Fourth

7.4K 692 29
                                    

Aku kembali membaca lembaran-lembaran baru yang tertulis rapi di atas lembaran-lembaran baru itu. Sungguh hal yang paling menyakitkan ketika membaca tulisan tangan lelaki misterius itu, terlebih ketika Ia mengingatkanku kepada kanker yang bersarang di tubuhnya.

"... suaraku mulai parau dan terendam, mungkin beberapa detik lagi aku akan menghembuskan napas terakhir..."

Aku melirik ke sebelah kanan dan memukul keningku. "Bodoh, jika Ia benar-benar meninggal bagaimana? Jika ternyata permintaan terakhirnya adalah ingin menjadi kekasihku bagaimana?"

"... tenang saja, aku tidak seburuk yang kamu pikirkan, Nadine. Kau mengenalku layaknya semut mengenal gula. Aku selalu berada di sekelilingmu, tetapi kau tidak menyadarinya. Cobalah untuk mencari tahu siapa diriku, aku akan terus membantumu..."

Tenggorokan dan kerongkonganku terasa tercekik membacanya. "Bagaimana jika Ia ternyata adalah orang yang ku sayangi?"

"... tetaplah membaca buku ini sampai akhir. Akan aku yakinkan bahwa aku tidak akan meninggalkanmu sampai kau selesai membaca buku itu."

Aku menggigit bibir bawahku. "Yang artinya bahwa saat aku selesai membaca buku ini maka kau akan meninggal?"

"Selamat membaca."

The Sweetest Thing // horanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang