Lima: Cemburu

919 178 1
                                    

Sudah lima belas menit Jeje meninggalkannya, membuat gadis itu merebahkan kepala di atas meja bertumpukan tas. Sesekali ia menghela nafas, kemudian menggembungkan pipinya bosan.

Sesuatu yang dingin menyentuh pipinya, membuat Cia refleks menegak. Jeje datang dengan dua cup smoothies dengan rasa vanilla dan matcha. Membuat gadis itu tersenyum senang.

"maaf" ucapnya ketika sudah duduk di hadapan gadis itu.

Cia mengangguk sembari meminum minuman favoritnya itu.

"tadi Rio kesini" ujar Cia.

Jeje mengernyit, "ngapain?" tanyanya sembari menyeka sisa minuman yang tersisa di sudut bibir gadis itu.

"nggak tahu, nggak jelas" sahutnya mengingat kejadian beberapa saat lalu. "masa katanya, liat kita berdua bikin dia sakit hati" lanjutnya.

"kok bisa?"

"aku juga nggak ngerti" sahut Cia tak kalah heran.

"karena kalian terlalu romantis" ucap Kim Octavian yang tiba-tiba datang kemudian mengacak puncak kepala Cia gemas, mengabaikan raut tak suka Jeje yang memerhatikan hal itu.

"biasa aja" sahut Jeje menatap si senior datar.

Kim memandang keduanya bergantian, kemudian meraih pipi Cia untuk ia remat. Memain-mainkannya sebentar, kemudian beralih mengacak rambut Cia lagi. Gadis itu hanya diam, membiarkan Kim melakukan aksinya, sedang Jeje hanya tetap menatapnya tak suka.

"udah makan?" tanya si senior memandang Cia lekat.

Gadis itu menggeleng, membalas tatapan Kim.

"makan bareng gue?" tawarnya.

Gadis itu membolakan mata, ingin beralih menatap Jeje namun pipinya kembali di raih begitu saja.

"natapnya kesini, sama yang nawarin!"

Cia jadi bingung, mengulum bibir tak tahu bagaimana harus berucap apalagi dengan sikap seniornya itu yang berubah agak agresif.

"lucu banget mukanya" Kim melepaskan pipi Cia yang sempat ia remat, kemudian beralih mengacak puncak kepalanya lagi.

Kim tersenyum, kemudian beralih menatap Jeje dengan raut wajah tak sukanya. Pemuda itu berdiri, masih tersenyum mengejek ke arah Jeje.

"bolehkan Je?!" tanya Kim pada pemuda yang terlihat agak kesal di hadapannya.

"Ayo pulang!" seru Jeje berdiri, meraih tangan Cia untuk mengikutinya.

Tentu saja Kim langsung menahan tangan Cia agar tetap pada posisinya, sedang langkah Jeje terhenti begitu saja.

"nggak usah marah, kalo lokayak gitu terus gimana Cia mau punya pacar" kalimat itu sukses membuat Jejemengepalkan tangannya kuat, "gue duluan!" serunya meninggalkan mereka berdua.


.

.

.

.

.

[Jecia Relationship-TBC]


Jecia Relationship (JJH x LM) | [Completed]Where stories live. Discover now