Chapter 10

6.6K 601 50
                                    


Suasana kelas yang sepi dan tenang adalah moment langka menurut ku. Karena di jam istirahat memanglah waktu yang tepat untuk bersantai bagi beberapa siswa siswi, ada yang pergi ke kantin atau menikmati waktu di luar kelas, bermain atau hanya sekedar berada di taman dan mengobrol. Berbeda dengan teman teman sekelas ku yang memilih menghabiskan waktu istirahat mereka di luar kelas, aku lebih memilih  menghabiskan waktu istirahat dengan menikmati ketenangan sambil membaca komik di dalam kelas.

Kursi guru menjadi tempat duduk yang sempurna untuk aku merasakan hembusan angin yang masuk ke dalam kelas.

"Kesha sedang apa sendirian di kelas?" Suara Tia mengagetkan ku.

Sendirian? Aku tidak sendirian melainkan bersama Rendra yang duduk di bangku nya.

Ah benar juga, Rendra kan si cowok transparan.  Setidak nya itulah yang menjadi julukan saat sebulan lalu menjadi siswa di kelas ku. Bukan tanpa alasan, Rendra adalah seseorang yang bisa di bilang tidak ada, maksud ku dia itu jarang, ah bahkan tidak pernah bicara selain saat dia memperkenalkan diri. Yah kecuali pada ku dan Al.

Walau pun Rendra itu bisa di bilang tampan dan pintar tapi itu tidak menjamin dirinya populer. Karena itu semua tergantung dari bagaimana cara bergaul dan bersikap dengan yang lainnya.

"Baca komik" jawab ku

"Apa kau tidak bersama dengan Al ?"

"Dia sibuk, kan bulan depan sekolah akan mengadakan bulan bahasa" jawab ku.

"Benar juga. Dia kan ketua OSIS" Tia tersenyum.

Keheningan menyelimuti kami, aku memilih membaca komik dan Tia memainkan ponsel pintarnya.

"Aduh sakit" ringis ku saat sebuah lemparan kerikil mengenai dahi ku.

Aku melihat ke arah datang kerikil itu datang. Rupanya itu Rendra yang tengah duduk di bangku nya dan menatap ku dingin.

"Ada apa Kesha?" Tanya Tia yang penasaran dengan ringisan ku.

"Ah tidak, aku harus pergi ke toilet" aku segera bangkit dari posisi duduk ku dan keluar kelas.

Tak lama kemudian Rendra pun ikut keluar.

"Ada apa?" Tanya ku malas.

"Kita akan membunuh orang" jawab Rendra sambil menyeringai.

"Oke, sepulang sekolah kan?"

"Tidak, sekarang "

Rendra menarik tangan ku ke sebuah tempat di sekolah yang di sebut kantin.

"Kenapa kau membawa ku ke sini?"

"Tentu saja untuk membunuh orang " jawab Rendra.

"Hah apa kau akan mendatangi seorang dan membunuh nya?" Tanya ku mengejek.

Rendra menyeringai "Kau lihat ya apa yang akan aku lakukan"

Rendra berjalan mendekati kerumunan orang yang sedang memesan makanan dan dia mengeluarkan sebuah pistol.

Astaga apa yang mau dia lakukan ?' Batin ku terkejut

Apa Rendra mau membunuh siswi itu. Bukankah dia itu Fani, anggota pramuka sekolah.

Gawat.  Bagaimana cara aku menghentikan Rendra .

Ayo berpikir.

Aku terlambat peluru dari pistol Rendra telah menembus dada Fani menyebabkan darah mengotori baju nya.

Tembakan yang di lepaskan Rendra tidak berbunyi.

Fani pun tumbang akibat tembakan itu dan sedikit mengejang

Psychopath Trick|✓|Where stories live. Discover now