balkon kamar ini. Seperti biasa, one shot to dead, tepat di kepala.

Jika ada yang bertanya, posisi kami masih di balkon, sedikit bersembunyi hingga tidak ada yang melihat kami berada di sini.

Jleb jleb.

Lagi, bukan hanya satu bodyguard yang tergeletak tidak bernyawa, namun dua. Mungkin karena jarak antar bodyguard yang jauh. Hingga tidak ada satu pun dari bodyguard yang masih bernyawa lainnya yang melihat apa yang terjadi dengan rekan mereka.

Jleb jleb jleb.

Perfect.

Sekali lagi, one shot to dead.

Tiga bodyguard lainnya mengalami hal yang sama, tidak bernyawa tanpa ada jerit kesakitan dari mereka yang sudah pasti akan mengacaukan misi penyelamatanku yang sekarang dilakukan oleh Oliver, jika itu terjadi.

Tidak ada lagi bodyguard Ace yang berjaga di sekitar area taman di dekat balkon. Dengan gerakan begitu cepat, Oliver melompat dari balkon yang berada di lantai dua di mansion ini.

The Damn Demigod - #bountyhunterseries 1.0 [✅] 🔚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang