th-ree

4K 653 96
                                    

Yoongi mencuci mukanya. Badannya pegal karna tau tidur di sofa ruang tamu bukannya diatas kekasihnya ituㅡ sebut saja ranjang.

"Dasar taehyung gendeng. Sekalian angkat gue ke kamar kek- ini malah dianggurin di sofa. Ck,"

Setelah mengelap wajahnya menggunakan handuk lembut disana, Yoongi berjalan menuju dapur. Membasahi tenggorokannya yang terasa gersang. Tak sengaja melirik jam dinding disana, tangan Yoongi tersentak menaruh gelas itu di meja pantry.

"Anjir latian basket! Mampus diomelin Bang coach ini mah"

Yoongi berlari masuk ke kamarnya. Mengganti pakaiannya dengan pakaian lebih sporty, tak lupa menutup pintu kamar. Yoongi berlari lagi menuju pintu depan. Mengambil sepatu olahraga asal di rak lalu memasangnya.

"Yakin make warna pink?"

Yoongi melirik sekilas lawan bicaranya.
"Apaan sih? Minggir-minggir gue buru-buru!"

Taehyung menyemprot selang air yang dipegangnya ke arah halaman rumah Yoongi.

"Mata dipake. Jelas-jelas aku disini bukan di depanmu. Gimana ceritanya jadi ngalangin?" ujar Taehyung sedikit kesal. Selesai mengikat tali sepatu, Yoongi menaruh kedua tangannya dipinggang. Menatap Taehyung dengan senyuman.

"Kamu- ngalangin disini," Yoongi menunjuk kepalanya. "Di pikiran aku. Ciaaa!" Lanjutnya. Yoongi berjalan keluar halaman rumahnya masih dengan tawa akibat gombalan tak bermutunya itu. Taehyung hanya menatap datar Yoongi. Menggelengkan kepalanya, heran kapan warasnya si Yoongi. Batinnya.

"Hati-hati dijalan"

Yoongi menoleh begitu mendengar samar suara Taehyung. "Apa? Bisa diulang?" Sahutnya.

Taehyung balik menatap Yoongi. Alisnya terangkat satu. "Apa?"

"Kau- ngomong apa barusan?"

"Siapa ngomong apa?"

Yoongi memijat pangkal hidungnya, "Bodo lah. Semoga panjang umur Taehyung." Yoongi melangkahkan kakinya melewati rumah Taehyung. Sedikit penasaran, hanya sedikit. Tentang ucapan Taehyung yang tertangkap telinganya. Ya walaupun terlalu mengganggu pikirannya, sih.















;

"Telat? Tumben"

Yoongi cengengesan, menepuk bahu lawan bicaranya. "Biasa, cinta"

"Najis. Pemanasan sendiri ya? Yang lain udah soalnya."

Yoongi mengacungkan jempolnya. Sosok itu membalas menepuk bahu Yoongi. Lalu kembali merebut bola dari tangan temannya disana.

Yoongi lari keliling lapangan beberapa putaran, dilanjutkan dengan pemanasan yang biasa ia lakukan sebelum latihan. Selesai pemanasan, Yoongi meminta bola itu agar berpindah ke tangannya. Mendrible bola itu dengan tenang, lalu memasukkan ke ring dengan three point.

"Hebat seperti biasa"

Rambut biru Yoongi diusak gemas. Membuat empunya melayangkan senyuman manis pada si pengusak.

"Makasih bang"

"Tadi gak ketemu di kampus, pulang duluan?"

Yoongi mengangguk. Tangannya masih terfokus mendrible bola itu, namun saat ingin ditembakkan ke dalam ring bola itu direbut.

"Ih Chanyeol!"

Chanyeol tertawa, menembakan bola itu ke dalam ring. Sama seperti Yoongi, three point di dapatnya.

"Hayo, honorific masih kepake disini ya. Bukan di kampus aja" Chanyeol tersenyum gemas menatap Yoongi yang merengut.

"Lagian siapa suruh ngobrol sama cewe ditengah koridor? Ngalangin jalan tau"

la incertitudeWhere stories live. Discover now