CHAPTER 2 (revisi)✔

10.6K 819 130
                                    

SASUHINA
------------------

Perkampungan Uchiha tampak lengang dan sunyi senyap karena memang tak berpenghuni.
Namun, gerak cepat sang Godaime yang telah memerintahkan anak buah untuk membersihkan perkampungan Uchiha sehingga terlihat bersih dan rapi berkesan tidak terlalu menyeramkan.

"Tadaima, Aniki! Tadaima, Otousan!" teriak Sasuke riang begitu memasuki halaman rumahnya.

Rumah kuno klasik nan asri, tetapi menyiratkan kesedihan dan kesuraman.

Hinata bergidik ngeri saat mengingat kembali cerita pembantaian klan besar Uchiha oleh Uchiha Itachi, kakak kandung Sasuke.

"Kaasan ... kok sepi? Aniki sama Otousan ke mana, ya?" tanya Sasuke celingak-celinguk mencari sosok kakak dan ayahnya.

"Me-mereka se-sedang melaksanakan misi." Hinata masih terlihat masih canggung untuk memerankan, menjadi 'ibu'nya Sasuke.

"Misi? Misi itu apa?" tanya Sasuke polos. Pikirannya belum sampai ke sana.

"Haaahh ...." Hinata menarik napas dalam-dalam.

Gadis Hyuuga ini, sudah mendapat mandat kepercayaan dari sang Hokage, Tsunade mengenai semuanya yang berkaitan dengan Sasuke, termasuk menjawab pertanyaan sensitif tentang kakak, ayah bahkan klannya.

"Misi itu pekerjaan. Mmmm ... tugas, perintah dari pimpinan yang harus dijalankan. Jadi ... a-niki dan otou-san-mu sedang menjalankan tugas ke luar desa untuk melindungi desa." Panjang kali lebar Hinata berusaha menjelaskan dan mencari alasan supaya Sasuke tidak menanyakannya kembali.

"Apakah itu akan lama?" tanya Sasuke penasaran sambil melirik Hinata.

"Sasu mau main sama Aniki!" rengeknya mengentak-entakkan kaki, layaknya seorang bocah yang sedang merajuk.

"Mmm,"--meletakkan telunjuk ke bibir, dan pura-pura berpikir--"yach sepertinya lama, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sasu-chan tidak boleh sedih seperti itu, nanti ,"--berhenti sejenak, menggigit bibir bawahnya--"Kaasan akan meminta teman-teman Kaasan untuk bermain dengan Sasu-chan," jelas dan panjang lagi perkataan Hinata. Dia mulai masuk ke dalam perannya

Air mata Sasuke berlinang menatap memelas ke Hinata.

"Sa ... su ... maiwy ... a ... uu ... hu ... hu ... aaa ...hiks niiikiii ...." Tersirat kerinduan yang sangat dalam akan kakaknya.

Hinata terkesima ada haru yang menghinggapinya. Entah kenapa mata dia pun berkaca-kaca. Mungkin karena memang kenyataannya kalau Sasuke itu sangat rindu kepada sang kakak.

"Cup-cup-cup,"--memeluk Sasuke--" aniki sama otou-san, kerja untuk melindungi Sasu-chan juga desa kita, supaya aman dari orang jahat," racau Hinata.

"Hiks ... nan-ti ... kalau Sasu sudah besar, Sasu ... hiks ... juga mau melindungi Kaasan, nii-san, tousan dan desa." Sasuke menangis dipelukan Hinata.

"Hmm ... Sasu-chan lapar, kan? Kaasan mau masak dulu, Sasu-chan main sama ayam, ya?" Hinata melepaskan pelukkannya dengan lembut sambil meringis getir.

Sasuke mengangguk, menoleh ke ayamnya dan tersenyum riang.
Kemudian dia berkutat dengan dunianya ... eit ... dunia anak-anak maksudnya.

Waktunya makan
-----------------------------

Hinata menuju ke dapur.

Rapi.

Dia membuka lemari es, ternyata semua sudah dipersiapkan di sana, dan ... banyak tomat memenuhi lemari es. Hm ... rupanya penyuka tomat, batinnya dan Hinata pun mulai sibuk dengan kegiatan masak-memasak.

KAASAN✔Where stories live. Discover now