~47-(Hari Kedua)~

189K 11.1K 645
                                    

°°Jika kamu hanya menunggu. Percuma, itu membuang waktu. Karena pada dasarnya kebahagiaan itu diciptkan bukan menciptakan. °°

***

Segerombolan remaja berkumpul di satu tempat. Ada beberapa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ada juga yang sibuk mendiskusikan sesuatu. Mereka akan mengadakan prom night untuk beberapa hari ke depan. Semua siswa antusias datang ke Sekolah untuk mendiskusikannya.

Resta berlari menghampiri teman-temannya,

"Jadinya hari apa?" Tanya Revi sambil memakan cemilannya.

Hanya Resta yang berkumpul, sedangkan yang lainya hanya bersantai menunggu informasi.

Resta duduk di samping Putri sambil mengambil sebotol minuman dingin entah milik siapa lalu meminumnya.

"Resta, itu punya gue!" Kesal Mefla dengan wajah ditekuk.

Resta mendegus kesal, "Gue capek tau nggak! Di sana tuh rame. Heran, kenapa pada antusias banget sih sama acara ginian!" Jelas Resta.

"Helooo! Namanya aja prom night, emang lo nggak kepengen apa sekolah ngadain ginian?" Tanya Putri dengan wajah heran.

Resta menyengir kuda, "Pengen sih. Siapa tau aja kan nanti kita nggak kuliah di tempat yang sama. Jadi, mungkin prom night nanti akan jadi suatu kenangan yang tak akan terlupakan!" Jelas Resta dengan nada yang mendramatis.

Mefla menelan ludahnya dengan suah payah, "Bener kata lo." Lirih Mefla pelan.

"Eh, Mef!" Panggil Resta.

"Apaan?"

"Gue tadi liat Billy, dia berangkat ke sekolah? Bukannya baru pulang rumah sakit kemarin?" Tanya Resta penasaran.

"Ya Billy pasti berangkat, dia kan ketua Osisnya pada masa kita." Ujar Nela.

Mefla terdiam.

"Prom nightnya kapan Resta?!" Tanya Revi dengan nada kesal.

"Hari minggu. Berarti lima hari lagi."

Revi mengangguk paham, "Temanya apa?"

"Pendengaran gue sih nangkepnya kayak pake topeng-topeng gitu." Jawab Resta ragu.

"Ah, kenapa nggak kostum aja sih!"

"Kostum apaan, Put?" Tanya Nela.

"Ya gitu, nanti kan gue bisa pake kostum Princess hahah.."

Mefla terkekeh, "Norak, mending topeng. Kalo kostum-kostum gitu lo lebih pantes jadi nenek sihir." Guraunya.

"Yang pasti sih bukan gue ya nenek sihirnya, Resta lebih cocok." Ujar Putri sambil melirik Resta. Hanya ingin tau eskspresi sahabatnya itu.

"Terserah, tapi kalo menurut gue, gue yang jadi Princess terus Gefan yang jadi Prince. Aduh pas banget!"

Putri menggerutu kesal, "Mentang-mentang gue masih jomblo!"

My Cold Ketos✔ Where stories live. Discover now