#18

42 11 6
                                    

Di rumah Felix. Chaira cs terbangun dan langsung bertatapan satu sama lain.

"A..apa tadi sungguhan?" tanya Chaira tak percaya.

"Sepertinya benar." ucap Rico.

"Berarti besok kita harus secepat nya ke tempat Lina. Di rumah...siapa tadi nama nya?" ucap Felix.

"Hiro!" ucap Widya.

"Ya. Benar kita harus kesana pagi-pagi. Ra, coba kau hubungi Lina dulu!" ucap Felix.

"Kalau dia tidur?" tanya Chaira.

"Dia pasti bangun setelah mimpi tadi. Cepat!" ucap Felix.

Chaira pun menelpon Lina. Tak lama Lina mengangkat nya. Dan menjelaskan semua nya bahwa mimpi tadi benar. Setelah itu Chaira mengatakan bahwa dia dan teman nya ingin menemui Lina besok. Lina pun dengan senang hati menerima nya. Setelah bercerita, Chaira pun memutuskan hubungan telepon nya dengan Lina.

"Jadi?" tanya Felix.

"Ya. Semua mimpi itu benar. Besok kita memang harus ke sana." balas Chaira.

"Ya sudah kita tidur aja dulu. Agar besok pagi kita bisa langsung ke sana." ucap Widya.

Semua teman nya mengangguk. Lalu, mereka kembali tidur. Tapi, Chaira masih belum tidur walau teman-teman nya sudah tidur. Dia gelisah, takut kehilangan Lina, takut jika harus berperang, takut karena musuh mereka mempunyai sihir sedanngkan dia dan ke-3 teman nya hanya anak SMA biasa. Karena gelisah, Chaira terus saja bergerak-gerak di kasur nya. Rico melihat kegelisahan Chaira dari bawah. Rico pun berdiri dan meghampiri Chaira.

"Hei, ada apa?" tanya Rico.

"Ah?! Rico? T-Tidak aku hanya....Gelisah." ucap Chaira.

"Tak perlu gelisah. kita pasti menang." ucap Rico mencoba menenagkan Chaira.

"Hahh..Baiklah. Terima kasih." ucap Chaira.

"Iya. Mau aku temeni tidur?~" goda Rico.

Chaira lagsung merona dan langsung memukul kepala Rico. Rico hanya meringis kecil sambil tertawa kecil.

"Haha...kalau gak mau bilang aja. Gak usah main pukul juga."  ucap Rico.

"H-habis kau sih!" ucap Chaira.

"Ya sudah. Tidur! Tidak usah khawatir akan besok. Aku akan melindungi mu danyang lain." ucap Rico. Chaira tersenyum sambil merona kecil.

"Terima kasih, Rico." ucap Chaira.

"Ya, Sama-sama. Selamat tidur, My Honey~" ucap Rico.

"Ya, selamat tidur." ucap Chaira sambil menutup seluruh badan nya hingga kepala nya dengan selimut. Rico kembali tidur juga.

*_*

Sementara itu di rumah Hiro. Lina dan yang lain bangun dan saling bercakap-cakap tentang mimpi tadi (ini sesudah Chaira nelpon loh ya)

"Jadi, Viola. Kau tahu di mana letak Maho Kingdom kan?" tanya Hiro yang mode seiuus nya ON.

"Iya. Aku dulu pernah tinggal disana." ucap Viola.

"Dan di sana kita harus pakai embel-embel Chan, Kun, Sama, dan lain-lain loh. Itu adat di maho kingdom." ucap Viola lagi.

"APA?! PAKAI EMBEL-EMBEL?!" teriak semua nya.

Buak
Prang
Plak

Flora menghajar semua yang berteriak tadi dengan kecepatan penuh. Semua langsung meringis kesakitan.

"Cih, Sial. Kenapa kau memukul kami?" tanya Tazu marah.

"Kalian jangan ribut! Sadar woei ini masih malam." omel Flora layak nya emak-emak.

"ya gak usah mukul jugak kali! Kau kira di luar sana ada yang jual kepala apa?!" ucap Tari tak terima.

"Dari pada kalian kelahi. Lebih baik kalian mulai memanggil dengan embel-embel itu." ucap Viola.

"Aku contohkan ya." ucap Viola.

"Ehem! Lina-Chan, Ruby-Chan, Hiro-Kun, Flora-Chan, Mizu-Kun, Jaz-Kun, Tari-Chan, Ika-Chan, Wahyu-Kun, Tazu-Kun, Rima-Chan." ucap Viola.

"Iya. Kalau memanggil yang lebih tua, nee-chan untuk perempuan, nii-chan untuk laki-laki, Sama untuk panggilan tuan atau nona." Ucap Ruby.

Mereka hanya memerhatikan pelajaran Jepang dadakan itu :v.

^_^

Di Maho kingdom. Terlihat Zero sedang kelelahan karena baru kali ini dia memasuki mimpi orang lebih dari 5. Baru saja Zero memasuki mimpi 12 orang ralat 13 sama si Reina. Reina membantu Zero untuk baring di kasur nya. Lalu, Reina pun duduk di kasur sebelah Zero.

"Capek? Mau aku buat makan?" tanya Reina.

"Hah..hah.. T-tidak perlu. Aku hanya harus tidur saja." ucap Zero.

"Hah..Baiklah. Tidur ya. Besok kita harus bersiap. Yah walau mereka tk mungkin datang besok." ucap Reina.

"Iya. Kamu tidur juga lah. Tapi jangan di kamar mu." ucap Zero.

"Jadi, dimana?" tanya Reina.

"Di sini aja~." ucap Zero.

Reina hanya tersenyum melihat tingkah Zero yang begitu. Reina pun berbaring di samping Zero.

"Udah tidur sana! Malah senyum-senyum ga jelas." omel Reina.

"Hehe..okay." ucap Zero. Zero pun tidur di ikuti oleh Reina.


Okay. Mungkin cukup segitu dulu.  Oh iya untuk  Armyinai29  Tha maaf kan gak Tha buat adegan itu karena Tha ngetik nya di temin adek sendiri. Entar dia lapor lagi. Oke. Bye2


謎の少女~Mistery Girl [Vol. 1] {Completed✓}Where stories live. Discover now