Tiga: Bukan untuk orang lain

948 191 12
                                    

Ini kali ke enam keduanya ke tempat ini. Tempat yang menarik perhatian Cia saat baru pertama kali melihatnya. Sekilas tak ada yang menarik bagi orang awam, namun bagi gadis itu gedung besar yang terbengkalai ini memberikan kesan berbeda untuknya yang sangat menyukai seni fotografi dengan tema ghotic.

Awalnya tempat ini tak sengaja ia temukan saat mencari referensi untuk pemotretan, bersama Jeje tentu saja. Setelah itu, keduannya jadi rajin kesini hanya untuk mengambil beberapa foto sambil menghabiskan waktu berdua di bagian rooftop.

Cia mengambil kameranya, membidik satu objek yang paling ia sukai. Gadis itu tersenyum puas, saat memandangi hasil tangkapannya pada layar kamera. Lagi, gadis itu kembali mengarahkan kameranya pada objek yang sama namun bedanya sosok itu kini memandang ke arahnya.

Pemuda itu tersenyum sembari menyandarkan tubuhnya pada palang rooftop, menatap lekat kearah Cia yang kini berpura-pura mengarahkan kameranya untuk membidik objek lain. Jeje mendekat, gadis itu tak sadar dan terus membidikkan kameranya asal.

"bagus nggak?" tanya Jeje sembari meraih kamera yang masih menutupi sebagian wajah Cia.

Gadis itu menatapnya kaget, terkekeh setelahnya.

"sini aku fotoin".

Cia menurut, berdiri di tempat yang sama dengan Jeje tadi. Dari pada tersenyum ke arah kamera, gadis itu memilih untuk menutup matanya sembari menikmati angin yang menerpa tubuhnya.

Melihat itu, cepat-cepat Jeje membidiknya dengan senyum terulas di wajahnya. Kali ini Cia mengganti posisinya, berbalik tepat mengarah pada si pembidik yang masih setia dengan kameranya.

Bukannya memotret Cia yang sudah siap pada posenya yang terlihat begitu natural, Jeje malah menurunkan kameranya dan berjalan menghampiri Cia.

Gadis itu mengernyit.

"ada apa?" tanyanya saat Jeje sudah berada di hadapannya dengan raut wajah datar.

"aku nggak bisa" sahutnya sembari mengembalikan kamera pada Cia.

"maksudnya?" tanya Cia semakin bingung.

"aku nggak bisa biarin ada orang yang fotoin kamu lagi" sahutnya membuat Cia semakin tak paham.

"tapi... kenapa?"

"aku nggak mau orang lain lihat apa yang aku lihat" balas Jeje lagi.

"aku nggak ngerti"

"ayo... kita pulang" Jeje berbalik, meraih tasnya sekaligus mengemasi barang-barang Cia. Gadis itu masih bingung, namun mengikuti saja. Cia melangkah, mengekorinya dari belakang.

There's no reason, it's just a hidden feeling that they have each other.

.

.

.

.

.

[Jecia Relationship-TBC]

What are they doin' huh?

Kenapa gue menciptakan karakter se-cheesy mereka berdua?

Jecia Relationship (JJH x LM) | [Completed]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon