CHAPTER 3 (revisi)✔

9.8K 795 157
                                    

Kunjungan Nakama

By Zhie

Sudah sebulan berlalu.
Selama itu pula, Hinata berperan sangat menjiwai sebagai 'ibu' nya Sasuke.

Banyak hal-hal nista yang terjadi, tetapi biarkan itu menjadi cerita rahasia mereka sendiri. Jelasnya, Sasuke tidak bisa tidur kalau tidak dikelonin oleh Hinata, juga ciuman wajib yang mendadak dipinta oleh si bungsu Uchiha, ataupun dia sendiri yang tiba-tiba mencium gadis Hyuuga yang dipikir adalah ibunya.

Semenjak tinggal di mansion Uchiha, teman-teman nakama belum pernah mengunjungi Sasuke dan Hinata sekali pun karena mereka sangat disibukkan dengan misi-misi pembangunan desa kembali.

Rupanya saat ini, mereka bebas tugas dari semua pekerjaan misi-misi.
Para nakama mengunjungi temannya yang sedang ngedrama ibu dan anak itu. Mereka tak tahan menahan rindu untuk bertemu, tepatnya penasaran dengan keadaan kedua sahabatnya itu.

"KUDASAI!" Salam mereka serempak.

"Irasshai," jawab suara merdu seorang gadis dari dalam rumah tradisonal, tetapi mewah itu.

"Apa kabar Hinata-chan?" sapa mereka--para nakama--seperti paduan suara.

"Kaliiiaaaan ...." Mata Hinata berbinar bahagia. Dia tersenyum lebar menyambut teman-temannya.

"Ayo masuk, masuk!" ajaknya mempersilakan teman-temannya untuk memasuki rumah nan asri itu.

"Hina-chan, mana Teme? Sungguh aku merasa bersalah karena sebulan ini terlalu sibuk bahkan untuk diriku sendiri saja, aku tak punya waktu." Naruto beralasan dan tampak sangat menyesal.

Yach memang benar, rupanya pembangunan desa sangat dipercepat sehingga mereka lembur, minim istirahat.

"Tapi sekarang sudah tidak lagi, semua waktuku bisa buat teme." Manis sekali punya sahabat seperti Naruto yang bisa membuat siapa pun terharu.

"Sasuke--" ucap Hinata terpotong. Mata mereka menatap intens, penuh rasa tanya mengarah ke gadis itu.

"Ada apa?"

"Kenapa?"

"Apakah dia merepotkanmu?"

"Apakah dia menyakitimu?"

"Apakah dia menggigitmu?"

Pertanyaan-pertanyaan mereka saling tumpang tindih, penuh kekhawatiran.

"Ssst ... kumohon jangan berisik, dia sedang tidur." Hinata setengah berbisik, menempatkan telunjuk ke bibir meminta supaya teman-temannya tidak gaduh.

Tiba-tiba ....

"Kaasaaaan!" teriak manja khas seperti anak kecil dari dalam kamar.

"Pingin pipiiiis ...." lanjut si manja.

Wajah Hinata langsung berubah merah padam.
Gimana coba, diteriakin seperti itu di hadapan teman-temannya.

Semua bengong dan saling berpandangan.

"Ti-tidak se-seperti yang ka-kalian pi-pi-pikirkan." Hinata menggelak dan tergagap.

KAASAN✔Where stories live. Discover now